Contoh Kerajinan Tangan adalah suatu produk yang diciptakan dengan menggunakan tangan sehingga memiliki nilai jual. Kerajinan tangan merupakan karya seni yang lebih mengutamakan keterampilan tangan sebagai pembuat karya seni. Semakin tinggi kualitas kerajinan tangan yang dibuat maka semakin mahal harga dari kerajinan yang dibuat tersebut.
ada dua fungsi umum dari kerajinan tangan yang kita hasilkan, yaitu fungsi fungsi hias dan fungsi pakai. Fungsi hias dari suatu kerajinan tangan adalah kerajinan tangan yang lebih diutamakan keindahannya tanpa terlalu memperdulikan kegunaan dari kerajinan tersebut. Sedangkan fungsi pakai adalah kerajinan tangan yang lebih mengutamakan fungsinya daripada keindahan dari kerajinan tersebut.
Di Indonesia sendiri sudah banyak kerajinan tangan yang terkenal bahkan mendunia. Setiap daerah di Indonesia memiliki keindahan tersendiri yang memperlihatkan kebudayaan masing-masing daerah. Karena itu, banyak sekali kerajinan tangan yang berasal dari Indonesia. Salah satu kerajinan tangan khas Indonesia yang telah menembus pasar internasional adalah batik.
Selain batik, masih ada beberapa macam kerajinan tangan yang merupakan khas Indonesia. Berikut adalah macam-macam kerajinan tangan dan daerah asalnya:
1. Batik
Siapa yang tidak tahu batik, salah satu kerajinan tangan khas Indonesia ini sudah sangat terkenal bukan hanya di Indonesia namun dunia pun tahu batik. Bahkan sampai terkenalnya batik,UNESCO mengakui batik sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non Bendawi Manusia.
Menurut K. Kuswadi, pelopor seni lukisan batik modern, Batik berasal dari kata jawa, yaitu Mbatik. Mbatik terdiri dari dua kata, yaitu Mbat, yang berarti melemparkan dan Tik, yang berarti titik. Jadi, batik dapat diartikan sebagai sebagai melemparkan atau mencorakan titik-titik pada selembar kain. Batik sudah ada sejak masa kerajaan dulu di Indonesia dan sering digunakan sebagai bahan pakaian.
Setiap daerah di Indonesia memiliki batik khasnya sendiri-sendiri namun yang paling terkenal adalah yang berasal dari Solo, Jogja, Pekalongan, Madura, Cirebon, Jakarta, dan Bali,
2. Wayang Golek Asal Sunda
Wayang Golek adalah Contoh Kerajinan Tangan yang berasal dari Sunda yang berupa boneka kayu. Wayang Golek sering digunakan sebagai pertunjukan untuk bercerita atau untuk berceramah seputar tentang daerah Sunda. Sunan Kudus memperkenalkan Wayang Golek pertama kali pada abad 17.
Pada abad ke 19 hingga abad 20, Wayang Golek mulai diberikan karakter. Salah satu karakter Wayang Golek yang terkenal adalah Si Cepot, yang merupakan kreativitas dari seorang dalam yang bernama Ki H. Asep Sunandar Sunarya. Selain Cepot, Wayang Golek memiliki lebih dari 20 tokoh lainnya, seperti Bambang Sumantri, Arjuna, Batara Bayu, Aswatama, Bambang Kaca, Batara Kresna, Dawala, Batara Rama, Bima, Denawa Cilangap, Gatotkaca, Dewi Drupadi, Dewana Huntu, Gareng, Yudistira, Semar Badranaya, dan Nakula Sadewa.
Dalam pementasan Wayang Golek, haruslah ada alur cerita yang biasanya berasal dari cerita rakyat Sunda dan pada umumnya menggunakan bahasa Sunda. Dalam pementasan Wayang Golek, ada beberapa dalang yang cukup terkenal, antara lain Abeng Sunarya, Cecep Supriyadi, Entah Tirayana, dan yang menciptakan Cepot, Asep Sunandar Sunarya.
3. Wayang Beber
Wayang Beber adalah kerajinan tangan berupa wayang yang terbuat dari kain sebagai media pertunjukannya. Wayang ini disebut Wayang beber karena pada pementasannya sang dalang harus membentangkan atau membeberkan kain untuk bisa memulai ceritanya. Sekarang ini, pertunjukan dan pembuatan kerajinan tangan Wayang Beber mulai menghilang. Wayang Beber dulunya mulai berkembang pada masa Kerajaan Majapahit dan masa pra Islam.
