Adat Istiadat Suku Jawa Saat Upacara Pernikahan dan Penjelasannya

Bagi sobat yang lahir dan besar di kalangan suku Jawa, pastinya sobat sangat mengetahui bahwa suku Jawa adalah suku yang sangat kaya akan adanya adat istiadat.

Sebut saja adat istiadat suku Jawa saat terjadi kehamilan, kelahiran, upacara pernikahan sampai bahkan pada saat terjadi kematian. Namun, sayang karena pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas semua mengenai adat istiadat suku Jawa tadi, melainkan hanya membahas satu adat saja dari suku Jawa.

Apakah sobat tahu kira-kira adat istiadat apa yang akan saya bahas? Ya, tepat sekali. Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit ulasan mengenai adat istiadat suku Jawa saat upacara pernikahan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), adat memiliki arti sebagai aturan (perbuatan) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dulu kala. Adat adalah suatu wujud gagasan kebudayaan yang terdiri dariatas nilai-nilai budaya, norma hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem atau kesatuan.

Sementara istiadat memiliki arti sebagai adat kebiasaan. Dengan demikian, adat istiadat merupakan himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan telah menjadi tradisi dalam masyarakat.

Salah satu adat istiadat di dalam suku Jawa saat upacara pernikahan. Lantas seperti apa upacara pernikahan tersebut? Berikut adalah sedikit ulasan mengenai adatistiadat suku Jawa saat upacara pernikahan, antara lain:

  • Nontoni

Adat istiadat suku Jawa saat upacara pernikahan yang pertama yaitu nontoni. Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dinikahinya.

Hal ini bertujuan agar ada gambaran antar si pria dan wanita. Biasanya tata cara ini diprakarsai pihak pria. Setelah terjadi kesepakatan antara pilihan jodoh si pria dan wanita, maka selanjutnya akan di bahas mengenai kapan diadakan upacara lamaran. makna dari sungkeman bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

  • Lamaran

Adat istiadat suku Jawa saat upacara pernikahan yang kedua yaitu lamaran. Melamar artinya meminang, karena pada zaman dahulu diantara pria dan wanita yang akan menikah kadang-kadang masih belum saling mengenal.

Hal ini karena orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara menanyakan kepada seseorang apakah putrinya sudah memiliki calon atau belum. Dari sinilah biasanya ditentukan hari baik untuk menerima lamaran. adat istiadat suku jawa saat kehamilan bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

  • Pasang tarub

Adat istiadat suku Jawa saat upacara pernikahan yang ketiga yaitu memasang tarub. Tarub adalah hiasan janur kuning (daun kelapa yang masih muda) yang dipasang di tepi tratagyang terbuat dari bleketepe (anyaman dari daun kelapa yang hijau). Pemasangan Tarub biasanya bersamaan saat akan memandikan calon pengantin (siraman).

  • Nyantri

Adat istiadat suku Jawa saat upacara pernikahan yang keempat yaitu nyantri. Upacara nyantri ini adalah penitipan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri 1 sampai 2 hari sebelum pernikahan.

Calon pengantin pria ini akan ditempatkan di rumah saudara atau tetangga dekat. Upacara nyantri ini dimaksudkan untuk melancarkan jalannya upacara pernikahan. Sehingga saat mendekati upacara pernikahan, pengantin pria sudah ada di tempat.

  • Siraman

Adat istiadat suku Jawa saat upacara pernikahan yang kelima yaitu siraman. Siraman yaitu memandikan calon pengantin yang mengandung arti membersihkan diri agar menjadi suci dan murni. Untuk menjaga kesehatan calon pengantin sipat tidak kedinginan maka ditetapkan tujuh orang yang memandikan. Tujuh dalam bahasa Jawa berarti pitu(pitulungan).

Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai adat istiadat suku Jawa saat upacara pernikahan yang dapat saya sampaikan dalam artikel yang berhasil saya buat pada kesempatan kali ini.

Terima kasih, karena sobat telah meluangkan waktu sejenak untuk sekedar membaca artikel ini. Semoga saja dengan adanya artikel ini, saya dapat memberikan sedikit manfaat bagi sobat. Dan semoga melalui artikel ini pula, juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi sobat.

Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati sobat dalam penulisan artikel ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, tentunya pada artikel-artikel saya selanjutnya. Sekian dan Terima kasih.