Bagi sobat yang lahir dan tinggal di wilayah pulau Jawa bagian Timur alias Jawa Timur, mungkin sobat sudah banyak mengenal mengenai kebudayaan-kebudayaan atau adat istiadat yang ada di wilayah tersebut. Salah satunya adalah upacara kerapan sapi yang juga merupakan salah satu adat istiadat dari Jawa Timur.
Namun, berbeda dengan sobat yang berada diluar wilayah Jawa Timur dan juga tidak terlalu tahu banyak tentang kebudayaan-kebudayaan serta contoh seni budaya nusantara yang ada nusantara ini.
Nah, bagi sobat yang masih awam dan ingin tahu lebih jelas mengenai apa sih upacara kerapan sapi ini? Maka sobat tidak perlu khawatir. Karena pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit ulasan mengenai adat istiadat Jawa Timur upacara kerapan sapi.
Jawa Timur adalah sebuah provinsi yang memiliki luas wilayah sekitar 47.992 km² dengan jumlah penduduknya yang mencapai sekitar 42.030.633 jiwa saat di sensus pada tahun 2017 yang lalu.
Bahkan provinsi yang satu ini memiliki wilayah yang paling luas diantara 6 provinsi yang ada di pulau Jawa dan memiliki total penduduk terbanyak nomor dua setelah Jawa Barat di Indonesia. Dengan angka-angka tersebut, tentunya Jawa Timur memiliki sejuta budaya dan tradisi yang begitu melimpah.
Salah satu budaya dan tradisi yang telah menjadi adat istiadat adalah upacara kerapan sapi Jawa Timur alias kerapan sapi madura. Lantas, apa saja yang berkaitan dengan adat istiadat karapan sapi di Jawa Timur tersebut? Baiklah langsung saja, berikut adalah sedikit ulasan mengenai adat istiadat Jawa Timur upacara kerapan sapi, antara lain:
- Sebuah pertunjukan pacuan sapi khas pulau Madura, Jawa Timur
Adat istiadat Jawa timur upacara kerapan sapi, adalah salah satu tradisi yang berasal dari Madura, Jawa timur yang berupa pertunjukan atau perlombaan pacuan sapi.
Cara perlombaan ini adalah dengan cara sepasang sapi yang harus menarik sebuah kereta beserta pengendaranya sambil diiringi dengan gamelan khas Madura yang disebut saronen.
Pada perlombaan ini, sepasang sapi menarik semacam kereta yang terbuat dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) di pacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi yang lainnya. kerajinan tepak bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.
- Upacara kerapan sapi ini sudah sangat populer dan menjadi saya tarik wisatawan
Adat istiadat Jawa timur upacara kerapan sapi, adalah upacara yang sudah sangat populer dan bahkan menjadi saya tarik wisatawan baik lokal maupun luar negeri.
Hal ini tentunya sangat berperan dalam upaya memperkenalkan budaya dari negara Indonesia. Pada perlombaan ini, biasanya para pasangan sapi akan menempuh jalur dengan jarak sekitar 100 m dan biasanya dapat berlangsung atau di tempuh selama 10-15 detik.
Beberapa kota di Maduramenyelenggarakan kerapan sapi pada bulan Agustus dan September di setiap tahunnya, dengan pertandingan final diselenggarakan pada akhir bulan September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan piala bergilir presiden. Dengan adanya piala tersebut maka rasa antusiasme masyarakat Madura yang ingin mengikuti pacuan sapi jadi meningkat.
Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai adat istiadat Jawa Timur upacara kerapan sapi yang dapat saya sampaikan dalam artikel yang berhasil saya buat pada kesempatan kali ini.
Terima kasih, karena sobat telah meluangkan waktu sejenak untuk sekedar membaca artikel yang saya buat ini. Semoga saja dengan adanya artikel ini, saya dapat memberikan sedikit manfaat bagi sobat.
Dan semoga melalui artikel ini pula, juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi sobat. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati sobat dalam penulisan artikel ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, tentunya pada artikel-artikel saya selanjutnya. Sekian dan Terima kasih.