Banyak sekali kegiatan yang kita lakukan sambil mendengarkan musik, entah itu sambil membuat tugas sekolah, sambil membersihkan rumah, saat menikmati waktu senggang di sore hari, atau saat berkendara menuju suatu tempat. Nyaris seluruh kegiatan manusia dibarengi dengan menikmati seni musik. Setelah mengetahui begitu besarnya eksistensi seni musik dalam kehidupan sehari-hari, rasanya kita perlu sedikit mengetahui sisi teoritis dari seni musik.
Apa sih yang dimaksud dengan seni musik? Apa saja elemen yang terkandung dalam konsep seni musik? Di bawah ini akan dijelaskan tentang poin-poin utama dalam konsep seni musik.
Pengertian Seni Musik
Mari kita mulai dengan mengartikan kata ‘seni’ dan disusul dengan pengertian ‘musik’ itu sendiri. Seni, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, adalah keahlian membuat karya bermutu, entah itu dilihat dari sisi kehalusan atau keindahannya. Disebutkan juga bahwa seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian luar biasa.
Kata kedua yaitu musik didefinisikan sebagai ilmu menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang berkesinambungan. Musik juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama dan keharmonisan.
Konsep Seni Musik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, suara adalah bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia dan alat-alat. Suara bisa berbentuk gumaman, dengungan, siulan, nyanyian, teriakan, atau tangisan. Pukulan, gesekan, tiupan atau tekanan pada suatu alat juga dapat menghasilkan suara. Dalam konsep seni musik, suara yang dimaksud adalah suara yang menghasilkan melodi dan harmoni lewat sebuah karya musik.
Suara, atau sebut saja nyanyian, yang ditampilkan secara solo (1 orang), duet (2 orang), trio (3 orang), kwartet (4 orang), atau paduan suara (lebih dari 12 orang). Suara manusia, yaitu pria dan wanita, masing-masing memiliki 3 jenis suara. Jenis suara yang dimiliki wanita adalah sopran, mezzo-sopran dan alto. Pria memiliki jenis suara tenor, baritone, dan bass. Jenis-jenis suara pada wanita dan pria memiliki tingkat yang sama, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Konsep seni musik yang kedua adalah tangga nada, yang didefiniskan sebagai suatu susunan nada atau tingkatan bunyi, umumnya berisi 7 nada, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, dan si. Secara umum tangga nada yang dikenal adalah mayor dan minor. Interval pada tangga nada mayor adalah 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2, sedangkan interval minor adalah 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.
Tangga nada mayor biasa dimulai dengan nada do, dan sifat lagu yang dibuat dengan nada mayor bersifat gembira dan cerah. Contoh lagu-lagu dengan tangga nada ini adalah “Anak Gembala” yang dipopulerkan oleh Tasya cilik dan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Tangga nada minor bersifat sedih, dan dimulai dengan nada la. Contoh lagu nada minor adalah “Syukur” oleh H. Mutahar dan “Terima Kasih Guruku” yang diciptakan oleh Sri Widodo.
Konsep seni musik ini mungkin jarang kita dengar, tetapi perannya sangat penting dalam seni musik. Menurut Galettis (2009), durasi berhubungan dengan panjang pendek nada dan tanda istirahat dalam suatu karya musik. Di dalamnya termasuk beat (ketukan), tanda birama, pulses, rhythm, meter, nilai not, tanda istirahat, dan tempo. Kita tidak akan membahas seluruh elemen durasi, tetapi hanya berfokus pada 4 elemen, yaitu beat, rhythm, meter, dan tempo.
Agak sedikit susah membedakan elemen-elemen tersebut, contohnya saja perbedaan beat dan pulses. Sekilas artinya terdengar sama, tetapi tetap saja terdapat sedikit perbedaan di dalamnya. Beat dan pulses memiliki arti yang sama, yaitu ketukan. Perbedaannya, beat adalah ketukan kuat yang biasanya terasa pada ketukan pertama per bar pada sebuah sebuah lagu, sedangkan pulses adalah keseluruhan ketukan dalam lagu. Memang agak susah untuk dimengerti, tetapi jika kita sering mendengarkan musik, memainkan alat musik, atau menyanyikan karya seni musik, maka kita akan dengan mudah membedakannya.
