Bagi sobat yang lahir dan merupakan penduduk asli dari daerah istimewa Yogyakarta alias DIY, mungkin sobat sudah sedikit banyak mengetahui mengenai kebudayaan, adat istiadat kesenian adat bahkan pakaian dari provinsi Yogyakarta tersebut.
Apakah sobat tahu bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali pakaian adatnya yang berkembang menjadi identitas masyarakat DIY itu sendiri.
Mungkin bagi sobat yang bukan penduduk asli dari provinsi Yogyakarta ini, masih belum terlalu tahu atau mengenal pakaian-pakaian adat dari provinsi Yogyakarta tersebut. Apalagi bila sobat tidak terlalu memiliki wawasan yang luas mengenai hal ini.
Nah, bagi sobat yang penasaran dan juga ingin lebih mengenal pakaian-pakaian adat Yogyakarta, maka sobat tidak perlu khawatir. Karena pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit ulasan mengenai 8 nama pakaian adat Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang masih memegang teguh kebudayaan-kebudayaan yang menjadi warisan dari para leluhurnya. Oleh karena itu, Yogyakarta dikenal sebagai provinsi yang memiliki kebudayaan, adat istiadat, kesenian-kesenian yang begitu melimpah.
Namun, pada kesempatan kali ini, saya tidak akan membahas mengenai hal-hal tersebut. Akan tetapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pakaian adat Yogyakarta.
Seperti hanya daerah lain yang memiliki pakaian adatnya masing-masing, DIY juga memiliki pakaian adat yang menjadi ciri khas dari masyarakatnya. Lantas apa saja pakaian adat Yogyakarta tersebut? Sobat penasaran? Baiklah berikut adalah sedikit ulasan mengenai 8 nama pakaian adat Yogyakarta, antara lain:
Pakaian adat Yogyakarta yang pertama adalah surjan dan jarik. Pakaian adat Yogyakarta yang satu ini dikenakan oleh laki-laki dewasa. Surjan adalah baju atau pakaian adat sedangkan jarik adalah bawahan berupa kain batik. Penggunaan blangkon juga menjadi keharusan pada saat penggunaan surjan dan jarik. pakaian adat jawa tengah bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.
Pakaian adat Yogyakarta yang kedua yaitu pakaian adat Yogyakarta untuk wanita dewasa yang berupa kebaya dengan bawahan jarik atau kain batik. Ciri khasnya lainnya adalah tatanan rambut yang di sanggul atau konde. Bahan kain yang dipakai untuk pembuatan pakaian adat Yogyakarta antara lain berasal dari kain katun, sutera, dll.
Pakaian adat Yogyakarta yang ketiga yaitu pakaian adat untuk anak laki-laki yogyakarta yang dikenal dengan nama kencongan. Kencongan yang dikenakan oleh anak laki-laki ini terdiri dari kalian batik yang dikenakan dengan baju surjan, lonthong tritik, dan ikat pinggang berupa kamus songketandengan cathok terbuat dari suwasa. fungsi keris pada pakaian adat jawa bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.
Pakaian adat Yogyakarta yang keempat yaitu pakaian untuk wanita yang di sebut dengan sabuk walapa dintenan. Baju adat ini berbentuk jarik atau kain batik bermotif parang, ceplok, gringsing, baju katun, ikat pinggang kamus dengan hiasan flora fauna, serta menggunakan cathokperak berbentuk kupu-kupu, burung garuda, atau merak. Selain itu, bila berambut panjang maka harus dibuat konde atau di sanggul.
Pakaian adat Yogyakarta yang kelima yaitu pakaian adat untuk abdi dalem yang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sikep alit dan langen arjan. Baju ada yang disebut sikep alit terdiri dari kain batik sawitan, baju hitam dari bahan laken, penutup kepala destar, keris model gayaman.
Pakaian ini dikenakan untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan langenarjan terdiri dari kain batik, baju bukaan yang terbuat dari laken warna hitam, dan kemeja putih dengan kerah model berdiri. Jenis pakaian ini biasanya dikenakan saat pertemuan dan jamuan makan malam.
Pakaian adat Yogyakarta yang keenam adalah pejabat keratonyang biasa di sebut dengan baju ageng. Secara umum pakaian ageng terdiri dari pakaian adat berupa jas laken berwarna biru tua dengan kerah model berdiri, serta dengan rangkapan sutera berwarna biru tua yang panjangnya mencapai bokong.
Pakaian adat Yogyakarta yang ke tujuh adalah pakaian adat untuk putri raja yang di sebut semekanan, yaitu berupa kain penutup dada panjang yang lebarnya separuh dari lebar kain panjang biasa. Busana ini terdiri dari kain batik, kebaya katun,semekantritik, serta perhiasan berupa subang, gelang, dan cincin.
Pakaian adat Yogyakarta yang kedelapan yaitu pakaian untuk upacara agengyang biasa dikenakan oleh putra Sultan dengan sebutan keprabon.jenis busana ini di bedakan menjadi 3 yaitu busana dodotan, kanigaran, dan keprajuritan. Busana dodotan biasanya dikenakan saat upacara garebeg, jumenengan dalem, dan perkawinan.
Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai 8 nama pakaian adat Yogyakarta yang dapat saya sampaikan dalam artikel yang berhasil saya buat pada kesempatan kali ini. Terima kasih, karena sobat telah meluangkan waktu sejenak untuk sekedar membaca artikel ini.
Semoga saja dengan adanya artikel ini, saya dapat memberikan sedikit manfaat bagi sobat. Dan semoga melalui artikel ini pula juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi sobat.
Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati sobat dalam penulisan artikel ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, tentunya pada artikel-artikel saya selanjutnya. Sekian dan Terima kasih.
Selain potensi alam, terdapat banyak keunikan dan keindahan lainnya yang ada di Maluku Utara. Salah…
Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki potensinya masing-masing. Alam yang indah dan juga kebudayaan…
Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi Indonesia yang banyak menyimpan seni-seni kerajinan tangan yang tak…
Gorontalo merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menyimpan banyak keanekaragaman budayanya. Banyak penduduk lokal…
Pesona alam dan budaya Sulawesi Tenggara tak kalah indahnya dengan wilayah lainnya di Indonesia. Banyak…
Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alam dan juga…