Sejarah dan Teknik Dasar Airbrush

Air brush adalah teknik yang digunakan untuk membuat lukisan dengan alat yang berbeda yaitu air brush. Teknik dasar melukis ini mulai dikenal pada tahun 1879. Orang yang membuat teknik dasar melukis dengan air brush ini adalah Abner Peeler, penduduk Amerika Serikat. Peeler mempunyai lebih dari 100 paten untuk setiap alat yang berhubungan dengan air brush. Setelah satu bulan menciptakan air brush, Peeler dapat menciptakan teknik dasar air brush dan melukis wajahnya.

Air brush yang patennya dimiliki oleh Peeler dijual kepada Liberty Walkup, anak perusahaan dari Walkup Brothers, seharga 700 dolar. Libery Walkup mengambil penawaran tersebut dan memproduksi air brush di pabriknya sampai terjual 63 unit pada tahun 1882. Pada tahun berikutnya, Liberty Walkup mendirikan pabrik khusus Air Brush di Rockford, Illinois.

Artikel terkait:

Beberapa karya Air brush yang terkenal masuk museum di Amerika Serikat. Diantaranya adalah sketsa wajah dari Mark Twain, yang dilukis oleh Will Mc. Entee dari Walkup Brothers. Charles L. Burdick memberikan inovasi kepada air brush dengan menciptkan pen bertipe internal mix airbrush. Alat tersebut mempunyai paten yaitu needle control system atau pengaturan pengeluaran cat dengan menggunakan sebatang jarum. Sejak itu, perusahaan bersaing satu sama lain untuk mengembangkan alat ini.

Air brush di Indonesia dikenalkan oleh para seniman dari Belanda. Tidak ada catatan lengkap mengenai sejarah Indonesia. Indonesia pada umumnya tidak memberikan ilmunya kepada orang lain. Sehingga para pelukis air brush Indonesia tidak menduplikasikan tekniknya, dan menyebabkan sedikitnya jumlah pelukis air brush Indonesia.

Air brush mempunyai banyak kegunaan yang sangat beragam. Contohnya adalah untuk memperbaiki foto, sebagai pengecatan seni arsitektur, pembuatan sampul majalah, mewarnai ukiran, dan desain sampul kaset. Tidak menutup kemungkinan juga untuk membuat iklan billboard, melukis diatas body otmotif, bahkan hingga tato. Air brush dapat digunakan secara beragam tergantung kreatifitas dari pengguna / pelukisnya.

Alat-alat yang diperlukan dalam melukis airbrush adalah:

1. Kompresor Angin

Alat kompresor berguna untuk menyemprotkan angin untuk melukis air brush. Tipe yang dibutuhkan oleh pelukis adalah kompresor dengan kekuatan 1/2 PK atau kompresor portable. Alternatif selain kompresor adalah pompa kaki, lalu disimpan pada silinder gas kosong. Silinder tersebut dipompa dengan pompa kaki, dan dinyalakan ketika dibutuhkan.

2. Pen

Alat pen adalah alat untuk melukis yang dipakai oleh pelukis air brush. Terdapat tiga jenis pen, yaitu:

  • Single Action (Internal Mix) : Angin dan cat keluar bersamaan ketika dipencet tombolnya. Biasanya dilakukan pada cat yang tidak membutuhkan gradasi. Contohnya keramik.
  • Single Action (External Mix) : Perbedaannya dengan internal mix adalah pencampuran internal mix dilakukan sebelum melewati head. Sedangkan external setelah melewati head.
  • Double Action (Internal Mix) : Sesuai namanya, pen ini mempunyai dua jenis aksi. Ketika ditekan tombolnya maka akan keluar angin. Sedangkan aksi lainnya adalah menarik tombol tersebut untuk mengeluarkan cat. Pen ini memberikan kebebasan lebih kepada peluksi karena bisa mengatur tekanan angin lebih baik.

3. Cat

Bahan yang akan diisi kepada pen. Airbrush mempunyai jenis – jenis tersendiri dalam membuat lukisan, hasil akhir lukisan akan berbeda sesuai dengan cat yang dibuat. Jenis – jenis cat airbrush antara lain adalah:

