Boran berfungsi sebagai tempat nasi yang sering digunakan para penjual sego boranan. Namun boran yang akan saya bahas disini adalah sebuah tarian unik yang diciptakan para seniman. Tari boran ini bisa kita jumpai di daerah Lamongan, karena tarian ini merupakan contoh seni tari khas lamongan.
Lamongan merupakan kabupaten kecil yang terletak di Jawa Timur yang memiliki berbagai makanan khas. Nasi boranan yang salah satu kuliner khas Lamongan ini hanya terdapat di kota lamongan, kuliner ini belum dijual seraca umum di kota-kota lain, lain halnya dengan makanan khas lainnya sudah bisa ditemui di seluruh penjuru nusantara.
Sejarah Tari Boran
Nasi Boranan, kata Boranan ini diambil dari tempat Nasi “Bakul” Tempat yang terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagai tempat nasi yang disajikan dengan lauk, urap, sambel kelapa dengan peyek yang renyah, nasi boranan ada yang juga berisi ikan gabus, ayam maupun ikan sili yang cukup langkah, sambal, daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe, udang, ceker ayam, bandeng dan urap-urap sayur.
- Berawal dari Nama Makanan
Lalu apa hubungannya Tari Boran dengan nasi boranan? Tari Boran sendiri merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan para penjual nasi boran yang dalam menjajakan dagangannya dan berinteraksi dengan pembeli.
Tarian ini selain kaya akan nilai seni dan contoh seni budaya nusantara, namun juga banyak terdapat nilai filosofis di dalamnya. Tari Boran ini merupakan tarian khas yang sangat terkenal di Lamongan dan menjadi salah satu icon kesenian tradisional disana.
- Terinspirasi dari Kegiatan Para Penjual Makanan
Dari perjuangan para penjual nasi boran tari Boran ini terinspirasi, yang mana pada jaman dahulu para penjual nasi boran menjajakan dagangannya dengan cara menggunakan Wakul atau wadah nasi yang terbuat dari bambu dan ditaruh diatas kepala mereka.
Di bawah panasnya terik matahari mereka berjalan kaki dan berjuang untuk mencari rejeki. Dari perjuangan mereka itulah inspirasi tarian boran diciptakan oleh para seniman di Lamongan. Gerakan pada tarian boran yang sangat rapi mampu membuat keindahan pada tarian ini, dan dalam setiap gerakannya mempunyai arti dan makna tersendiri.
- Mengadoptasi dari Kekompakan Aktivitas Para Penjual Makanan
Formasi yang dilakukan secara berkelompok sangat mementingkan kekompakan. Mulai dari menyiapkan makanan sampai menjualkannya kepada pelanggan merupakan gerakan yang di jadikan acuan dalam tarian boran. Dalam pertunjukannya, penari menari dengan lincah dan kompak.
Agar pesan dan makna yang ada dalam tarian tersebut tersampaikan maka ritme yang digunakan kadang lambat dan kadang dipercepat sesuai dengan jalan cerita yang ditampilkan. Gerakan dengan music pengiringnya harus terlihat selaras.
Dan gamelanlah music yang sering dijadikan pengiring dalam tarian boran ini. Karena aliran seni musik gamelan ini dianggap tepat untuk khas music Lamongan. Dalam setiap pentasnya, pakaian yang digunakan pada Tari Boran ini biasanya menggunakan busana tradisional berupa baju kemben lengan panjang, celana sepanjang bawah dengkul dengan warna yang sama seperti kebaya dan kain batik khas Lamongan pada bagian pinggang menutupi celana, pada bagian kepala menggunakan kupluk, dan menggunakan properti berupa wakul.
Dalam perkembangannnya Sampai saat ini, Tari Boran sudah mengalami beberapa kali modifikasi, namun dengan inti gerakan yang tetap sama. Pada gerakan Tari Boran yang dibawakan di FKT JATIM, Parade Tari Nusantara, pentas di Istana Negara, dan saat pesta rakyat Lamongan yang diadakan di Jakarta sudah dilakukan modifikasi.
Tari Boran juga dimodifikasi saat digunakan sebagai tari pendidikan oleh Pemda Lamongan. Dilihat dari beberapa modifikasi yang telah dilakukan berbagai kalangan terbukti kesenian ini masih terjaga kelestariannya. Semoga kelestariannya tetap dijaga dan tidak terlupakan.
Begitulah asal mula tari Boran ini di ciptakan oleh para seniman. Harapan besar dari saya agar tari boran ini mampu bertahan sebagai tarian tradisional yang ada di jaman now. Semoga artikel ini bisa membantu dan banyak membawa manfaat bagi sobat semua yang membacanya.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca artikel kali ini. Jangan lupa untuk update terus perkembangan artikel – artikel terbaru berikutnya. Salam hangat selalu dari penulis.