Mengenal Lebih Dalam Konsep-Konsep Seni Musik
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wanita dan pria memiliki 3 jenis suara. Berikut penjelasan lebih jauh mengenai jenis suara wanita dan pria:
Dalam seni musik, tangga nada secara umum ada 2 jenis, yaitu diatonik dan pentatonik. Diatonik merupakan tangga nada yang sudah umum kita pakai, berisi 8 nada yang tentunya sudah kita hafal diluar kepala. Tangga nada ini bermula dari negeri barat, dan dipakai di seluruh dunia hingga saat ini. Tidak seperti diatonik, jenis tangga nada pentatonik hanya memiliki 5 nada. Susunan nada seperti ini dapat kita temukan dalam musik tradisional, gamelan yang merupakan musik asli Indonesia memakai tangga nada pentatonik. Gamelan Jawa menggunakan nada 1, 2, 3, 5, 6 yang disebut laras slendro. Adapun gamelan Bali juga menggunakan nada pentatonik yang disebut pelog, berisi nada 1, 3, 4, 5, dan 7.
Beat atau lebih mudahnya kita sebut sebagai ketukan, dibagi menjadi 2, ada ketukan kuat dan ketukan lemah. Dalam lagu birama 2/4 atau 3/4, ketukan kuat akan terasa pada ketukan pertama saja. Lain halnya dengan birama 4/4, ketukan kuat terasa pada ketukan pertama dan ketiga. Ketukan kuat biasa dijadikan patokan untuk mengisi chord pada suatu lagu.
Elemen ini sering disebut sebagai ‘pengisi’ dalam suatu lagu. Rhythm dibuat berdasarkan panjang pendeknya nada dan tanda istirahat pada sebuah lagu. Rangkaian nada berulang dalam suatu lagu bisa disebut sebagai rhythm. Komposer membuat nada berulang tersebut dengan tujuan agar penikmat musik dapat mengingat karya musiknya dengan mudah. Kita juga bisa mendegar rhythm lewat intro sebuah lagu, yang digunakan untuk memperkenalkan lagu pada penikmat musik.
Yang dimaksud dengan meter dalam seni musik adalah pengelompokan ketukan. Kelompok ketukan yang umum dipakai adalah 2 ketuk, 3 ketuk, dan 4 ketuk. Dalam partitur, lagu yang memiliki 2 ketukan di setiap barnya ditulis 2/4, lalu 3/4 untuk 3 ketuk, dan 4/4 untuk 4 ketuk. Ada pula lagu yang memiliki 6 ketukan setiap bar, biasa ditulis 6/8. Ketukan yang umum digunakan adalah 4/4, contohnya lagu kebangsaan kita “Indonesia Raya” dan lagu nasional “Maju Tak Gentar”. Ketukan 3/4 juga cukup sering digunakan, contoh lagunya adalah “Burung Kakatua” dari Maluku.
Elemen terakhir yang tak kalah penting adalah tempo, yang didefinisikan sebagai kecepatan ketukan dalam sebuah lagu. Tempo ditulis para komposer untuk menyatakan kecepatan lagu yang mereka inginkan, dan seperti apa keseluruhan lagu saat dimainkan. Tempo bisa dibuat pelan, sedang, cepat, atau sangat cepat. Istilah-istilah tempo yang cukup dikenal adalah adagio (lambat dan lembut), moderato (sedang), allegro (cepat), dan presto (sangat cepat).
Demikian artikel tentang konsep seni musik dan poin-poin penting di dalamnya yang cukup penting untuk dikenal dan diketahui. Seperti yang sudah dijelaskan, konsep seni musik, yaitu suara, tangga nada, dan durasi merupakan konsep dalam pembuatan atau pun permainan sebuah karya seni musik. Semoga artikel ini dapat berguna bagi pembaca, terutama yang berminat masuk dalam dunia seni musik.
Baca juga :
Selain potensi alam, terdapat banyak keunikan dan keindahan lainnya yang ada di Maluku Utara. Salah…
Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki potensinya masing-masing. Alam yang indah dan juga kebudayaan…
Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi Indonesia yang banyak menyimpan seni-seni kerajinan tangan yang tak…
Gorontalo merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menyimpan banyak keanekaragaman budayanya. Banyak penduduk lokal…
Pesona alam dan budaya Sulawesi Tenggara tak kalah indahnya dengan wilayah lainnya di Indonesia. Banyak…
Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alam dan juga…