Jenis Jenis Alat Musik Angklung dan Penjelasannya

Siapa sih yang tidak tahu alat musik tradisional asal Jawa Barat yang satu ini? Ya, Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Potongan bambu yang menyerupai pipa dan diikat menjadi satu bingkai menimbulkan suara yang merdu ketika digoyangkan atau digetarkan, terlebih lagi ketika dimainkan dengan banyak orang.

Sejarah Angklung

Catatan menunjukkan kemunculan angklung pada abad ke 12 sampai dengan abad 16 pada masa Kerajaan Sunda. Menurut kepercayaan masyarakat sunda dengan memainkan angklung merupakan sebuah ritual untuk mendatangkan Nyai Sri Pohaci (Dewi Padi), berharap untuk kesuburan tanah mereka dan sebagai tanda mengawali penanaman padi.

jenis jenis alat musik bambu yang dipakai untuk membuat angklung tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu ater (awi temen). Satu buah angklung terdiri dari beberapa potongan bambu dengan ukuran yang berbeda-beda dari kecil sampai besar. Hal itulah yang dapat menghasilkan suara dengan nada yang berbeda sesuai notasi musik.

Jenis – jenis Angklung

Angklung sendiri pada dasarnya terdiri dari beberepa jenis, diantaranya :

1. Angklung Kanekes

Kanekes merupakan nama suatu daerah yang sering kita sebut  adalah orang Baduy, sehingga dinamakan dengan angklung kanekes. Penggunaanya angklung tersebut berhubungan dengan ritus padi, yaitu dibunyikan ketika mereka menanam padi di ladang.

Hanya orang Kajeroan (Tangtu; Baduy Jero) saja yang berhak membuat angklung kanekes. Kajeroan terdiri dari 3 kampung, yaitu kampung Cibeo, kampung Cikartawana, dan kampung Cikeusik. Namun demikian tidak semua orang dari ketiga kampung tersebut dapat membuat angklung kanekes, hanya orang – orang yang mempunyai keturunan serta adanya syarat – syarat ritual tertentu untuk membuatnya.

2. Angklung Reyog

Angklung reyog merupakan aliran seni musik yang dikenal karena digunakan untuk mengiringi kesenian tari Reog Ponorogo (tari Reog Ponorogo berasal dari Jawa Timur). Berbeda dengan angklung pada umumnya, angklung Reyog memiliki dua nada mempunyai bentuk lengkungan dari ritan yang dihiasi dengan benang rumbai berwarna – warni yang indah.

3. Angklung Banyuwangi

Angklung yang berasal dari Banyuwangi ini terbagi dalam beberapa jenis, namun yang paling terkenal adalah angklung Caruk Banyuwangi. Permainan musik angklung yang satu ini tidak hanya menampilkan seni musiknya saja, namun juga ditampilkan sebagai pengiring tarian.

4. Angklung Bali

Jenis musik yang dimiliki angklung Bali mempunyai laras slendro. Di kalangan masyarakat luas gamelan angklung Bali dikenal sebagai pengiring upacara tradisional Ngaben.

5. Angklung Dogdor Lojor

Dogdog Lojor merupakan sebuah kesenian yang berada di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau Kesatuan Adat Banten Kidul. Dogdog Lojor sendiri merupakan nama salah satu waditra didalamnya. Tidak berbeda dengan sejarah pemakaian angklung yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu masih mempunyai kaitan dengan ritual padi.

6. Angklung Gubrag

Selain dimainkan untuk ritual yang berhubungan dengan penanaman padi, dalam perkembangannya angklung Gubrag juga dimainkan dalam berbagai acara seperti penyambutan tamu agung atau pernikahan adat.

7. Angklung Badeng

Kesenian Badeng lebih menekankan segi musikal dengan angklung sebagai alat musik pengiring utamanya. Jadi mayoritas yang ditonjolkan adalah angklung itu sendiri.

8. Buncis (seni pertunjukan daerah bandung)

Buncis merupakan seni pertunjukan hiburan. Awal mulanya, Buncis digunakan pada acara  acara pertanian, namun dengan perkembangan zaman juga sering digunakan sebagai seni hiburan.

9. Angklung Padaeng

Berbeda dengan beberapa jenis angklung sebelumnya, angklung Padaeng merupakan alat musik dari bambu yang mempunyai varian modern. Dikenalkan oleh seorang Daeng Soetigna pada tahun 1938 yang melakukan inovasi agar alat musik angklung dapat dimainkan dengan nada diatonik, sehingga dapat memainkan lagu – lagu internasional.

10. Angklung Sarinande

Angklung sarinande merupakan istilah angklung Padaeng yang hanya menggunakan nada bulat saja tanpa nada dasar C.

11. Angklung Toel

Sekitar tahun 2008, angklung Toel diciptakan oleh Kang Yayan Udjo. Cara memainkan alat musik ini hanya dengan men-toel angklung tersebut dan secara langsung akan bergetra karena adanya karet pada angklung.

12. Angklung Sri-Murni

Sesuai dengan namanya, satu angklung memakai dua atau bahkan lebih tabung suara yang nadanya sama, sehingga menghasilkan nada murni. Alat musik jawa barat ini tentu tidak lepas dari pengaruh alat musik betawi yang pada dasarnya juga termasuk wilayah jawa barat.

Selain menjadi salah satu alat musik tradisional yang terkenal di Indonesia, angklung juga sering menggemakan alunan suara di panggung internasional. Dengan demikian kita sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya bangga akan kebudayaan yang kita miliki dan tetap menjaga kelestariannya.