Tari Mainang Pulai Kampai dan Penjelasannya

Tari Mak Inang Pulau Kampai merupakan salah satu contoh seni tari tradisional melayu. Jumlah penari dalam tarian ini paling sedikitnya dua orang, yakni laki-laki dan perempuan. Tari Mak Inang Pulau Kampai menceritakan pertemuan antara bujang dan dara, perjalinan kasih mereka, hingga akhirnya pasangan itu melangsungkan pernikahan.

Asal Muasal Tari Mainang Pulau Kampai

Tari Mak Inang Pulau Kampai merupakan contoh seni budaya nusantara dan tarian dasar dalam tradisi melayu. Seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini telah mengalami perubahan, naun beberapa gerakan dasar tarian masih dipertahankan. Hal ni demi menjaga maksud dan pesan yang ingin disampaikan. Tari Mak Inang Pulau Kampai menggunakan tempo sedang, yaitu 2/4.

Tempo ini disebut tempo rumba atau mambo yang di kalangan orang-orang Melayu disebut tempo Mak Inang. Tari Mak Inang Pulau Kampai terdiri dari empat ragam dimana setiap ragam terdiri dari 8×8. Tiap-tiap ragam dibagi menjadi dua bagian, yang masing-masing bagian 4×8. Bagian kedua dari ragam-ragam tersebut merupakan pengulangan bagian pertama.

Masyarakat Melayu biasanya mementaskan tarian ini di dalam berbagai upacara dan acara – acara yang melibatkan banyak orang. Bagi masyarakat Melayu menyelenggarakan kenduri besar atau pesta panen setelah menuai padi menjadi suatu budaya yang berkesinambungan.

Acara ini menjadi ajang berkumpul semua orang kampong, termasuk juga lajang dan dara yang sedang dalam proses mencari pasangan hidup (Tengku Mira Sinar, ed. 2009: 15). Proses pencarian jodoh dalam bingkai kearifan Melayu tersebut kemudian menjadi inspirasi dalam gerakan-gerakan Tari Mak Inang Pulau Kampai.

Musik Pengiring

Beberapa lagu dan music melayu menjadi pengiring Tari Mak Inang Pulau Kampai, beberapa lagu yang dapat mengiringi tarian ini, yaitu lagu Mak Inang Pulang Kampung, Seringgit Dua Kupang, Mak Inang Hang Tuah, dan beberapa lagu lain yang mempunyai tempo sama dengan lagu-lagu tersebut.

Nilai-nilai

Selain menjadi salah satu kekayaan budaya masyarakat Melayu, Tari Mak Inang Pulau Kampai juga mempunyai nilai-nilai yang dapat diambil manfaatnya antara lain:

  • Nilai Keindahan

Keindahan yang muncul dalam Tari Mak Inang Pulau Kampai berasal dari kombinasi ragam gerakan, alunan music, dan kemahiran dalam menarikan tarian ini. Tari Mak Inang Pulau Kampai membutuhkan gerakan yang lincah dan lembut dari para penari. Iringan music yang digunakan dalam Tari Mak Inang Pulau Kampai adalah lagu-lagu Melayu yang terkenal indah dan merdu.

  • Nilai Kearifan Lokal

Tari Mak Inang Pulau Kampai bercerita tentang proses bujang dan dara untuk menemukan pasangan hidup hingga ke pernikahan. Melalui tarian ini terlihat bahwa masyarakat Melayu mempunyai kearifan tersendiri mengena masalah mencari pasangan atau calon suami/istri.

  • Nilai Pelestarian Budaya

Tari Mak Inang Pulau Kampai merupakan salah satu kekayaan budaya Melayu yang memperkaya khazanah budaya Indonesia. Pelestarian tarian ini menjad penting artinya sebagai salah satu upaya untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan Melayu secara umum.

Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam rangka pelestarian Tari Mak Inang Pulau Kampai adalah dengan member ruang pementasan bagi para penari tarian tradisional Melayu. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mengajarkan tarian ini kepada generasi muda

Makna dan Fungsi Tari Mak Inang

Fungsi Tari Mak Inang, dalam fungsi sosial tari dalam kehidupan sosial masyarakat memiliki 2 fungsi, yaitu tari untuk kebutuhan hiburan/kesenangan, tari untuk memberikan kesenangan kepada pihak lain (penonton). Dalam fungsi pendidikan, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan (lihat Psikologi Pendidikan, 2006 :10).

Peranan seni tari dalam pendidikan diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni tari dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok. Dalam fungsi ekonomi, maksudnya ialah kehidupan dalam dunia seni tari bila dilaksanakan secara profesional, akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi bagi kehidupan pelaku, pengelola, bahkan lebih luasnya lagi menjadi sumber defisa negara yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Sampai jumpa di lain kesempatan dan terima kasih.