Kebudayaan Suku Bali Terlengkap yang Paling Fenomenal

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sudah terkenal didunia sebagai salah satu negara dengan banyak suku bangsa didalamnya. Menurut survei badan pusat statistik tahun 2010, menyatakan bahwa jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia sebanyak 1340. Dari banyaknya suku yang ada di Indonesia, suku jawa merupakan suku terbesar dengan jumlah mencapai 41 % dari keseluruan populasi di Indonesia.

Berbagai macam suku bangsa yang ada di Indonesia menjadikan munculnya berbagai macam kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Kebudayaan suku asmat di papua akan berbeda dengan kebudayaan suku sunda dijawa begitu juga dengan kebudayaan suku suku lainnya. Kebudayaan yang muncul pada setiap suku bangsa di Indonesia menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi mereka yang tidak berasal dari suku tersebut. Dalam beberapa artikel kali ini, kita akan membahas beraneka ragam kebudayaan yang ada pada suatu suku tertentu.

Suku Bali menurut Wikipedia adalah suku bangsa mayoritas di pulau Bali, yang menggunakan bahasa Bali dan mengikuti budaya Bali. Menurut sensus tahun 2010, badan pusat statistik menyampaikan bahwa jumlah penduduk dari suku bali berjumlah 3,9 juta jiwa. Asal mula suku bali merupakan migrasi yang dibagi kedalam 3 periode. Periode pertama karena adanya persebarang jumlah pendidik di hindia belanda, periode kedua terjadi selama masa perkembangan agama hidup. Periode ketiga berasal dari jawa dalam hal ini adanya kerajaan majapahit. Sama halnya dengan suku lainnya di Indonesia, Suku bali juga memiliki beberapa kebudayaan seperti :

  1. Kesenian

Kebudayaan suku bali yang paling terlihat dan terasa adalah keseniannnya, mulai dari seni pertunjukan, seni tari, dan seni ukir yang menghasilkan karya seni rupa 3 dimensi maupun seni rupa 2 dimensi. Kemampuan suku bali dalam melakukan kegiatan seni ini sampai menimbulkan sebuah ungkapan bahwa semua orang bali adalah seniman. Hal ini dikarenakan hampir semua orang bali dapat melakukan berbagai aktivitas seni ditengah kesibukannya dalam melakukan pekerjaan.

Menurut Covarrubias, seniman Bali adalah perajin amatir, yang melakukan aktivitas seni sebagai wujud persembahan, dan tidak peduli apakah namanya akan dikenang atau tidak. Para seniman Bali juga merupakan peniru yang baik, sehingga ada pura yang didekorasi dengan ukiran menyerupai dewa khas Tionghoa, atau dihiasi relief kendaraan bermotor, yang mereka contoh dari majalah asing.

Keahlian berbagai cabang cabang seni yang dimiliki oleh para masyarakat bali merupakan hal yang sampai saat ini terus dipertahankan dan menjadi daya tarik bagi orang diluar bali untuk mengetahui dan mempelajarinya. kehidupan seni bali dapat dengan mudah kita temui mulai dari patung, ukiran, tari – tarian, dan beberapa seni pertunjukan lainnya.

Selain berbagai contoh karya seni rupa terapan maupun murni yang dapat dengan mudah ditemuai hampir diseluruh bagian bali ada juga alat musik traditional bali yang senantiasa selalu ada untuk mengiringi berbagai macam upacara adat, alat tersebut di sebut gamelan.

  1. Upacara Adat

Sama halnya dengan kebudayaan suku dayak dan suku suku lainnya di Indonesia, mereka selelu punya tradisi upacara adat yang masih dilaksanakan dan dipertahankan sampai sekarang. Upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat suku bali sering kali menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Beberapa upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat suku bali diantaranya ngaben, melasti, upacara pemakaman, dan lain lain.

  1. Sistem Kasta

Kebudayaan suku bali lainnya yang masih dipertahankan hingga saat ini adalah tatanan masyarakat yang menggunakan sistem kasta. Pada awalnya, sistem kasta ini dibuat oleh kerajaan majapahit untuk membedakan mana penguasa dari kalangan orang jawa majapahit dan mana penduduk lokal bali. Sistem kasta yang ada pada masyarakat bali masih dipertahankan sampai sekarang namun tidak terlalu kaku seperti pada jaman dahulu. 4 kasta yang ada pada masyarakat bali diantaranya kasta brahmana (pendeta dan pemuka agama), Kesatria (Raja dan kaum bangsawan), Waisya (abdi keraton, cendekiawan, orang ahli), Sudra (masyarakat bawah).

  1. Cara Penamaan

Hal lainnya yang menjadi kebudayaan suku bali adalah cara penamaan pada orang orang bali. Para orang tua suku bali sudah paham bagaimana menamai anak anak mereka sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Nama nama orang bali mengambarkan tentang kasta yang dimiliki serta urutan lahir seseorang. Tidak jelas kapan cara penamaan ini mulai muncul dalam sejarah, namun yang pasti cara penamaan ini masih dipertahankan dan digunakan oleh masyarakat bali sampai sekarang.

  1. Kepercayaan

Dalam bermasyarakan suku bali juga telah mengenal berbagai macam kepercayaan, 95 % masyarakat bali menganut agama hindu dan 5 % lainnya menganut Islam, Kristen, Katolik, dan Budha. Dari 95% masyarakat Hindu di bali menganut aliran siwa-budha sehingga berbeda dengan Hindu di India. Meskipun pada mulanya para pendeta India lah yang memperkenalkan satra Hindu-Budha namun masyarakat bali mengkombinasikannya dengan mitologi pra-Hindu yang diyakini sebelumnya. Sampai sekarang mitologi pra-hindu yang diyakini oleh masyarakat bali tetap tumbuh dan berkembang di dalam kebudayaan dan kehidupan suku bali.

Kebudayaan kebudayaan suku bali diatas merupakan ringkasan dari berbagai macam adat istiadat dan seni budaya yang berkembanga di masyarakat bali dan bertahan sampai saat ini.