Adat Istiadat Suku Jawa Upacara Muludan dan Penjelasannya

Budaya yang ada di  negara kita tercinta Indonesia ini cukup beragam dan   bisa dibilang budaya tersebut  tersebar dari seluruh penjurdaerah di tanah air kita Indonesia ini.

Sama seperti pulau pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke tersebut, maka begitu juga dengan budaya yang dimilikinya, beragam dan sering kali budaya tersebut merupakan salah satu ciri khas dari daerah tersebut.

Salah satu daerah di negara kita yang terkenal  sangat kental kehidupannya dengan budaya atau adat istiadat tersebut adalah seperti daerah atau masyarakat Jawa.

Masyarakat Jawa ini merupakan penduduk atau etnis terbanyak di seluruh Indonesia dan  hal ini juga tentunya akan berpengaruh pada banyaknya budaya yang ada di masyarakat Jawa tersebut.

Oleh karena banyaknya budaya yang masyarakat Indonesia ini miliki, maka yang akan kita bahas pada postingan kali ini adalah salah satu dari budaya tersebut, yakni  mengenai adat istiadat suku Jawa upacara Muludan. Dan untuk ulasan selengkapnya, yuk sobat langsung saja kita simak ulasan berikut  ini. Cekidot.

1.Mengenal Lebih Dekat Adat Istiadat Upacara Muludan

Pada umumnya, upacara Muludan ini lebih di kenal di tengah tengah masyarakat Sunda. Namun meksi demikain upacara Muludan ini juga di kenal di masyarakat Jawa. adat istiadat suku jawa upacara selikuran bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

Muludan ini merupakan  nama lain dari Mualid Nabi yang dalam adat Jawa mempunyai arti sebagai hari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW,  dan perayaan itu sendiri diadakan atau digelar setiap tanggal 12 rabiul awal. 

Namun tradisi merayakan Maulid Nabi ini bukan hanya dirayakan atau berlaku bagi masyarakat Jawa Tengah saja, namun berlaku juga di  berbagai daerah di Nusantara seperti Sumatera, dan daerah yang lainnya namun hanya  saja untuk acara dan prosesinya dilakukan sesuai  dengan adat atau budaya yang berlaku di masyarakat tersebut.

2. Dengan Cara Apa Acara Muludan Tersebut Diperingati?

Adapun acara Muludan tersebut diperingati dengan cara berikut ini, antara lain :

• Pertama,  sebagian orang yang menyunahkan shaum  pada bulan ini, yang mana pada bulan ini diyakini shaum sebagai bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan bulan bulan yang lainnya selain bulan Ramadhan.
• Kedua, sebagian masyarakat menjadikan bulan ini identik dengan perayaan tertentu,  misalnya sebut saja seperti  tradisi Sekatenan di Yogyakarta, tradisi Nyangku di Panjau dan juga ada tradisi Nyangku yang berarti “ membersihkan “ senjata pusaka, dan juga benda benda yang dianggap keramat  yang merupakan tradisi turun temurun sejak dahulu.
• Ketiga, sebagian pesantren dan juga madrasah yang menyelenggarakan pertunjukan dan pagelaran seni Islami. adat istiadat suku jawa upacara sadran nyadran bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
• Keempat, pembacaan Qashidah Barjanji, Qasidah Burdah dan juga yang lainnya. Dimana pembacaan ini  sering kaki kita temukann  di berbagai Masjid, Musholla, Tajug, dan berbagai tempat tempat  pengajain yang lainnya.
• Kelima, sebagian masyarkat yang melakukan Ziarah kubur, terutama  pada kubur orang tua, saudara atau  rekan yang dianggap penting. Atau bisa juga ke kuburan para wali, sunan atau orang sholeh yang lainnya.

Itulah beberapa cara mengadakan upacara Muludan tersebut, sehingga memang acara yang satu ini merupakan salah satu acara yang  cukup istimewa. Sekian ulasan yang bisa penulis sajikan untuk anda yang sudah berkunjung dan membaca postingan ini. Semoga ulasan tersebut bermanfaat bagi anda. Sampai jumpa di ulasan selanjutnya dengan bahasan yang menarik lainnya. Salam hangat dari penulis.