Kerajinan Tangan dari Aceh dan Penjelasannya

Kota yang mendapat julukan serambi mekah ini, punya beberapa kerajinan tangan yang sangat indah dan menarik. Jika anda berkunjung ke Aceh, jangan lupa untuk membelinya sebagai oleh – oleh bagi orang – orang terkasih. Berikut beberapa contoh kerajinan tangan yang ada di Aceh.

1.Barang-barang Perhiasan

Berdasarkan fakta sejarah, tukang emas Aceh mulai ada antara abad ke-13 dan 15. Kerajaan Samudra Pase telah menggunakan uang logam emas. Kemudian Sultan Iskandarmuda memperkerjakan 300 orang tukang emas di istana kerajaan di Banda Aceh untuk kegiatan pembuatan kerajinan emas dengan kualitas seni yang tinggi. kerajinan tangan dari bali bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

Kegemaran terhadap emas masih tinggi di Aceh dan mudah menemukan emas yang menarik yang dikerjakan dengan desain tradisional, seperti “cucok sanggoi” (pin buket yang disematkan disanggul), “klah takue” (lebar dengan pengaet yang keras), ”keutab lhee lapeh“ (kalung tiga tingkat), “teurapan bajee” (kerah emas), ”deureuham” (uang logam emas) yang menyerupai bunga-bunga yang sedang mekar dikelilingi dengan manik-manik), ”enteuk” (uang logam emas yang disimpan), “gleung jaro” (gelang tangan), “gleung gaki” (gelang kaki) dan “talo keuieng” (tali pinggang emas).

2. Sulaman Benang Mas

Sulaman benang emas Aceh adalah jenis rajutan yang memakai dua jenis benang. Secara tradisional digunakan benang sutra atau benang yang berwarna metalik (perak), tetapi sekarang secara umum benang emas dicampur dengan bahan yang dasarnya katun.

Jenis benang lainnya adalah katun berwarna dengan motif yang telah didesain. Lapisan sulaman ada yang dilapisi dengan kertas tebal agar menimbulkan kesan tiga dimensi. Untuk menambah pernek-pernik kilauannya ditambah payet-payet.

Bordiran benang emas dipakai untuk mendekorasi ruang-ruang resepsi pada pesta perkawinan, tatakan-tatakan, sprei-sprei (kain-kain alas tempat tidur), sarung-sarung bantal, dekorasi diinding, kipas dan sebagainya.

Warna yang terkandung pada kasab terdiri dari 4 warna khusus, seperti pada tiree atau tirai misalnya membentang beludu polos secara vertikal antara warna kuning, merah, hijau dan hitam.

Ke empat warna tersebut mewakili status sosial masyarakat tradisional aceh mulai dari kuning melambangkan raja, merah sebagai hulubalang atau panglima, hijau sebagai ulama sementara hitam sebagai rakyat jelata. kerajinan tangan dari papua bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

2. Tenunan Sutra

Awal abad ke-10 dan 11 semasa Dinasti Sung di Cina disebutkan bahwa tenunan sutra Pidie merupakan produksi terkenal di dunia. Tenunan sutra Pidie telah diekspor ke India sampai abad ke-16 dan dikabarkan kualitas serta harganya lebih tinggi dari pada tenunan sutra India.

3. Anyaman

Seuke (dalam bahasa Aceh) disebut juga dengan daun pandan adalah bahan baku yang sering digunakan dalam membuat kerajinan anyaman. Dahulu,anyaman pandan ini hanya digunakan untuk membuat tikar saja, namun kini berbagai macam barang dapat dihasilkan dari anyaman pandan ini antara lain, aneka tas, sandal, sarung bantal kursi dan lain sebagainya.

Anyaman pandan ini banyak ditemui di Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya dan kabupaten Aceh Utara. Sekarang ini banyak lembaga sosial maupun dinas pemerintah lokal yang peduli akan prospek usaha kerajinan anyaman pandan ini sehingga banyak melakukan pelatihan bagi pengrajin/ masyarakat lokal mengenai model maupun jenis yang bisa dibuat dari anyaman pandan.

Proses Pembuatan Anyaman Pandan :

  • Bahan baku anyaman pandan adalah daun pandan yang panjangnya mencapai 2 (dua) meter.
  • Daun pandan disayat atau dibelah-belah menurut alur memanjang setelah dibersihkan terlebih dahulu.
  • Daun pandan ini direbus dalam air panas agar menjadi lunak, serta untuk mematikan hama, kemudian diangkat dan dikeringkan dengan menjemurnya pada panas matahari.
  • Setelah kering, diberi warna sesuai keinginan dengan mencelupkannya kedalam zat cairan zat pewarna yang telah dimasak dengan air panas,lalu diaduk hingga rata.
  • Setelah warna merata, lalu diangkat dan dijemur lagi hingga kering. Setelah kering, maka pandan ini siap untuk dianyam. Bahan baku yang telah siap pakai ini dianyam sesuai denga kebutuhan, baik dengan motif yang diinginkan maupun dalam bentuk polos.

Semoga informasi yang disampaikan diatas bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda. Terima kasih juga sudah membaca artikel dari kami. Salam hangat dari penulis.