Budaya atau kebudayaan merupakan hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara umum kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang pada suatu kelompok yang dimiliki dan diwariskan dari generasi ke generasi. Mempelajari sebuah kebudayaan adalah bentuk pendalaman terhadap seni budaya yang merupakan salah satu dari beberapa cabang cabang seni.
Dalam mempelajari dunia seni budaya ada beberapa pilihan kebudayaan yang dapat diambil dari berbagai macam suku yang mendiami beberapa daerah di Indonesia. contohnya kebudayaan suku asmat, suku nias, suku aceh, dan suku lainnya. Sebagai informasi, menurut data badan pusat statistik, jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia melalui sensus tahun 2010. Dalam artikel ini, ilmuseni.com akan membahas kebudayan dari salah satu suku yakni suku ampana.
Suku ampana merupakan suku bangsa dari Indonesia yang mendiami pedalaman di sulawesi tengah. Kelompok suku ini ditemukan pada tahun 1917 – 1920 lewat ekspedisi yang dilakukan oleh Walter Kaudern. Pada saat ekspedisi tersebut, Walter Kaudern menemukan sebuah kelompok masyarakat pedalaman yang dikenal dengan nama Too Ampana dan kemuadian dikelompokkan menjadi dua rumpun yakni rumpun poso-toraja yang mendiami pesisir pantai daerah Tanjung api di kawasan aliran sungai bongka serta rumpun wana yang mendiami wilayah hutan pedalaman. Dalam kehidupan sehari hari, ada kebudayaan suku ampana yang dapat dipelajari seperti yang diurakan di bawah ini.
Sama halnya seperti kebudayaan suku mentawai yang memiliki bentuk bahasa yang khas dan tersendiri. Bahasa dalam kebudayaan suku ampana dikenal dengan sebutan bahasa ampana yang diketahui merupakan dialet Taa dan golongan atau dialek wana yang berasal dari bahasa pamona. Meskipun bebeda bahasa dengan beberapa suku lainnya, orang ampana dapat hidup harmonis dengan suku suku lain disekitarnya.
orang suku ampana memiliki mata pencaharian secara umum sebagai seorang petani tanaman pokok. Tanaman pertanian yang menjadi penopang kehidupan masyarakat ampana diantaranya adalah jagung, ubi, dan padi. Hasil pertanian tersebut akan dijual ke pasar pasar melalui sistem barter. Selain pertanian, hasil alam juga dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan orang ampana seperti rotan, damar, dan kayu yang akan dijual keluar wilayah suku ampana.
Seperti halnya dengan kebudayaan suku nias yang memiliki beberapa macam upacara adat terkenal dan fenomenal. Suku ampana melalui kebudayaan dan adat istiadatnya juga mempunya beberapa uapcara adat. Penyelengaraan upacara adat dalam kebudayaan suku ampana dilakukan pada saat proses pernikahan, upacara kematian, upacara syukuran untuk masa panen, dan upacara penyembuhan suatu penyakit tertentu. Hal yang cukup identik dari penyelengaraan upacara adat suku ampana terutama pada saat prosesi pernikahan adalah kesenian pantun yang masuk dalam kategori seni sastra. Pantun merupakan salah satu contoh seni sastra yang masih dipelihara dan dipertunjukkan di beberapa wilayah suku ampana.
Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat suku ampana awalnya adalah animisme yakni menyembah beberapa berhala dan percaya kepada roh dari nenek moyang. Namun belakangan ini sudah banyak suku ampana yang terpengaruh untuk memeluk beberapa kepercayaan dari luar wilayah suku ampana seperti agama Islam, Kristen. Dengan masuknya beberapa kepercayaan tersebut juga mempengaruhi adat istiadat. Contohnya Agama Islam yang mempengaruhi beberapa budaya seperti Khitan atau Posuna, Khatam atau Popatama dan gunting rambut bayi usia 40 hari atau Niore ritoya
Unsur unsur kebudayaan suku ampana lainnya datang dari beberapa alat musik yang dimainkan sebagai pengiring upacara upacara adat. Beberapa alat musik tersebut diantaranya seperti Kakula atau yang disebut juga gulintang dan merupakan sejenis gamelan pentatonis ,Lalove atau nama lainnya serunai, nggeso-nggeso yakni sebuah rebab yang berdawai dua, gimba atau gendang, gamba-gamba atau gamelan datar/kecil, goo atau gong, dan suli atau suling. Kesemua alat tersebut dapat ditemui ketika ada proses upacara adat yang sedang dilaksanakan oleh masyarakat suku ampana.
Masyarakat suku amapan juga dikenal memiliki kerajinan rangan berupa kegiatan menenun sarung. Sarung yang disebut sebagai baye saba tersebut ditenun oleh para wanita. Jenis jenis sarung tenun dari suku ampanan memiliki nama nama sendiri tergantung dari daerah asal sarung tersebut. Ada juga salah satu daerah yang berada dalam wilayah suku ampana yang memakai dan memproduksi sendiri sebuah pakanian yang terbuat dari bahan kulit kayu.
Buya atau sarung yang dibuat dan dikenakan oleh masyarakat suku ampana memliki motif yang terpengaruh oleh model eropa dan pengaruh budaya toraja. Masyarakat suku ampana juga memiliki bentuk rumah adat yang sederhana dan hampir sama dengan suku suku lainnya yang juga mendiami sulawesi tengah. Rumah adat traditional tersebut terbuat dari dinding kayu dan beratap ilalang dan hanya memiliki satu ruang besar saja tanpa adanya sekat sekat yang membagi.
Itulah beberapa contoh kebudayaan dari suku ampana yang dapat dipelajari sebagai bagian dari pemahaman yang lebih mendalam mengenai ilmu seni budaya. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bentuk pengetahuan bahwa Indonesia merupakan negara dengan wilayah luas yang memiliki banyak keberagaman dan salah satunya adalah keberagaman budaya melalui suku suku bangsanya.
Selain potensi alam, terdapat banyak keunikan dan keindahan lainnya yang ada di Maluku Utara. Salah…
Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki potensinya masing-masing. Alam yang indah dan juga kebudayaan…
Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi Indonesia yang banyak menyimpan seni-seni kerajinan tangan yang tak…
Gorontalo merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menyimpan banyak keanekaragaman budayanya. Banyak penduduk lokal…
Pesona alam dan budaya Sulawesi Tenggara tak kalah indahnya dengan wilayah lainnya di Indonesia. Banyak…
Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alam dan juga…