Indonesia yang merupakan negara yang memiliki populasi penduduk muslim terbesar didunia menjadi salah satu target market yang besar untuk film-film yang memiliki nuansa religi. Kedekatan antara cerita film dan realita masyarakat tentu saja menjadi faktor penunjang bahwa film-film yang memiliki jalan cerita islami menjadi sangat disukai oleh orang Indonesia.
Berikut ini merupakan daftar film religi terbaik sepanjang masa :
1. Sang Kiai (2013)
Film Sang Kiai adalah salah satu film Indonesia yang bertemakan perjuangan yang dibalut dengan nuansa Islam.Film yang pernah masuk seleksi Oscar ke 86 untuk kategori Best Foreign Language ini menceritakan perjuangan K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Wahid Hasyim, dan para santrinya dalam menghadapi pasukan Jepang dan sekutu. Film ini berhasil menempatkan seorang Adipati Dolken menjadi aktor yang lepas dari peran-peran film drama seperti biasanya.
Artikel terkait: Film Thailand Romantis Terbaik
2. Negri 5 Menara (2012)
Film ini menceritakan tentang kehidupan di pesantren, adalah enam santri yang dengan latar belakang yang berbeda-beda kemudian disatukan oleh satu mimpi yang sama “bisa menaklukan dunia”. film ini menitik beratkan tentang pelajaran hidup bagaimana kita bisa mencapai suatu impian dengan dasar satu keyakinan bisa meraihnya. Film ini bersettig di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa timur, Sumatra barat, bandung, hingga london.
3. Mencari Hilal (2015)
Film Mencari Hilal yang rilis pada tahun 2015 lalu ini mengambarkan perjalanan sepasang ayah dan anak yang berbeda pendapat, dimana mereka sering kali bertengkat masalah tradisi, agama, sampai pola pikir. Dalam film karya Ismail Basbeth ini kamu akan menemukan karakter sang ayah yang sangat taat agama dan tradisi sedangkan si anak berwatak sangat keras kepala. Lewat film ini kamu akan melihat jelas bagaimana peran agama di kehidupan sosial dengan isu-isu terbaru.
4. 3 hati dua dunia, Satu Cinta (2010)
Cerita percintaan yang dibalut dengan masalah beda agama memang selalu menarik ditonton, karena pada kenyataan, permasalahan ini memang sering kita jumpai dikehidupan sehari-hari. Jika kamu adalah salah satu orang yang sedang terjebak dalam kisah cinta beda agama, coba kamu tonton film “3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta” yang dibintangi Reza Rahardian, Laura Basuki dan Arumi Bachsin. Siapa tahu lewat film ini kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu tersebut.
5. Ada Surga di Rumahmu (2015)
Lewat film ini kamu akan diajarkan tidak perlu mencari surga jauh-jauh sampai ke ujung dunia, karena “surgamu” sudah ada di rumah. Film ini diadaptasi dari buku best seller yang berjudul sama karya Ustad Alhabsyi. Ceritanya mengenai seorang pemuda yang ada dipersimpangan hidupnya yaitu antara mengabdikan diri di pondok pesantren tempatnya menimba ilmu atau mengejar mimpi menjadi artis.
Artikel terkait:
6. Assalamualaikum Beijing (2014)
Film yang pertama kali rilis pada tahun 2014 silam ini merupakan hasil dari adaptasi dari novel karya Asma Nadia. Menceritakan mengenai perjuangan cinta yang sangat rumit. Lewat “Assaalamualaikum Beijing” ini kamu bisa memetik lumayan banyak pengetahuan tentang agama, selain itu kamu juga akan disuguhi pemandangan indah di negeri China.
7. Surga Yang tak Dirindukan (2015)
Surga yang Tak Dirindukan” berkisah tentang rumah tangga ideal Pras (Fedi Nuril) dan Arini (Laudya Cynthia Bella) yang hidup bahagia dengan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Nadia (Sandrinna Skornicki). Arini mengabdikan dirinya sebagai istri dan ibu yang baik untuk keluarganya, sedangkan Pras adalah sosok lelaki setia yang sangat mencintai Arini. Namun semua kisah indah tersebut berubah ketika Pras menyelamatkan Meirose (Raline Shah), seorang wanita yang mengalami koma akibat kecelakaan.
8. Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Film ini berlatar dunia pesantren, menyorot tentang seorang wanita muda yang mempertanyakan nilai-nilai konservatif yang dianggapnya mengungkung kaum perempuan. Film ini sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap mengkritisi tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan di beberapa daerah Indonesia. Film yang diperankan oleh Revalina S. Temat dan Oka Antara ini mengungkapkan kehidupan seorang perempuan dan bagaimana cara pandangnya terhadap dunia.
