Hallo readers, gimana nih persiapan lebarannya apa udah siap semua kah. Yang mudik semoga perjalanannya lancar dan bisa ketemu sama keluarga di kampung. Dan yang gak mudik jangan sedih, mungkin di lain hari akan diberi kesempatan. Baiklah saya disini ingin memberi tahu lagi soal tarian apa saja yang ada di Jawa Barat, sekarang kita menuju ke Cirebon, yang mana ada Tari Buyung.
Dan sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit tentang contoh seni tari. Seni adalah salah satu penggunaan budi dan akal untuk menciptakan karya yang dapat menggugah jiwa spritiual manusia. Karya seni adalah suatu bentuk ungkapan yang bernilai dan dapat dinikmati secara audio maupun visual. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, teater, dan lain-lain.
Sejarah Tari Buyung
Tari buyung adalah salah satu tarian tradisional indonesia yang berasal dari Jawa Barat, yaitu Cirebon. Yang biasanya di persembahkan pada Upacara Seren Tahun Jawa Barat. Upacara Seren sendiri merupakan upacara yang dilakukan setelah panen padi yang biasanya dilaksanakan setiap tahun.
Pada tanggal 18 Rayaagung dimulainya upacara penyambutan. Sedangkan pada tanggal 22 Rayaagung dilaksanakannya upacara pembukaan padi sebagai puncak acara. Dan berlangsung selama satu minggu. Adat istiadat Upacara Seren ini bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panennya kepada sang pencipta.
- Upacara Seren
Upacara Seren sudah ada sejak Kerajaan Sunda purba seperti Kerajaan Pajajaran. Upacara ini berawal dari pengagungan terhadap Nyi Pohaci Sanghyang Aci. Dan yang kita ketahui pada masa itu hanya menganut sistem kepercayaan Animisme dan Dinanisme dimana mereka memuja arwah nenek moyang, kekuatan alam serta dipengaruhi ajaran Hindu dan Buddha.
- Adoptasi dari Peralatan Tradisional
Tari ini diambil dari nama Buyung yang menggambarkan jenis jenis alat musik untuk mengambil air yang biasa digunakan oleh para wanita jika mereka ingin mengambil air di sungai, danau serta sumber mata air lainnya. Tari buyung sendiri awalnya menceritakan bagaimana para gadis desa yang turun ke sungai di Pancoran Ciereng dengan menggunakan buyung. Buyung sendiri terbuat dari gerabah yang dibentuk seperti gentong lalu dibakar dengan suhu maksimum 1000°C untuk menghasilkan buyung yang kuat.
- Seni Budaya Hasil Karya Emilia Djatikusumah
Tarian ini ialah hasil kreasi dari Emilia Djatikusumah istri dari sesepuh adat yang tak lain adalah Pangeran Djatikusumah pada tahun 1969. Dengan melihat kebiasaan para wanita untuk mengambil air dengan menggunakan buyung inilah, maka beliau akhirnya mengkomposisikan tarian ini. Seiring berjalannya waktu tarian ini dikenal oleh masyarakat luas.
Tari ini banyak menerima penghargaan dari masyarakat sekitar dan para wisatawan manca negara. Hal ini dikarenakan beberapa gerakan tampak tidak umum bagi masyarakat biasa. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang sudah menekuni Tari Buyung ini.Penari terdiri beberapa wanita tetapi terkadang bisa lebih tergantung seramai apa upacara yang dilakukan. Penari biasanya memakai kebaya, slendang yang diikat di pinggang, kain batik yang dilipat diikat di kepala, rambut disanggul, serta buyung yang diletakkan di kepala dan kendi dipegang.
Gerakan yang memikat dalam tarian ini adalah pada saat penari menari diatas kendi dengan menjunjung buyung. Gerak tariannya pun cenderung lemah lembut. Siapapun yang akan melihatnya pasti akan kagum. Gerakan tari tersebut berarti nyuhun dan erat dengan perumpamaan “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”.
Garis Besar Tentang Tari Buyung
Tari buyung adalah tarian yang berasal dari Jawa Barat. Yang merupakan acara inti dari sebuah Upacara Seren Taun Jawa Barat yang biasanya dilaksanakan setiap tahun sebagai rasa syukur atas hasil panen yang sudah diberikan kepada Sang Pencipta. Dan adat istiadat ini sudah berlangsung lama sejak dari masa Kerajaan Pajajaran.
Sekian informasi yang dapat saya jelaskan mengenai topik Tari Buyung ini. Jangan lupa untuk update terus di blog saya ini untuk mengetahui artikel artikel terbaru. Karena banyak sekali wawasan yang dapat diambil. Salam hangat untuk para readers.