Asal Usul Pencak Silat di Indonesia

Hasil budaya dan warisan Indonesia sangatlah kaya, bahkan negara lain mengakui dan ingin menganggap bahwa warisan budaya Nusantara  milik mereka. Baik dari bidang apapun, Indonesia memiliki hal tersebut. Seperti halnya bela diri yang cukup tersohor di beberapa negara seperti di Asia Timur. Jepang memiliki Judo, Korea memiliki Taekwondo dan Amerika Latin memiliki Kapoera. Maka Indonesia memiliki pencak silat.

Menurut sumber dari IPSI atau singkatan dari Ikatan Pencak Silat Indonesia yang menjadi sumber ilmu dan informasi pencak silat Nusantara . Mengatakan bahwa Pencak silat ada karena situasi dan kondisi yang ada. Untuk itu banyak gerakan pencak silat yang mungkin dalam posisi bertahan dan juga menjaga diri.

Berikut ini penjelasan tentang asal usul pencak silat di Indonesia :

  • Silat sebagai ilmu bela diri turun temurun

Suku di Indonesia memang tidak bisa terhitung karena saking banyaknya. Namun peninggalannya tetap ada yang bisa menguasainya, termasuk pencak silat. Bela diri ini diturunkan dan selalu diajarkan pada generasi yang selanjutnya. Silat menyebar semenjak abad 7 masehi dan belum diketahui darimana awalnya silat tersebut mucul.

Walaupun begitu, suku melayu merasa bahwa silat hadir dari semenanjung malaka dan lebih tepatnya dari Pulau Sumatera. Begitupun dalam sejarah minang, bahwa beladiri dari China dan India memberikan pengaruh dalam Silat yang ada termasuk salah satunya Pencak Silat.

Artikel terkait :

Asal-usul pencak silat ini dianggap sebagai sejarah yang paling mungkin dan masuk akal, mengingat jaman dahulu para pedagang datang ke Indonesia dengan membawa berbagai efek dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Selain itu hasil dari budaya tersebut beradaptasi dan bercampur dengan pencak silat asli sekitar.

  • Pencak Silat sebagai seni yang unik

Dikatakan pencak silat karena berasal dari kata “pencak” yang berarti menggerakan tubuh dengan berbagai hentakan dan menampilkan keindahan yang ada sedangkan silat merupakan inti dari ajaran bela diri dalam suatu pertarungan. Dalam perbedaan penyebutan istilah pencak silat memiliki ciri khas yang berbeda. Beberapa pencak silat juga dianggap memiliki aliran tersendiri.

Pencak silat awalnya berfungsi untuk melindungi diri dari tantangan alam karena bekal untuk merantau atau pergi dalam perjalanan. Namun, semakin lama pencak silat digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh, hingga sekarang. ilmu diturunkan baik secara lisan maupun non lisan dan diajarkan langsung pada orang yang ingin belajar pencak silat.

Pencak silat disebarkan ketika agama islam mulai tersebar di Nusantara  pada abad ke-14. Sehingga ketika itu banyak perguruan atau pondok agama yang turut mengajarkan pencak silat sebagai beberapa ilmu untuk pertahanan diri. Bukan hanya sebagai penyerangan melainkan sebagai pertahan diri, sebab pada jaman tersebut tingkat kriminalitas tinggi dan tidak bisa sembarangan berpergian tanpa bekal yang baik.

  • Pahlawan yang Menguasai Pencak Silat

Dalam melawan musuh ketika masa penjajahan, nyatanya para pahlawan Indonesia menggunakan teknik pencak silat dalam melawan. Mereka yang menggunakan keahlian bela diri modern tidak juga lebih baik dari para pahlawan yang menggunakan pencak silat. Namun kembali lagi, pencak silat mengajarkan mode pertahanan diri bukan penyerangan. Pahlawan yang menggunakan pencak silat diantaranya adalah Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro, Sultan Agung, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol dan Cut Nyak Meutia. Mereka berjuang dalam menghadapi penjajah asing dan menggunakan pencak silat.

  • Pencak Silat Sunda

Pada pencak silat ada salah satu suku yang mempelajari dengan dalam dan menjadikan suku tersebut ikon dalam mengembangkan pencak silat yakni pencak sunda. Pencak sunda muncul pada era kerajaan Padjajaran dengan tokoh pencak silat sunda Cimande bernama Mbah Khair. Beliau merupakan murid dari Datuk di Padang yang notabene menguasai pencak silat namun silat minangkabau yang agak berbeda dengan pencak silat sunda. Sehingga setelah itu Mbah Khair mulai menyebarkan silat cimande di pulau Jawa.

Dapat dikatakan bahwa silat sunda merupakan satu ajaran dengan silek atau silat minang yang turun temurun. Namun, berbagai pencak silat khas maka dikembangkan beberapa ilmu lain dan berbeda dari silek minang. Bagi suku sunda, pencak artinya lima dan silat diambil dari kata silek yang disempurnakan penyebutannya.

Artikel terkait :

Nilai Positif dari Pencak Silat

Banyak hal yang bisa didapatkan dari pencak silat yakni pertama melatih ketahanan mental, lalu melatih tubuh sehingga lebih kuat dan lebih baik. Hal ini bisa digunakan sebagai olahraga baik fisik maupun mental. Lalu nilai positif lainnya adalah meningkatkan kedisiplinan dan juga keuletan yang lebih tinggi lagi, mengembangkan kewaspadaan diri yang sangat tinggi. Terakhir yakni ikut melestarikan dan menjaga keutuhan budaya dari masyarakat Indonesia yang sudah jelas diturunkan secara turun temurun dan akan hilang jika bukan penerusnya yang menjaganya.

Organisasi yang membawahi pencak silat Indonesia

Beberapa organisasi dibentuk untuk melengkapi dan menjaga ilmu dari pencak silat nusantara diantaranya :

  • PERSILAT yakni singkatan dari Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa. Organisasi ini tingkat Internasional dan membawahi banyak negara
  • IPSI atau Ikatan Pencak Silat Indonesia
  • FP2TSI atau Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
  • EPSF atau European Pencak Silat Federation. Organisasi ini bahkan sudah masuk ke tingkat benua Eropa.

Gerakan dalam Pencak Silat

Adapaun gerakan dalam pencak silat pertama adalah kuda-kuda. Dalam berbagai bela diri, kuda-kuda sangatlah penting tak terkecuali pencak silat. Kuda-kuda yang kokoh akan menjadi kunci utama dalam menerima gerakan musuh yang lebih mantap dan juga matang. Sehingga tubuh tidak mudah roboh jika menerima tendangan atau pukulan. Kedua yakni sikap dan gerakan yang unik dan tidak dimiliki pencak silat. Dalam gerakan silat, para pesilat akan bergerak mengikuti perubahan lawan, jika lawan berubaha maka akan ikut berubah. Setelah menemukan kelemahan pada lawan maka pesilat akan melawan dengan gerakan yang sangat cepat.

Selain itu langkah yang penting adalah silat memberikan pola langkah yang dikenali seperti gerakan mewaspadai gerakan musuh dan mengintai celah, lalu membuat gerakan yang bisa mengelabuhi musuh. Selain itu gerakan lainnya adalah teknik buah. Gerakan ini bertahan dan menyerang dan memanfaatkan tangan, siku dan lengan untuk mematahkan sendi dari lawan. Terakhir yakni jurus sapuan dan guntingan. Teknik sapuan sangat sering dilihat bahkan menjadi jurus utama yang biasa digunakan pesilat untuk membuat lawan kehilangan konsentrasi.