Seni Lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang mengekspresikan kreatifitas seorang seniman (dalam hal ini disebut pelukis) dalam bentuk bidang 2 dimensi. Media yang digunakan dapat berupa kanvas, papan, kertas, kain, maupun media 2 dimensi lainnya. Sedangkan alat yang digunakan juga bermacam-macam sesuai kebutuhan dan keinginan sang pelukis baik alat dari alam maupun alat sintetis.
Seni Lukis telah muncul sejak lama bahkan sudah ada sejak zaman pra-aksara. Sebelum mengenal tulisan, manusia telah lebih dulu mengenal lukisan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lukisan primitif yang ada di dinding gua dan tempat – tempat lainnya yang diperkirakan oleh ahli telah berusia ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu.
Oleh karena itu, Seni Lukis itu sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu Seni Lukis / Rupa Pramodern dan Seni Lukis / Rupa Modern. Seni Lukis Pramodern yaitu unsur seni lukis yang ada sebelum zaman modern atau sebelum munculnya era industri. sedangkan Seni Lukis Modern yaitu seni lukis yang ada setelah zaman modern atau setelah munculnya era industri.
Sedangkan Seni Lukis Pra Modern sendiri memiliki berbagai aliran atau gaya lukis sesuai kondisi maupun keinginan sang pelukis. Beberapa contoh aliran dari jenis-jenis seni lukis pro modern antara lain aliran primitivisme, aliran naturalisme, aliran realisme, dan juga aliran dekorativisme.
Salah satu aliran dari Seni Lukis Pra Modern adalah Aliran Primitivisme. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai fungsi Seni Lukis Aliran Primitivisme.
Pengertian Seni Lukis Primitivisme
Berdasarkan nama alirannya (Primitivisme) yang berasal dari kata Primitif yang berarti sangat sederhana dan belum maju1. Dapat kita simpulkan bahwa Seni Lukis Aliran Primitivisme merupakan aliran yang bersifat sederhana dan jauh dari teknik-teknik lukis modern. Aliran Lukis ini memiliki sifat sahaja, spontan, serta tidak terikat dengan profesionalisme teknik baik dalam proses penggarapan teknik maupun dalam perwanaannya. Seni Lukis aliran Primitivisme juga tidak mengenal latihan untuk pembuatannya.
Tokoh Seni Lukis Primitivisme
Meskipun bersifat primitif seperti orang zaman dulu, namun Seni Lukis aliran Primitivisme ini masih banyak digunakan oleh para pelukis kontemporer dalam karya – karya lukis mereka. Kebanyakan dari seniman yang menggunakan aliran Primitivisme adalah mereka ingin lukisan mereka dibuat dengan mendatangkan kesan sakral maupun magis. Pelukis yang masih menggunakan aliran Primitivisme dalam karya – karya mereka disebut Pelukis Primitivisme.
Tidak terdapat data yang akurat yang menyebutkan nama – nama Pelukis yang secara konsisten menggunakan Aliran Primitivisme dalam setiap karya atau lukisan mereka. Kebanyakan dari mereka hanya sekali atau dua kali menghasilkan karya lukis dengan sifat – sifat primitifisme namun tidak dengan karya – karya lainnya karena karya – karya lainnya menggunakan aliran yang lain. Hal ini juga disebabkan minat masyarakat terhadap Lukisan Primitif yang berkurang karena banyak yang berpendapat bahwa Lukisan Primitivisme memiliki nilai estetika atau keindahan yang kurang dibandingkan dengan aliran yang lain.
Ciri – Ciri Seni Lukis Primitivisme
Seni Lukis aliran Primitivisme memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah :
- Pengungkapan terkesan spontan
Lukisan dengan Aliran Primitivisme bersifat spontan. Maksudnya adalah lukisan yang dibuat secara spontan dan langsung dilukis sesuai kehendak dan keinginan sang pelukis tanpa memperhatikan alat dan bahan, teknik pembuataan maupun proporsional bentuk. Lukisan ini juga tidak memperhatikan kesesuaian lukisan dengan realitas maupun kenyataan yang ada di alam semesta saat ini.
