Jenis Jenis Tarian Yogyakarta dan Penjelasannya

Berjumpa lagi dengan penulis sobat, masih semangat ya untuk menambah wawasan baru dengan membaca tulisan yang penulis siapkan untuk anda. Betul sobat, waktu luang harus diisi dengan hal – hal yang bermanfaat seperti halnya membaca.

Tidak berbeda jauh dengan pembahasan sebelumya mengenai jenis jenis tarian banten atau pun jenis jenis tarian jawa barat, pada kesempatan kali ini kami ingin mencoba membagikan informasi untuk anda agar bisa menambah wawasan baru mengenai jenis – jenis tarian Yogyakarta. Yuk bagi anda yang ingin mengetahui ulasan lengkapnya bisa menyimak penjelasan di bawah ini.

1. Tari Serimpi

Tari serimpi memiliki makna yakni sebuah mimpi. contoh seni tari dari Yogyakarta ini, konon pertunjukkannya akan membuat para penontonnya seolah sedang berada di alam mimpi. Tarian ini suasananya cukup mistis sobat, anda akan melihat taburan bunga yang sengaja ditaburkan di lantai untuk menunjang penampilan penari.

Tari serimpi diperagakan oleh 4 orang penari untuk mewakili sebuah mimpi yang merupakan arti dari tarian serimpi itu sendiri. Ciri khas dari tari serimpi ialah menggunakan kostum kemben dan pada bagian perut diikatkan selendang berwarna hijau muda terang. Kemudian untuk tatanan rambutnya dirias bak pengantin Jawa sobat.

Untuk durasi pertunjukan dari tarian serimpi ini, biasanya selama 45 menit sampai dengan 1 jam saja sobat. Dijamin anda akan terhipnotis dan terhibur. Sobat tau arti dari 4 penari yang sudah ditetapkan untuk menarikan tari serimpi ini? Ya betul 4 orang penari menggambarkan air, api, udara dan juga bumi.

2. Tari Beksan Lawung Ageng

Tari beksan lawung ageng ini termasuk salah satu tarian dari keraton jogja dengan jumlah penari cukup banyak sobat. Mereka mempunyai peran berbeda – beda, sehingga tarian ini menjadi lebih hidup dan tertata alur ceritanya.

Tarian beksan lawung ageng mulai dikenal oleh masyarakat luas karena penciptanya yakni Sri Sultan Hamengku Buwono I sekitar era tahun 1755 sampai dengan tahun 1792. Penarinya sendiri dipertunjukkan oleh kelompok yang beranggotakan semua laki – laki sobat. Dan jumlah penarinya ditetapkan yakni berjumlah 16 orang penari dengan rincian penjelasan sebagai berikut :

  • 2 orang penari berperan sebagai salaotho.
  • 4 orang penari berperan sebagai lurah.
  • 4 orang penari berperan sebagai pengampil.
  • 4 orang penari berperan sebagai jajar.
  • 2 orang penari berperan sebagai botoh.

Selanjutnya pasti sobat bertanya – tanya, apa sih inti cerita yang mendasari terciptanya tarian ini? Tarian beksan lawung ageng diadobsi dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh para prajurat (abdi dalem) pada era Sri Sultan Hamengku Buwono I yang selalu melakukan latihan rutin yang bernama watangan.

Sobat tau arti watangan? Watangan adalah suatu kegiatan yang menunjukkan adu ketangkasan dalam hal memacu kuda sobat dan pemacunya membawa sebuah tongkat panjang. Tongkat ini mempunyai fungsi utama untuk digunakan menjatuhkan semua lawan dalam medan pertempuran.

3. Tari Golek Menak

Tari golek menak terkenal dengan kostumnya yang menarik sobat dan diadopsi dari gerakan yang dilakukan oleh wayang golek menak. Karena kekaguman Sultan Hamengku Buwono IV terhadap kesenian wayang golek pada waktu itu, akhirnya terciptalah tarian yang bernama tari golek menak ini sobat. Semua isi dari tari golek menak ini sendiri disesuaikan dengan wayang golek, mulai dari tata busana, gerakan, alur cerita dan semua tokohnya.

Sebagai tambahan, masih banyak tarian – tarian dari Yogya yang bisa anda ketahui, antara lain ialah :

  • Tari Rara Ngigel
  • Tari Kumbang
  • Tari Beksan Srikandi Suradewati
  • Tari Klono Rojo (Klana Raja)
  • Tari Golek Ayun Ayun
  • Tari Arjuna Wiwaha
  • Tari Satrio Watang
  • Tari Golek Sulung Dayung
  • Tari Langen Asmoro
  • Tari Topeng Walang Kekek
  • Tari Angguk
  • dan lain sebagainya.

Demikian yang bisa kami sampaikan pada pembahasan kali ini mengenai jenis – jenis tarian Yogyakarta. Semoga artikel ini bisa membantu dan banyak membawa manfaat bagi sobat semua yang membacanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca artikel kali ini. Jangan lupa untuk update terus perkembangan artikel – artikel terbaru berikutnya. Salam hangat selalu dari penulis