9. 99 Cahaya di langit Eropa (2013)
Film yang dibintangi oleh Aca Septriasa ini menceritakan tentang sejarah dan napak tilas peninggalan agama Islam di Eropa. Film ini menjadi sebuah gambaran bahwa perjalanan dakwah islam tidak harus melalui kekerasan, melainkan melalui ilmu pengetahuan. Film yang menggambarkan kisah hidup pasangan suami-istri Hanum dan Rangga yang menjalani kehidupan rumah tangga di negri orang, menimba ilmu, dan menjalani kehidupan minoritas sebagai pemeluk agama islam. Kisah ini juga diadaptasi dari sebuah novel karya Hanum, Rais, dan Rangga Almahendra.
Artikel terkait:
10. Ketika Cinta Bertasbih (2009)
Film ketika cinta bertasbih ini pertama rilis pada tahun 2009 silam, film ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang tokoh bernama Azza (Kholid Asadil Alam), film ini diadaptasi dari novel karya habiburahman El Shirazy dengan judul yang sama. Penggarapan film ini sangat tidak main-main dari mulai diadakan chasting terbuka untuk para pemeran utamanya, juga melakukan setting sampai ke Mesir untuk dapat memaksimalkan produksi film ini, tidak heran jika film ini berhasil sukses di pasaran dengan meraup penonton lebih dari 3,1 juta.
11. Ayat-Ayat Cinta (2013)
Film ‘Ayat-ayat Cinta’ termasuk film yang sangat fenomenal sejak awal kemunculannya 2013 silam. Pasalnya, film yang dibintangi oleh Fedi Nuril itu mengangkat tema poligami. Akting Fedi dan dua ‘isterinya’, Rianti Cartwright dan Carissa Putri sukses mencuri perhatian penonton. Film yang disebut-sebut sebagai pelopor film islami ini diadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy. Film ini juga menginpirasi banyak orang untuk dapat memiliki karakter seperti fahri, pemuda baik-baik yang berhasil mendapatkan beasiswa di Al-Azhar dan memiliki kepribadian hampir sempurna.
12. ? (2011)
Film ? (tanda tanya) hasil garapan Hanung Bramantyo ini juga mempunyai banyak sekali pengetahuan dan ilmu yang bisa kamu petik, terutama tentang pentingnya toleransi umat beragama yang memang harus dipupuk setiap hari. Film ini menceritakan tentang perbedaan keyakinan di Indonesia dan sudut pandang masing-masing agama melalui gambaran para karakter dalam filmnya.
13. Alif lam Mim (3) (2015)
Berlatar belakang cerita di tahun 2036, film 3 (Alif Lam Mim) mengisahkan kehidupan sosial di Indonesia yang telah berubah, baik dari segi pemerintahan maupun kehidupan beragama. Ini menjadi film dystopian pertama tanah air yang menggambarkan Jakarta 20 tahun mendatang. Sederet bintang turut terlibat di film ini. Di antaranya Cornelio Sunny, Agus Kuncoro, Abimana Aryastya, Prisia Nasution, Tika Bravani, Donny Alamsyah, Arswendy Nasution, dan Cecep Arif Rahman dan Vendi Solaiman.
14. Cinta Suci Zahrana (2012)
Film ini bercerita tentang seorang perempuan yang begitu pintar dan cerdas serta terus mengejar karirnya hingga ia lupa dengan jiwaanya yang belum genap. Film tersebut juga dibintangi oleh Meyda Safira bersama Miller Khan Dalam film ini, Zahrana merupakan seorang wanita jenius yang mampu menyelesaikan pendidikan sebagai mahasiswa teknik ternama di Indonesia yaki UGM dan ITB. Bahkan karen prestasinya tersebut ia diundang oleh perguruan tinggi ternama di Cina untuk menyampaikan orasi ilmiah.
Meskipun sukses dalam hal karir, ternyata Zhrana tak begtu gemilang dlam hal asmara, hal ini bisa dilihat ketika usiaya menginjak kepala 3 ia masih belum menikah. Bagaimana lika-liku perjalanan hidup Zahran selanjutnya? Tonton saja filmnya, pasti seru dn penuh inspirasi.
15. Ayat-Ayat Adinda (2015)
Film yang menceritakan seorang gadis yang memiliki suara merdu, tak lantas membuat Adinda (Tissa Biani) mudah menjadi anggota tim qasidah sekolahnya. Faisal (Surya Saputra), ayah Adinda melarangnya. Faisal dengan tegas meminta Adinda untuk fokus sekolah.
Selama ini keluarga Adinda tak pernah menetap lama di satu tempat. Mereka sering berpindah-pindah dan dikucilkan di manapun mereka tinggal. Perlahan Adinda mulai paham, hal itu diakibatkan kerena keluarganya dianggap sesat. Walau Adinda sendiri tak mengerti apa itu sesat.
Artikel terkait:
16. Hafalan Surat Delisa (2011)
Kali ini kisah berfokus pada seorang anak bernama Delisa yang berusaha keras mengingat hafalan salat demi ujian sekolah dan hadiah dari ibunya, namun semua itu runyam ketika bencana tsunami melanda, memisahkan Delisa dengan keluarganya. Digarap oleh Soni Gaokasak, film produksi StarVision ini menjadi salah satu suprise hit ketika ditayangkan di bioskop di akhir tahun 2011 dan sukses menjadi salah satu film terlaris tahun tersebut.
