Sobat semua tentunya sudah mengerti akan beberapa jenis kesenian yang berasal dari berbagai daerah juga tentunya. Setiap kesenian tersebut tentunya menjadi salah satu ciri khas dari daerah tersebut sekaligus
contoh budaya daerah sehingga daerah tersebut semakin terkenal akibat kesenian yang menonjol tersebut.
Kesenian yang berasal dari daerah tersebut memang berbeda beda, namun hal tersebut bukan menjadi suatu pembeda bagi kita namun sebagai hal yang menjadikan kita menjadi kaya akan banyaknya jenis kesenian taun budaya tersebut.
Untuk itulah sobat, kita sebagai pemiliki budaya maupun kesenian tersebut harus bangga dan kebanggan tersebut harus kita wujudkan dalam bentuk pelestarian budaya tersebut ke generasi kita yang selanjutnya, sehingga budaya atu kesenian tersebut tidak akan lekang oleh waktu.
Salah satu kesenian yang tentunya sudah sering kita dengar adalah seperti kesenian bauaya putih. Bukan hanya kesenian nya saja, namun tentunya kita juga sudah sering mendengar akan novel atau cerita buaya putih tersebut. kesenian pantun bambu bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.
Namun yang akan kita bahas pada postingan kali ini adalah mengenai kesenian buaya putih tersebut. Dan untuk ulasan selanjutnya, yuk sobat langsung saja kita simak ulasan berikut ini. Cekidot.
Apa Itu Kesenian Buaya Putih Tersebut?
Adapun kesenian buaya putih tersebut merupakan salah satu dari banyak kesenian yang digelar atau yang dipertunjukkan di daerah Banten. Kesenian yang satu ini merupakan salah satu kesenian yang berbau tradisional.
Kesenian buaya putih tersebut merupakan kesenian yang berasal dari daerah Padarincang, yakni sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Serang.
Kecamatan Padarincang tersebut terletak kurang lebih 37 kilometer kearah Tenggara dar pusat kabupaten Serang. Padarincang ini sendiri merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di daerah Serang tersebut atau bisa dikatakan sebagai lumbung padinya Serang.
Kesenian ini sendiri merupakan salah satu kesenian pertunjukan yang akan digelar pada saat adanya acara hajatan atu syukuran, terutama pada saat andanya acara syukuran pernikahan.
Kesenian buaya putih tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan pada tradisi sederhana atau upacara tanda ikatan kekeluargaan kedua calon pengantin tersebut.
Umumnya, iring iringan keluarga pengantin pria akan diiringi oleh alunan musik, nyanyian, serta tari tarian. Pusat arak arakan ini sendiri berada dibagian paling depan yang memnag memiliki atau dilengkapi dengan sebuah replika putih. Oleh karena andanya replika inilah sehingga nama kesenian tersebut disebut dengan “ kesenian buaya putih “ .
Bagaimana Pagelaran Kesenian Buaya Putih Tersebut?
Sebenarnya, replika buaya putih tersebut merupakan sebuah wadah untuk membawa keperluan hajat, sebut saja seperti hasil bumi di daerah keluarga pihak pria yang akan menikah tersebut.
Sementara untuk bagian kepala yang menganga tersebut diletakkan sebuah ayam bekakak atau ayam bakar atau bisa juga makanan yang lainnya yang sering digunakan sebagai makanan tradisi.
Kedua mempelai akan saling menyuapi satu dengan yang lainnya antara pria dan wanita tersebut. Buaya putih ini menjadi simbol status keluarga laki laki berdasarkan ukuran dan isi di dalam buaya putih tersebut. Buaya putih itu sendiri akan bibawa oleh 4 orang, yang panjannya 8 hingga 10 meter.
Kesenian buaya putih ini merupakan kesenian yang cukup digemari oleh warga. Karena dilengkapi dengan umbul umbul yang menghiasi kesenian buaya putih tersebut. Semoga ulasan tersebut bisa bermanfaat untuk anda yang sudah membacanya. Salam kesenian.