Kain digambarkan dengan tokoh-tokoh wayang yang kemudian disesuaikan dan disusun sesuai dengan adegan-adegan yang akan diceritakan. Kini makin sedikit yang mengenal Wayang Beber, hanya beberapa kalangan di Dusun Gelaran, Desa Behiharjo saja yang masih menyimpan wayang ini. Menurut Kitab Sastro Miduro, Wayang Beber dibuat pertama kali pada tahun 1283.
4. Wayang Kulit Berasal Dari Jawa
Wayang Kulit adalah salah satu kerajinan tangan yang berasal dari Pulau Jawa. Wayang Kulit berasal dari kata Ma Hyang yang berarti menuju ke roh spiritual atau Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa orang mengartikan wayang sebagai bayangan karena mereka hanya bisa menonton pertunjukan wayang kulit dari balik kelir sehingga hanya bisa melihat banyangannya saja. Wayang Kulit diyakini sebagai cikal bakal wayang yang jenis lainnya yang berkembang hingga saat ini.
Mengenai asal usul kerajinan tangan yang satu ini masih belum ada bukti yang kuat. Beberapa kalangan meyakini bahwa Wayang Kulit muncul ketika ajaran Hindu dan Buddha mulai masuk ke Asia Tenggara sehingga Wayang Kulit dipercaya berasal dari India atau Tiongkok.
Bahan baku pembuatan Wayang Kulit adalah kulit sapi yang telah dijadikan lembaran dan kemudian kulit lembaran tersebut dipahat besi runcing dan dibuat sesuai dengan karakter yang diinginkan. Satu buah Wayang Kulit memiliki ukuran 50 x 30 cm.
5. Wayang Bambu Yang Berasal Dari Bogor
Wayang Bambu merupakan kerajinan tangan yang mulai langka karena itu warga Bogor harusnya berbangga karena memilikinya. Wayang Bambu pertama kali diciptakan oleh Ki Drajat. Wayang Bambu ini mirip sekali dengan kerajinan tangan Wayang Golek hanya saja Wayang ini polos dan tidak memiliki warna lukisan agar penonton bisa berimajinasi akan wajah dari wayang tersebut.
Pembuatan Wayang Bambu cukup rumit karena harus menggunakan bambu bagian dalam yang memiliki kualitas bagus. Setelah bambu sudah tersedia, langkah selanjutnya adalah dengan menganyam dan membentuk bambu sesuai dengan karakter yang diinginkan. Proses ini terbilang cukup rumit karena dibutuhkan ketelitian tinggi dan juga keuletan. Setelah bambu dianyam dan telah membentuk karakter wayang, langkah terakhir adalah memberikan pernak-pernik yang dibutuhkan.
6. Ukiran Kayu Suku Asmat dari Papua
Kebudayaan Papua seperti Suku Asmat memang terkenal sebagai pemahat kayu yang telah menghasilkan produk yang terjamin kualitasnya. Suku Asmat mendiami Teluk Flaminggo dan Teluk Cook, di pantai sebelah barat daya Papua. Kerajinan tangan yang dihasilkan Suku Asmat ini sangat menarik bagi dunia karena pahatannya yang tidak biasa serta banyak akan makna yang terkandung di dalamnya.
Peralatan yang biasanya digunakan untuk menghasilkan kerajinan tangan ukiran kayu ini adalah gigi binatang, kapak kayu, dan kulit kerang. Untuk menghaluskan ukiran yang telah jadi digunakanlah gigi ikan tertentu, taring babi, dan tiram. Cara pembuatan kerajinan tangan asal Papua ini sangatlah rumit dan ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan pertama adalah memahat sepotong kayu yang berkualitas untuk dibentuk. Langkah selanjutnya adalah perwarnaan ukiran kayu yang telah jadi. Setiap warna yang diberikan pada ukiran tersebut memiliki arti tersendiri bagi Suku Asmat.
Harga untuk satu kerajinan tangan yang dibuat Suku Asmat ini mencapai miliaran rupiah. Bahkan karya ini telah dikenal oleh dunia namun sayangnya masih kurang dihargai di Indonesia.
