Pergi berlibur adalah salah satu kegiatan wajib bagi kaum urban, ditengah kesibukan dalam beraktifitas baik itu sekolah, kuliah, dan terutama rutinitas kerja, akhir pekan menjadi saat yang sangat dinantikan untuk dapat beristirahat sejenak dan bersenang-senang dengan teman, sahabat,maupun keluarga. Salah satu kegiatan yang menyenangkan adalah pergi berlibur ketempat yang dapat dijangkau dan minim biaya, sebagai kota metropolitan dan serbuan utama seluruh masyarakat Indonesia, Kota Jakarta menjadi kota sibuk yang masyarakatnya paling perlu untuk pergi berlibur.
Diantara destinasi liburan di kawasan Ibu Kota ada beberapa tempat yang layak dikunjungi untuk menghabiskan liburan dengan orang-orang yang disayangi, selain mencari hiburan pergi ke museum bisa sambil memberikan wawasan edukasi dan mendukung kampanye salah satu komunitas yang mengagas ide “ weekend tanpa mall” tentu saja museum menjadi destinasi yang tidak kalah seru.
Artikel terkait:
Dari sekian banyaknya museum yang ada di Jakarta, ada satu museum yang dinamakan Museum Seni Rupa dan Keramik, dimana museum tersebut berada dalam satu kawasan wisata kota tua Jakarta, jadi selain ada Museum Kantor Pos dan Museum Wayang, tidak ada salahnya mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di daerah Kota Tua Jakarta barat
Museum Seni Rupa dan Keramik menempati sebuah bangunan tua yang berdiri sejak 1870. Pada mulanya gedung ini dibangun untuk Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Casteel Batavia (Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia). Pada tahun 1944 digunakan oleh tentara KNIL, kemudian selanjutnya oleh TNI. Pada tahun 1973-1976 gedung ini dimanfaatkan sebagai Kantor Wali Kota Jakarta Barat, dan pernah juga dimanfaatkan oleh Pemda DKI Jakarta sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah. Lalu pada ahun 1976 bangunan tua ini diresmikan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta dan pada 1990 menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik. Dan berikut adalah pembahasan yang lebih lengkap mengenai Museum Seni Rupa dan Keramik.
Pada tahun 1949, Bangunan yang sekarang menjadi meseum tersebut sempat digunakan oleh KNIL sebagai sarana Nederlansche Mission Militer atau NMM yang kemudian diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai gudang logistik. Kemudian pada tahun 1970-1973, bangunan tua Museum Seni Rupa dan Keramik pernah dijadikan sebagai kantor Walikota Jakarta Barat.
Di tahun 1974, gedung kemudian digunakan sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah. Lalu pada tanggal 20 Agustus 1976, gedung tua tersebut diresmikan menjadi Balai Seni Rupa oleh Presiden pertama Republik Indonesia Bapak Soeharto atas inisiatif Adam Malik.
Pada tanggal 10 Juni 1977, sebagian gedung ini diresmikan sebagai Museum Keramik oleh Gubernur Ali Sadikin. Dan akhirnya, pada awal tahun 1990, Balai Seni Rupa dan Museum Keramik disatukan menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. (baca: budaya Indonesia yang mendunia)
Visi dan Misi Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni rupa dan Keramik memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Menjadikan Museum Seni Rupa dan keramik sebagai pusat pelesatarian seni rupa Indonesia dan sebagai tujuan kunjungan wisata seni dan budaya yang bertaraf internasional
Meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan pelayanan pengunjung, melakukan penataan ruang koleksi secara berkala, meningkatkan kerjasama dengan mitra museum.
Tugas Pokok dan Fungsi Seni Rupa dan Keramik
Melayani masyarakat dan pengunjung serta mengadakan, menyimpan, merawat, mengamankan, meneliti koleksi, memperagakan dan mengembangkan untuk kepentingan pendidikan, sejarah, kebudayaan, rekreasi, sosial dan ekonomi baik langsung maupun tidak langsung.
