Adat Istiadat Pada Malam 1 Suro dan Penjelasannya

Ada begitu banyak budaya dan adat istiadat yang berasal dari berbagai daerah di seluruh nusantara yang tentunya berbeda – beda satu dengan yang lainnya, dan tentunya memiliki tujuan yang berbeda beda pula. Namun sejatinya sobat, perbedaan tersebut meruapakan hal yang menjadikan budaya kita tersebut kaya dan beragam. Setuju ya sobat.

Salah satu budaya atau adat istiadat yang sudah tak asing lagi kita dengar adalah mengenai adat istiadat pada malam satu suro yang seyogianya berasal dari budaya Jawa.

Dan untuk mengetahui  lebih lengkap mengenai adat istiadat pada malam satu suro tersebut, berikut ini penulis akan menyajikannya untuk anda. Yuk sobat langsung saja kita simak ulasan berikut ini. Cekidot.

1.Asal Mula Upacara Pada Malam 1 Suro

Masyarakat Jawa khususnya di Yogyakarta dan Solo ( Surakarta ) masih memegang teguh ajaran yang diwarisi oleh para leluhurnya. Salah satu ajaran yang masih dilakukan adalah menjalankan tradisi pada malam satu suro tersebut, yakni  malam tahun baru dalam kalender Jawa yang dianggap sebagai malam yang sakral bagi masyarakat Jawa. 

Tradisi malam satu suro ini sendiri bermula dari saat zaman Sultan Agung  sekitar tahun 1613 hingga 1645. Dimana pada saat itu, masyarakat banyak yang mengikuti sistem penanggalan tahun saka yang diwarisi dari tradisi Hindu. adat istiadat suku jawa upacara muludan bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

Dan hal  ini sangat bertentangan dengan masa Sultan Agung yang menggunakan sistem kalender Hijriah yang diajarkan oleh aliaran Islamiah. Sejak saat itulah, Sultan Agung kemudian berinisiatif untuk memperluas agama Islam di tanah Jawa dengan menggunakan metode perpaduan antara tradisi Jawa dan juga Islam. 

Oleh karena itulah, malam satu suro ini sangat lekat dengan budaya Jawa. Iring iringan rombongan masyarakat atau yang sering kita  kenal dengan kirab, menjadi satu hal yang biasa dilakukan pada upacara malam satu suro tersebut.

2. Ciri Khas Upacara Pada Malam Satu Suro

Pada umumnya, upacara malam satu suro tersebut menyajikan berbagai hasil kekayan alam  berupa gunungan tumpeng serta benda pusaka menjadi ciri khas sajian pada saat malam satu suro tersebut. 

Selain itu, biasanya di daerah Solo terdapat hewan khas yakni keno ( kerbau  ) bule. Kebo bule ini menjadi salah satu daya tarik bagi warga yang menyaksikan perayaan malam satu suro tersebut. adat istiadat suku jawa upacara sekaten bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

Keikutsertaan kebo bule ini konon dianggap keramat oleh masyarakt tersebut. Sementara itu sobat, di daerah Yogyakarta, perayaan malam satu suro ini biasanya selalu identik dengan membawa keris dan benda pusaka menjadi bagian dari kiran malam satu suro tersebut.

3. Tujuan Adanya Upacara Pada Malam Satu Suro

Adapun upacara pada malam satu suro ini menitik beratkan pada ketentraman batin dan kesejahteraan serta keselamatan. Oleh karena itu, pada malam satu suro ini biasanya selalu diselingi dengan ritual   pembacaan doa dari semua umat yang dari dalam upacara malam satu suro tersebut. 

Hal ini tentunya bertujuan untuk mendapatkan berkah dan menangakal datangnya marabahaya. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk selalu bersikap “ eling “ yakni mengenali dirinya sendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan sehingga harus waspada akan hal yang menyesatkan.

Itulah ulasan selengkapnya mengenai adat istiadat pada malam satu suro tersebut yang bisa menambah wawasan anda akan budaya yang ada di nusantara ini. Tetap jaga terus budaya yang kita miliki ya sobat. Sampai jumpa di lain kesempatan yang pembahasannya tidak kalah menarik. Salam budaya dan salam hangat selalu dari penulis.