7. Gerabah Dari Minahasa
Gerabah adalah kerajinan tangan berbahan baku tanah liat dimana proses pembuatannya dibentuk dan dibakar dalam suhu sekitar 800 hingga 1000 derajat. Di Mianahasa ada desa yang bernama Pulutan, dimana mayoritas warganya merupakan pengrajin gerabah. Berbagai kerajinan gerabah yang dihasilkan adalah belanga, tungku, dan vas bunga dengan berbagai corak dan juga warna.
Harga dari gerabah yang dihasilkan adalah sekitar Rp. 150.000 untuk ukuran yang kecil dan lebih dari Rp. 2.500.000 untuk ukuran yang besar.
8. Kain Kulit Kayu Vuya asal Sulewasi Tengah
Sebelum memakai kain sebagai bahan pembuatan baju, manusia pada masa pra sejarah menggunakan kulit kayu untuk membuat pakaian sehari-hari. Kain Kulit Kayu memiliki banyak nama seperti Ivo dan Kumpe namun di Sulawesi Tengah khususnya masyarakat Donggala menamainya Vuya. Kerajinan tangan ini telah dibuat dan digunakan oleh masyarakat Donggala sejak ratusan tahun yang lalu dan masih awet hingga sekarang walaupun penggunaannya semakin berkurang.
Proses pembuatan kain kulit kayu ini adalah dengan mengambil tangkai pohon tertentu, dikeluarkan serat-seratnya dan kemudian dimasak lalu difrementasikan. Perwarnaan kerajinan tangan ini dilakukan dengan mengambil warna alami seperti direndam di lumpur untuk mendapatkan warna coklat. Harga untuk satu kain kulit kayu bisa mencapai hingga tiga ratus ribu rupiah.
9. Kerajinan Kulit Dari Tanggulangin, Sidoarjo
Kerajinan kulit sudah ada sejak tahun 1939, hingga pada tahun 1976 didirikan Koperasi Industri Tas dan Koper atau yang biasa disingkat INTAKO. Kerajinan tangan yang satu ini banyak dipamerkan di Tanggulangin, berjarak sekitar 5 kilometer dari Sidoarjo. Kerajinan kulit ini dibuat menjadi jaket, dompet, tas, dan lainnya.
Harga satu produknya sangat bervariasi dari sekitar Rp. 30.000 hingga jutaan rupiah bila dijual diluaran namun di Tanggulangin harganya lebih murah bisa berkisar ratusan ribu.
10. Tenun Sumba Yang Berasal Dari NTT
Macam-macam kerajinan tangan yang berikutnya adalah Tenun Sumba. Tenun Sumba adalah salah satu kerajinan tangan yang berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Bila kita pergi ke daerah Sumba, kita akan banyak menemui industri yang menghasilkan Tenun Sumba. Karya kerajinan tangan ini dihasilkan secara manual dan menggunakan pewarna alami. Motif-Motif yang ada pada Tenun Sumba adalah gambaran kehidupan penduduk di Sumba.
Berbagai motif yang ada di kain tenun ini adalah motif cumi-cumi, singa, buaya, dan kuda nil yang memiliki artinya masing-masing. Kain Tenun Sumba ini sering dipakai dalam upacara adat dan sebagai hadiah khusus dari NTT. Tenun Sumba juga menunjukkan status sosial seseorang di Sumba.
11. Kain Grinsing Dari Bali
Gringsing berasal dari kata Gring, yang berarti tidak dan Sing, yang berarti sakit. Kain Grinsing Berasal dari Bali tepatnya Desa Tenganan. Proses pembuatan kerajinan tangan ini membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 5 tahun. Kain Gringsing merupakan tenun ikat ganda yang pembuatannya lebih sulit dari tenun ikat tunggal.
Yang menjadi keunikan dari Kain Grinsing adalah semakin lama disimpan maka akan semakin bagus pula warnanya sehingga menjadikan kain ini incaran para penyuka kain tenun.
12. Kerajinan Perak Berasal Dari Sidoarjo
Selain pembuatan kerajinan kulit, Sidoarjo juga terkenal akan kerajinan peraknya, tepatnya di Desa Kedungbendo, Siring, Porong, Krembung, Besuki, dan Ronokenongo. Pemasaran perak dari desa-desa tersebut biasa dikirim ke luar negeri seperti Amerika, India, Singapura, dan Belanda.