- Bentuk sederhana
Karena lukisan aliran Primitif ini dibuat / dilukis secara spontan dan tidak menggunak teknik serta alat – alat melukis yang mencukupi, maka Lukisan yang dihasilkan mengandung bentuk yang sederhana.
Bentuk yang terdapat dalam lukisan aliran Primitivisme merupakan bentuk bentuk pokok yang menjadi ciri dari suatu objek, tetapi tidak sampai menggambarkan detail dari suatu objek.
Misalnya, menggambarkan binatang buruan hanya berupa binatang yang memiliki kepala, badan, 4 buah kaki, dan terdapat ekornya, tetapi tidak menggambarkan detailnya berupa kuku di kaki maupun bulu – bulu di tubuh binatng tersebut.
- Bentuk-bentuk cenderung ekspresif dan bukan peniruan dari bentuk yang ada di alam.
Dalam proses pembuatan lukisan yang menggunakan aliran Primitive, sang pelukis umumnya meluapkan ekspresinya dalam lukisan yang dibuat. Selain itu juga pelukis umumnya menggambarkan ekspresi dari tokoh yang dilukiskannya. Penggambaran ekspresinya dapat melalui perbedaan warna maupun ciri yang lainnya.
- Memiliki kesan magis dan sakral
Kebanyakan lukisan Primitivisme yang ditemukan memiliki nilai kesakralan. Beberapa diantaranya ada yang menggambarkan dewa – dewa yang mereka sembah maupun mereka takuti. Ada juga yang menggambarkan suatu peristiwa besar yang terjadi. Bahkan ada juga yang dibuat sebagai bahan untuk melakukan ritual tertentu.
Contoh Seni Lukis Aliran Primitivisme
Contoh dari lukisan aliran Primitivisme yang sudah ada yaitu lukisan – lukisan maupun goresan – goresan yang ada di dinding gua yang dibuat oleh orang – orang zaman pra sejarah yang biasanya menggambarkan telapak tangan, tapak kaki, binatan buruan, sesembahan atau dewa – dewa, serta dapat berupa lukisan arwah nenek moyang.
Lukisan tersebut sangat sederhana karena hanya menggambarkan sebagian ciri – ciri objek yang digambar tanpa memenuhi detail – detail dari objek tersebut sesuai realitasnya. Selain itu, lukisan – lukisan tersebut juga dibuat secara spontan tanpa teknik – teknik dan latihan tertentu serta jauh dari alat – alat dan media modern.
Contoh Lukisan Aliran Primitivisme antara lain :
Lukisan di dinding gua yang menggambarkan tangan manusia. Lukisan tersebut diperkirakan telah dibuat sejak ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu. Dari gambar di atas terdapat beberapa hal yang dapat diamati. Diantaranya adalah dalam lukisan tersebut menggambarkan bentuk yang sangat sederhana hanya berupa telapak tangan. Kemudian dari lukisan tersebut hanya terdapat satu warna, secara tersirat hal ini menjelaskan bahwa lukisan tersebut dibuat dengan bahan seadanya yang dapat diambil dari alam. Dan kemudian kita dapat menyimpulkan bahwa lukisan tersebut dibuat dengan cara atau teknik yang sangat mudah. Hal-hal seperti yang telah disebutkanlah yang menjadi ciri – ciri dari lukisan aliran primitivisme.
Seni Lukis Primitivisme dapat dikatakan sebagai aliran seni lukis tertua yang ada karena aliran ini telah ada sejak dulu bahkan sebelum manusia mengenal tulisan. Seni Lukis aliran ini juga merupakan salah satu aliran seni lukis yang paling mudah untuk dibuat karena hanya menggambarkan ciri – ciri pokok suatu objek serta ekspresinya tanpa menambahkan detail – detail khusus. Namun, Seni Lukis aliran ini mulai ditinggalkan karena dianggap kurang memiliki nilai estetika.