  • Akrilik : Cat yang paling umum dan mudah digunakan dari semua tinta. Cat akrilik dapat diaplikasikan pada bahan apapun. Sifat dari cat akrilik adalah sangat cepat kering dan mempunyai efek transparan apabila diberi thinner.
  • Tinta : Cat Tinta mudah digunakan dan mempunyai warna yang baik. Kelebihan cat tinta adalah kemudahan penggunaanya. Sedangkan kelemahannya adalah warna yang dapat digunakan sangat terbatas, sehingga harus mencampurkan warna sendiri.
  • Minyak : Cat minyak memberikan warna yang tebal dan tahan lama, tapi karena ketebalannya diperlukan penggunaan khusus. Cara menggunakan cat minyak adalah menipiskan dulu dengan thinner. Rasio penggabungannya adalah 60% cat dan 40% thinner, dengan thinner dituang terlebih dahulu, dan tidak dikocok.
  • Urethane : Mempunyai ketahanan yang lebih awet dari cat minyak. Digunakan secara khusus pada otomotif karena mobil dan motor sering terkena hujan dan sinar matahari. Terdiri dari 2 jenis yaitu stage satu dan stage dua. Perbedaannya adalah stage satu waktu keringnya sangat cepat dan warnanya pekat, sedangkan stage dua keringnya sangat cepat dan sedikit transparan.
  • Air : Cat air mempunyai kemudahan terbaik dalam melakukan airbrush. Kelemahannya adalah cat air tidak awet, mudah rusak. Pada umumnya airbrush cat air hanya digunakan untuk ilustrasi.

4. Thinner

Alat thinner dipakai bukan untuk menghapus lukisan apabila terjadi kesalahan, melainkan untuk memberikan efek “tipis” kepada lukisan. Thinner juga membantu untuk membersihkan bagian yang kotor setelah melakukan cat.

Artikel terkait:

5. Fixative

Setelah selesai melukis, fixative dapat digunakan untuk membuat cat menjadi tahan lama, dan tidak berubah-ubah. Fungsinya adalah mengawetkan kualitas dari lukisan yang telah dibuat. Fixative terdiri dari beberapa jenis yaitu:

  • Matte : Memberikan efek warna menjadi sedikit kusam.
  • Transparan : Khusus untuk mengawetkan, tidak ada efek
  • Glossy : Membuat tampilan menjadi mengkilap

6. Stiker / kertas

Cat air brush kerap menyebar dengan sangat tidak beraturan sehingga membutuhkan pembatas untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Penggunaan kertas dan stiker bisa menjadi masking untuk mengontrol arah keluarnya cat tersebut. Gunanya adalah membuat cat menjadi lebih rapi dan beraturan.

Setelah mempersiapkan alat dan bahan, selanjutnya adalah mempelajari teknik dasar air brush. Tahapan dalam membuat lukisan airbrush adalah:

  • Menyediakan sketsa

Persiapan pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan sketsa yang dibutuhkan untuk membuat desain yang diinginkan. Alat membuat sketsa dapat diatur sesuai dengan bahan “kanvas” yang akan digunakan. Sketsa dapat digunakan dengan stiker dan spidol pada kanvas yang keras seperti keramik, besi, alumunium, dan lain-lain. Stiker tersebut akan digambar dan digunting terlebih dahulu sebagai maskingnya. Lukisan diatas kertas maka dapat menggnakan pensil yang sangat halus sebagai sketsanya. Serta penggunaan kertas lain sebagai alat maskingnya.

  • Mengatur komposisi warna dari sketsa

Setelah membuat sketsa desain yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah menentukan warna. Komposisi warna yang baik diperlukan untuk membuat karya yang baik. Mengatur warna lebih baik dilakukan sebelum memulai lukisan bagi pemula. Membuat warna sambil melukis adalah hal yang tidak mudah dilakukan, butuh pengalaman dan sensitifitas yang baik dari pelukis. Warna tersebut kemudian akan dicocokan kembali dengan warna yang akan diterapkan pada lukisan. Pemilihan warna dapat dilakukan dengan melakukan perbandingnan warna satu dengan yang lainnya.

Artikel terkait:

  • Mulai melukis

Proses mulai melukis dimulai dengan cara yang bervariasi sesuai dengan desain yang diinginkan. Beberapa pelukis dimulai dengan cara menempelkan stiker terlebih dahulu dan membuat sketsa diatas stiker. Stiker tersebut kemudian dicabut dan dibuat motif lagi dengan pisau. Sedangkan ada yang memulai melukis dengan cara membuat background / latar belakang dari lukisan terlebih dahulu baru fokus kepada modelnya. Proses menempelkan stiker, melukis, dan mencabut stiker diulangi sampai selesai.

  • Menyelesaikan lukisan

Lukisan yang telah selesai bisa ditunggu kering setelah itu diberikan fixative. Cara pengaplikasiannya adalah menyemprotkan secara sedikit dengan menyebar. Biarkan menyebar rata, setelah itu tunggu kering. Hasil dilap secara perlahan dari atas kebawah apabila ada yang tidak rata.