Pembuatannya cukup membutuhkan waktu yang lama karena menggunakan bahan-bahan berkualitas pilihan dan alat-alat khusus. Produk yang biasa dihasilkan oleh pengrajin perak ini adalah cincin, gelang, kalung, dan masih banyak lagi.
13. Tenun Rangrang Nusa Penida Asal Bali
Nusa Penida berada di sebelah tenggara dari Bali. Nusa Penida memiliki hasil tenun yang sangat bagus bernama Tenun Rangrang. Sebagian besar masyarakat Nusa Penida menghasilkan kain tenun Rangrang. Ciri-ciri dari kerajinan tenun ini adalah bermotif flora dan fauna dengan bidang dua dimensi. Tenun Rangrang menggunakan teknik ikat tunggal.
14. Tenun Toraja asal Toraja
Kain tenun asal Toraja ini merupakan kebudayaan yang sangat dihormati oleh masyarakat Toraja sehingga dijadikan perlengkapan dalam upacara adat. Tenun Toraja dilambangkan sebagai simbol kemakmuran dan pada masa dulu, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memiliki kerajinan ini.
Sebelum menggunakan kain seperti sekarang, Tenun Toraja menggunakan serat kayu sebagai bahan utamanya. Seiring berkembangnya penggunaan material, Tenun Toraja memakai serat nanas hingga akhirnya menggunakan kapas dan barulah kain seperti sekarang.
15. Tenun Lurik Asli Dari Pulau Jawa
Sejarah mengatakan bahwa Tenun Lurik telah ada sejak zaman pra sejarah. Ada berbagai motif Tenun Lurik, antara lain Kijing Miring, Ketan Salak, Dom Kecer, Etan Ireng, Kembang Bayem, Ketan Salak, Tumbar Pecah, dan Sodo Sak Ler. Satu kain tenun Lurik dihargai mulai dari RP. 20.000 hingga ratusan juta. tiga daerah utama distribusi kerajinan Tenun Lurik adalah Yogyakarta, Solo, dan Tuban.
16. Tenun Buna Insana Dari NTT
Macam-macam kerajinan tangan yang selanjutnya adalah kain Tenun Buna Insana yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Motif Tenun ini ada berbagai macam seperti berbagai jenis binatang, termasuk komodo. Kain Tenun Buna Insana ini hanya bisa dipakai untuk kalangan tertentu saja karena kain ini menunjukkan kelas sosial dari orang yang memakainya.
17. Tenun Ikat Troso Dari Jepara
Tenun ini berasal dari Jepara, tepatnya Desa Troso. Tenun Ikat Troso merupakan kain yang ditenun dari benang pakan atau benang lungsin. Sebelum ditenun, Benang yang menjadi bahan pembuatan tenun ini akan dicelup terlebih dahulu di pewarna alami. Kain Tenun Ikat Troso bisa dijadikan pakaian dan penghias lainnya.
18. Tenun Ulos Dari Sumatera Barat
Tenun Ulos adalah tenun yang dikembangkan oleh masyarakat Batak sehingga bisa dikatakan asli dari Sumatera Barat. Kerajinan Tangan ini didominasi oleh warna merah, putih dan hitam yang biasanya ditambahkan hiasan berupa warna emas ataupun perak.
Ulos dalam bahasa Batak berarti kain. Tenun Ulos juga sering diberikan kepada wanita yang sedang mengandung dengan harapan mempermudah saat akan melahirkan nanti dan juga sebagai simbol pelindung sang ibu dan anaknya dari bahaya.
19. Kerajinan Arca Yang Berasal Dari Magelang, Yogyakarta, dan Bali
macam-macam kerajinan tangan yang selanjutnya adalah Arca. Arca adalah kerajinan patung yang dibuat untuk tujuan sebagai persembahan kepada dewa-dewa atau Tuhan. Bahan baku yang digunakan untuk membuat arca adalah cairan lava panas yang membeku dan telah menjadi bebatuan di dekat lereng gunung berapi.
20. Kipas Kayu Cendana Dari Bali
Macam-macam kerajinan tangan yang terakhir adalah kipas kayu Cendana yang berasal dari Bali. Kipas Kayu Cendana adalah Souvenir yang khas dari Bali.
Berikut adalah Macam Macam Kerajinan Tangan di indonesia terlengkap dengan penjelasan nya yang wajib anda ketahui sebagai seniman di indonesia.