Alamat Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan keramik beralamat lengkap di:
Taman Fatahilah, Jalan Pos Kota No. 2 Jakarta Barat
Telepon: 021.6907062
Faks: 021.6926091
Email: museumsenirupa_k@yahoo.co.id
Website : www.museumsenirupa.com
Jam Kunjungan Seni Rupa dan Keramik
Jam berkunjung atau jam operasional dari Museum Seni Rupa dan Keramik adalah pada hari-hari berikut ini:
Harga Tiket masuk Seni Rupa dan Keramik
Harga tiket masuk untuk mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik adalah sebagai berikut:
Dewasa : Rp 3000/orang
Mahasiswa: Rp 1000/orang
Anak-anak/pelajar : Rp 650/orang
Rombongan dewasa : Rp 1500/orang
Rombongan mahasiswa : Rp 750/orang
Rombongan anak-anak/pelajar : Rp 500/orang
Koleksi Seni Rupa dan Keramik
Museum seni rupa dan keramik memiliki kurang lebih 500 karya seni rupa yang terdiri dari berbagai bahan dan teknik yang berbeda seperti patung, totem kayu, grafis, sketsa, dan batik lukis, dan lain-lain (baca: seni rupa terapan). Diantara koleksi-koleksi yang ada beberapa diantaranya merupakan koleksi unggulan dan amat penting bagi sejarah seni rupa di Indonesia, antara lain lukisan yang berjudul ‘Pengantin Revolusi’ karya seorang seniman Hendra Gunawan, ‘Bupati Cianjur’ karya Raden Saleh, ‘Ibu Menyusui’ karya Dullah, ‘Seiko’ karya S.Sudjojono, dan ‘Potret Diri’ karya Affandi.
Artikel terkait:
Patung yang bercirikan klasik tradisional dari Bali, totem kayu yang memiliki kesan magis dan simbolis karya I Wayan Tjokot dan keluarga besarnya. Totem dan patung kayu karya para seniman modern, antara lain G.Sidharta, Oesman Effendi, disusul karya-karya ciptaan seniman lulusan akademis, misalnya Popo Iskandar, Achmad Sadali, Srihadi S, Fajar Sidik, Kusnadi, Rusli, Nashar, Zaini, Amang Rahman, Suparto, Irsam, Mulyadi W, Abas Alibasyah, Amri Yahya, AS Budiman, Barli, Sudjana Kerton, dan banyak seniman dari berbagai daerah.
Koleksi Keramik di museum seni rupa dan keramik ini jumlahnya cukup banyak, terdiri dari berbagai keramik lokal dan keramik asing. Keramik lokal berasal dari sentra industri daerah antara lain Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Malang, Bali, Lombok dan lain-lain.
Museum seni rupa dan keramik juga memiliki keramik dari Majapahit abad ke-14 yang menunjukkan ciri keistimewaan yang indah dan bernilai sejarah yang mempunyai keragaman bentuk serta fungsi. Keramik asing meliputi berbagai bentuk, ciri, karakteristik, fungsi dan gaya berasal dari China, Jepang, Thailand, Eropa. Terbanyak dari China terutama pada masa Dinasti MIng dan Ching.
Artikel terkait:
Fasilitas yang dimiliki Seni Rupa dan Keramik
Kegiatan Seni Rupa dan Keramik
Rute Perjalanan menuju Museum Seni Rupa dan Keramik
Rute perjalanan yang harus ditempuh menuju lokasi museum seni rupa dan keramik jakarta sama saja dengan rute perjalanan menuju kawasan wisata Kota Tua Jakarta Barat, dan berikut merupakan rute lengkap untuk menuju museum seni rupa dan keramik. Untuk yang merencanakan kegiatan liburan dengan menggunakan Kendaraan pribadi Mungkin referensi rute di bawah ini bisa membantu menuju museum seni rupa dan keramik:
Cawang – DI Panjaitan – Gerbang Tol Kebon Nanas – Tol Dalam Kota – Exit Gedong Panjang – Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Kalibesar Barat – Kalibesar Timur – Kota Tua – Jalan Kaki menuju museum seni rupa dan keramik jakarta
Cempaka Putih – Yos Sudarso – Gerbang Tol Sunter – Tol Dalam Kota – Exit Gedong Panjang – Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Kalibesar Barat – Kalibesar Timur – Kota Tua.
