Adat Istiadat Suku Jawa Saat Kelahiran dan Penjelasannya

Bagi sobat yang lahir dan besar di lingkungan suku Jawa, pastinya sobat sudah mengetahui bahwa suku Jawa adalah salah satu suku yang memiliki banyak sekali kebudayaan yang telah menjadi adat istiadat.

Sebut saja adat istiadat suku Jawa saat terjadi kehamilan, kelahiran, upacara pernikahan sampai bahkan kematian pun menjadi adat istiadat suku Jawa. Namun, pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas semua adat istiadat suku Jawa tersebut.

Melainkan saya hanya akan membahas satu saja diantara adat istiadat tadi. Lalu kira-kira adat istiadat apa yang akan saya bahas? Ya, tepat sekali. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit ulasan mengenai adat istiadat suku Jawa saat kelahiran. adat istiadat suku jawa saat upacara pernikahan bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adat memiliki definisi aturan (perbuatan) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dukun kala. Adat adalah suatu wujud dari gagasan kebudayaan yang terdiri dari beberapa nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem atau kesatuan.

Sementara istiadat di definisikan sebagai adat kebiasaan. Dengan demikian adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidahsosial yang sudah sejak lama ada dan telah menjadi tradisi (kebiasaan) dalam masyarakat.

Salah satu adat istiadat dalam suku Jawa adalah saat terjadi kelahiran. Lantas, seperti apa adat istiadat tersebut? Berikut adalah sedikit ulasan mengenai adat istiadat suku Jawa saat kelahiran, antara lain:

  • Upacara brokohan

Adat istiadat suku Jawa saat kelahiran yang pertama yaitu upacara brokohan. Brokohan adalah pernyataan rasa syukur, suka cita atas lahirnya sangat buah hati dengan selamat ke dunia. Brokohan juga dapat berarti meminta barokahdari Allah SWT.

Jadi, tujuan diadakannya upacara ini, adalah untuk keselamatan dan perlindungan bagi sangat bayi. Rangkaian upacara brokohan ini yaitu berusia memendam tali pusar jabang bayi.

Setelah itu dianjurkan untuk membagikan sesajenbrokohan atau makanan kepada sanak saudara dan para tetangga. Maka dengan demikian, hal melakukan upacara brokohan ini juga akan dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain dan diri kita sendiri. makna dari sungkeman bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

  • Sepasaran atau pupak puser

Adat istiadat suku Jawa saat kelahiran yang kedua yaitu sepasaran atau pupakpuser. Sepasaran merupakan upacara adat bagi bayi yang berumur lima hari. Upacara ini terkadang dilakukanbersamaan dengan pemberian nama bagi sang bayi.

Dan upacara ini juga bisa dilakukan secara meriah. Biasanya yang dibagikan dalam upacara kelahiran adalah minuman segar beserta makanan pasar atau biasa disebut juga jajanan pasar. Selain itu, terkadang juga ada yang dibungkus dengan rapi sehingga dapat di bawa pulang.

  • Adat selapanan

Adat istiadat suku Jawa saat kelahiran yang ketiga yaitu adat selapanan. Selapan berarti tiga puluh lima hari. Ini menunjukkan bahwa upacara ini akan diselenggarakan pada saat tiga puluh lima hari setelah sang buah hati dilahirkan ibundanya.

Dalam upacara selapanan biasanya terdapat beberapa jenis makanan. Seperti nasi tumpeng, jajan pasar dan berbagai macam makanan sebagai simbol dari makna-makna yang tersirat dalam tradisi Jawa.

Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai adat istiadat suku Jawa saat kelahiran yang dapat saya sampaikan dalam artikel yang berhasil saya buat pada kesempatan kali ini.

Terima kasih, karena sobat telah meluangkan waktu sejenak untuk sekedar membaca artikel ini. Semoga saja dengan adanya artikel ini, saya dapat memberikan sedikit manfaat bagi sobat. Dan semoga melalui artikel ini pula, juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi sobat.

Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati sobat dalam penulisan artikel ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, tentunya pada artikel-artikel saya selanjutnya. Sekian dan Terima kasih.