Jenis Jenis Tarian Sumatera Barat dan Penjelasannya

Tahukah anda contoh seni tari yang berasal dari daerah Sumatera Barat? Saking banyaknya contoh seni budaya nusantara yang ada di negara kita tercinta ini Indonesia, banyak orang yang tidak hafal satu persatu tarian dari masing – masing daerahnya.

Terlebih lagi anak muda jaman sekarang yang tidak terlalu tertarik dengan seni tari. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan menerapkan sistem kurikulum pembelajaran berbasis seni tradisional. Tidak hanya pelajaran formal saja yang digenjarkan, melainkan pembelajaran non formal juga harus dilakukan.

Itulah kurikulum yang baik menurut versi saya. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, termasuk melestarikan seni budaya yang mereka punyai karena itulah aset yang sangat berharga yang tidak ternilai.

Pada kesempatan kali ini kami ingin mencoba membagikan informasi untuk anda yang tidak kalah menarik dengan sebelumnya yakni jenis jenis tarian sumatera utara, agar bisa menambah wawasan baru mengenai jenis – jenis tarian Sumatera Barat. Yuk bagi anda yang ingin mengetahui ulasan lengkapnya bisa menyimak penjelasan di bawah ini.

1. Tari Piring

Siapa yang tidak tahu tari piring? Tari ini sangat fleksibel lo sobat, karena bisa dimainkan oleh penari laki – laki atau pun penari wanita, bahkan ternyata bisa berpasangan juga. Untuk jumlahnya sendiri sudah ditentukan dengan memilih angka ganjil antara 3 orang penari sampai dengan 7 orang penari.

Dahulu kala, tarian ini mempunyai maksud khusus untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat yang sudah diberikan hasil panen melimpah ruah. Ritual demi ritual dilakukan dengan perlengkapan berupa sesajen. Seiring dengan berjalannya waktu sampai ajaran agama Islam masuk ke daerah Sumatera Barat, pada akhirnya tarian piring ini hanya difungsikan untuk memberikan hiburan saja dan tidak lagi digunakan untuk melakukan ritual.

2. Tari Payung

Siapa yang tidak kenal dengan tari payung? Namanya yang sudah tersohor itu ternyata berhasil membuat penikmatnya tidak jarang merasakan takjub setelah melihat langsung sajian tari tersebut. Tarian ini masih termasuk dalam kategori produk asli Sumatera Barat yakni Minangkabau tepatnya. Biasanya diperagakan oleh 4 orang penari sampai dengan 8 orang penari secara berpasang – pasangan.

Sehingga tampilannya pun menjadi lebih menarik dan juga terlihat hidup. Tujuan berpasang – pasangan tersebut ialah untuk memberikan simbol kasih sayang. Jika mendengar penjelasan dari masyarakat asli Minangkabau, adanya alat pelengkap berupa payung tersebut digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap teriknya sinar matahari atau pun derasnya air hujan yang jatuh.

3. Tari Indang

Dilihat dari namanya saja sudah menarik ya sobat, rasanya ingin kepoin tarian ini lebih dalam lagi. Tarian ini sekilas seperti tari saman sobat karena mengutamakan kekompakan tim dan tatanannya duduk berjajar rapi dengan menggerakkan tangan secara cepat. Untuk jumlah penarinya sendiri biasanya diperagakan oleh 7 orang penari yang dilakukan oleh semua anggota pria. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang bebas dan modern seperti sekarang ini, terkadang wanita pun juga terlihat membawakan tarian yang satu ini.

Sebagai tambahan, masih ada list tarian – tarian lainnya seperti di bawah ini yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu di kesempatan kali ini. Namun jangan khawatir sobat, pada kesempatan berikutnya saya akan mengupas tuntas satu persatu tarian tersebut secera mendalam. Tarian tersebut antara lain :

  • Tari lilin.
  • Tari pasambahan minang.
  • Tari rantak.
  • Tari randai.
  • Tari alang babega.
  • Tari ambek – ambek koto anau.
  • dan lain sebagainya.

Demikian yang bisa kami sampaikan pada pembahasan kali ini mengenai jenis – jenis tarian Sumatera Barat. Semoga artikel ini bisa membantu dan banyak membawa manfaat bagi sobat semua yang membacanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca artikel kali ini. Jangan lupa untuk update terus perkembangan artikel – artikel terbaru berikutnya. Salam hangat selalu dari penulis