Kerajinan Tangan dari Papua Barat dan Penjelasannya

Provinsi Papua Barat dikenal dengan keindahan alamnya yang sangat mempesona seperti danau, pantai dan lembah. Bukan hanya keindahan alamnya saja yang menarik banyak perhatian, produk-produk kerajinan tangan khas Papua Barat juga tidak kalah keindahannya.

Sumber aya alam yang melimpah menjadikan bahan-bahan alam sebagai bahan utamanya. Berikut ini beberapa kerajinan tangan khas Papua Barat yang perlu diketahui:

1.Noken

Papua Barat yang memiliki tas tradisional bernama Noken. Tas tersebut memiliki simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan. Noken biasa dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, sampai barang-barang belanjaan.

Noken yang kecil biasa dipakai untuk membawa kebutuhan pribadi. Tak hanya itu, Noken juga dipakai dalam upacara dan sebagai kenang-kenangan untuk tamu.

Kayu yang digunakan sebagai bahan baku berbeda-beda. Umumnya terbuat dari kulit kayu pohon Manduam, pohon Nawa bahkan anggrek hutan.

Tas Noken berbahan benang nilon dan serat kulit kayu tersebut dijual tergantung ukuran. Warna-warni nan ceria dari tas ini menjadi kekhasan tersendiri. kerajinan tangan dari papua bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

2.Manik-Manik

Manik-manik khas Papua Barat terkena dengan kecantikannya. Masyarakat Papua biasanya memakai manik-manik yang dililitkan di tubuh untuk kepentingan upacara adat.

Manik-manik itu dilingkarkan di leher dan disampir di samping kanan dan kiri, melewati bagian lengan dan ketiak. Aksesori adat itu dilengkapi dengan kain timur dan noken.

3.Mahkota Kepala Burung

Masyarakat adat Papua Barat biasanya menggunakan mahkota berbulu burung cenderawasih untuk kepentingan adat seperti upacara adat. Mereka juga menjual beberapa untuk oleh-oleh. Mahkota ini biasanya di jual dengan harga yang cukup mahal karena sulit untuk ditemukan.

4.Anting Biji Buah dan Kayu

Anting-anting khas Papua Barat ini memiliiki nilai etnik yang tinggi. Bahan utamanya terbuat dari biji buah dan kayu. kerajinan tangan di kalimantan timur bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

5.Anyaman

Warga Raja Ampat juga dikenal dengan hasil kerajinan anyaman-nya. Anyaman indah tersebut bisa berupa topi dan tas. Desa wisata Arborek adalah salah satu tempat penghasil anyaman yang terkenal di Papua Barat ini.

Tidak seperti kebanyakan wanita di desa-desa lain, mereka tidak hanya membantu para suami yang bekerja sebagai nelayan, namun juga memproduksi anyaman yang menjadi pekerjaan keseharian mereka.

Jika mengunjungi desa ini, kita bisa melihat ibu-ibu tersebut membuat topi berbentuk bundar aneka warna yang seringkali digunakan untuk melindungi wajah dan badan dari sengatan matahari saat berwisata ke pantai. Pembuatan topi ini pada awalnya dipelopori oleh ibu Mambrasar – juga dari Arborek – yang kemudian menjadi kerajinan khas desa ini.  

6.Tifa

Tifa atau alat musik pukul dari kayu seman yang diukir dengan sedemikian rupa. Kayu ini didapat dari pepohonan di kawasan pantai Raja Ampat. Selain untuk kerajinan tifa, kayu seman biasanya dipakai untuk bahan utama perahu masyarakat setempat.

7.Topi Pandan Khas Raja Ampat

Raja Ampat juga terkenal dengan kerajinan topi pandan. Prosesnya yang panjang dan rumit membuat kerajinann ini di jual cukup mahal. Duri pandan hutan harus dihilangkan terlebih dulu dengan dipotong dan dihaluskan.

Kemudian, daun pandan direbus agar lentur. Setelah cukup lentur, daun pandan dijemur sampai berwarna putih. Adapun untuk mewarnainya memang tidak mudah.

Sebab, bahan pewarna yang digunakan adalah bahan alami. Misalnya untuk warna merah didapat dengan merebus daun pandan bersama akar mengkudu dan daun ketapang

Setelah itu, baru dijemur kembali dan siap dianyam. Untuk menganyam pandan menjadi topi unik, perlu ketelatenan si penganyam. Dengan dibantu tali dan paku, sebuah topi pun jadi dan bisa dibawa untuk oleh-oleh.

Masyarakat Papua Barat menghasilkan kerajianan tangan beragam yang bisa jadi buah tangan para pelancong usai berkunjung. Kerajinan-kerajinan tersebut bukan hanya diproduksi untuk dijual, tapi juga sebgai usaha untuk melestarikan budaya Papua Barat.