Grogol – Kyai Tapa – Roxy – Hasyim Asyhari – Gajah Mada – Pintu Besar Selatan – Pintu Besar Utara – Kota Tua
Monas – Medan Merdeka Barat – Majapahit – Harmoni – Gajah Mada – Pintu Besar Selatan – Pintu Besar Utara – Kota Tua – Jalan Kaki menuju museum seni rupa dan keramik jakarta
Kemudian jika akan menggunakan transportasi umum untuk menuju ke museum seni rupa dan keramik jakarta ini mungkin anda bisa menggunakan referensi rute berikut ini:
Dari Bandara Sukarno-Hatta naik Damri jurusan Mangga 2 Square minta turun di Kota Tua.
Dari Stasiun Jatinegara naik KRL jurusan Jakarta Kota turun di stasiun Kota, keluar stasiun jalan dikit ke Kota Tua.
Jalan kaki dari Stasiun Kota karena stasiun ini sudah termasuk dalam kawasan Kota Tua.
Dari Stasiun Pasar Minggu naik KRL jurusan Jakarta Kota turun di stasiun Kota, keluar stasiun jalan sedikit ke Kota Tua.
Dari Stasiun Senen nyebrang ke Terminal Senen, disitu naik Kopami 02 Senen-Muara Karang minta turun di Kota Tua, – Jalan Kaki menuju museum seni rupa dan keramik jakarta
Dari Stasiun Tanah Abang naik Mikrolet 08 Tanah Abang-Kota turun di Kota Tua.
Dari halte busway Terminal Blok M naik TransJakarta jurusan Kota turun di halte Kota, keluar halte jalan sedikit ke Kota Tua.
Dari Terminal Lebak Bulus naik Kopaja 86 Lebak Bulus-Kota turun di Kota Tua.
Dari Terminal Pulo Gadung naik Mikrolet 53 Pulo Gadung-Kota turun di Kota Tua.
Dari Terminal Tanjung Priok naik Mikrolet 15/15A Tanjung Priok-Kota turun di Kota Tua.
Dari Stasiun Bekasi naik KRL jurusan Jakarta Kota turun di stasiun Kota, keluar stasiun jalan sedikit ke Kota Tua.
Dari Stasiun Bogor naik KRL jurusan Jakarta Kota turun di stasiun Kota, keluar stasiun jalan sedikit ke Kota Tua.
Dari Stasiun Cikarang naik Kereta Patas / Lokal Purwakarta jurusan Jakarta Kota turun di Stasiun Kota, jalan ke Kota Tua
Dari Ciputat naik APTB 04 Bianglala Ciputat-Kota, turun di halte Kota keluar halte jalan dikit ke Kota Tua.
Dari Stasiun Depok/Depok Baru naik KRL jurusan Jakarta Kota turun di stasiun Kota, keluar stasiun jalan sedikit ke Kota Tua.
Dari BSD City naik shuttle TransBSD jurusan Mangga Dua minta turun dekat Kota Tua.
Dari Cimone/Karawaci naik Mayasari Bakti AC33 Cimone-Kota turun di Kota Tua.
Selain potensi alam, terdapat banyak keunikan dan keindahan lainnya yang ada di Maluku Utara. Salah…
Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki potensinya masing-masing. Alam yang indah dan juga kebudayaan…
Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi Indonesia yang banyak menyimpan seni-seni kerajinan tangan yang tak…
Gorontalo merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menyimpan banyak keanekaragaman budayanya. Banyak penduduk lokal…
Pesona alam dan budaya Sulawesi Tenggara tak kalah indahnya dengan wilayah lainnya di Indonesia. Banyak…
Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alam dan juga…