17. Ku Kejar Cinta ke Negri China (2014)
Ridwan Imam Fadli (Adipati Dolken) mahasiswa abadi yang dipanggil Imam, namanya sangat Islami tapi nyaris tidak melakukan kewajiban sebagai muslim. Kekasihnya Widya (Nina Zatulini) adik kelasnya, sudah selesai kuliah dan kerja. Mereka pacaran 4 tahun, Widya mulai tidak sabaran karena Imam belum juga lulus, sebaliknya Imam kecewa karena Widya harus berpakaian kantor yang seksi.
Ketika Imam menemani sahabatnya Billy (Ernest Prakasa) ke kelenteng Sam Po Khong, dia berkenalan dengan Chen Jia Li (Eriska Rein), wanita muslim dari tongkok yang berlibur ke tempat leluhurnya sebelum berkhitbah dengan Ma Fu Hsien (Mithu Nisar), pemilik padepokan Wing Chun dan Pesantren di beijing. Imam terpesona keramahan dan keanggunan Chen Jia Li yang berhijab.
18. Haji Backpacker (2014)
Film ini mengisahkan kehidupan Mada (Abimana Aryasatya) yang dibesarkan dilingkungan muslim taat. Hatinya hancur ketika pernikahannya dengan Sophia (Dewi Sandra) dibatalkan. Ia tak sanggup menanggung malu di hadapan penghulu dan tamu undangan, setelah mengetahui Sophia kabur menjelang acara ijab kabul.
Mada kemudian memutuskan pergi sejauh mungkin dari rumahnya. Ia berkelana ke negeri orang tanpa ada tujuan jelas. Sejak saat itu pula, ia berhenti menjalankan salat. Bahkan, ketika mendengar ayahnya meninggal dunia di tanah suci Mekkah saat menunaikan ibadah haji, ia menolak ajakan sang kakak untuk melakukan salat ghaib.
Rasa Marah pada Allah membuatnya berubah 180 derajat. Dia bersenang-senang meninggalkan Allah. Perjalanan sebagai backpacker keliling berbagai negara hingga sampai ke Arab mengubah hatinya. Sepanjang perjalanan kasih Allah menaungi hatinya hingga sanggup berhaji.
19. Sang Pencerah (2010)
Film sang Pencerah sebenarnya tidak menggambarkan adegan haji secara khusus. Film ini mengangkat kisah perjuangan pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. Beberapa 2 adegan menunjukkan bagaimana Ahmad Dahlan naik haji. Adegan pertama adalah saat, Darwis muda (Muhammad Ihsan Tarore) naik haji dengan kereta lantas kapal. Sepulang dari Mekah, Drwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan (Lukman Sardi). Setelah belajar di Mekah, Ahmad Dahlan mulai gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat, Syirik dan Bid’ah.
Dengan sebuah kompas, dia menunjukkan arah kiblat di Masjid Besar Kauman yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan menghadap ke Ka’bah di Mekah, melainkan ke Afrika. Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu Masjid Agung Kauman, Kyai Penghulu Cholil Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo), meradang. Ahmad Dahlan, anak muda yang lima tahun menimba ilmu di Kota Mekah, dianggap membangkang aturan yang sudah berjalan selama berabad-abad lampau.
Setelah mendirikan Muhammadiyah, Ahmad Dahlan kembali naik haji. Lewat film ini kita bisa tahu bagaimana sulitnya orang Indonesia naik haji pada masa lalu. Setelah sampai Mekah mereka tak ingin segera pulang karena ingin menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
20. Dibawah lindungan Ka’bah (2011)
Sejatinya film ini lebih mengarah ke drama romantis. Sisi religi menjadi bagian penguat film yang disutradarai Hanny R. Saputra ini. Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Buya Hamka yang berjudul sama pada tahun 1978. Hamid dan Zainab berasal dari dua keluarga dengan tingkat sosial yang berbeda. Hamid berasal dari keluarga miskin dan Zainab berasal dari keluarga kaya. Hamid mendapat dukungan dana sekolah dari ayah Zainab dan ibunya bekerja di rumah keluarga Zainab. Pertemuan demi pertemuan membuat keduanya saling jatuh cinta. Namun karena perbedaan ekonomi dan dibayangi utang budi, Ibu Hamid melarang anaknya untuk berharap memiliki Zainab.
Hamid terusir dari kampungnya karena dianggp tidak sopan menyentuh Zainab. Dia akhirnya berkelana hingga sampai ke Mekkah dan menunaikan ibadah haji seperti yang diimpikannya. Sementara Zainab tetap menjaga setia janjinya untuk menikah hanya dengan orang yang ia cintai. Di Mekkah, Hamid terus beribadah hingga akhirnya meninggal di hadapan Ka’bah setelah mengetahui Zainab meninggal.