Di era internet adalah salah satu kebutuhan pokok manusia, pilihan hiburan semakin beragam dan mudah diakses dari berbagai platform media. Salah satu konten hiburan yang paling banyak diminati adalah seni tari, dari yang tradisional hingga modern cabang seni ini secara umum dapat dinikmati siapapun dan kapanpun.
Pengertian seni tari secara singkat adalah epresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah dari tubuh mansia, gerak yang distilisasi atau diperhalus dan dibalut oleh estetika keindahan sehingga menjadi bentuk seni.
Tidak jarang kita melihat tarian menjadi identitas kebudayaan atau kebangsaan. Kita tentu masih ingat kemarahan bangsa ini ketika ada negara lain mengklaim tari pendet sebagai budaya mereka karena tari pendet sudah menjadi identitas Bali dan merupakan budaya Indonesia yang mendunia. Sebagai kesenian yang tumbuh dan berasal dari kebudayaan masyarakat seni tari memiliki banyak jenis dan cabang yang didasarkan pada beberapa klasifikasi.
Cabang Tari berdasarkan Pola Garapan
1. Tari tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama, diwariskan, secara turun temurun serta biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan religius. Semua aturan ragam gerak, formasi, busana dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah. Tari tradisional dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu tari primitif, tari klasik dan tari rakyat. Sebagai bangsa kita patut bersyukur karena memiliki banyak sekali tarian tradisional Indonesia dari berbagai daerah dan suku.
a. Tari Primitif
Pada dasarnya tari primitif digunakan untuk pemujaan atau upacara ritual lainnya. Tari primitif merupakan karya total antara manusia, kepercayaan dan lingkungan hidup, maka dari itu walaupun sederhana tarian primitif sangat intens dan ekspresif. Di bawah ini adalah ciri-ciri tari primitif.
- Gerak dan iringan sangat sederhana, berupa hentakan kaki, tepukan tangan atau simbol suara atau gerak-gerak saja yang dilakukan.
- Gerakan dilakukan untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya menirukan gerak, pesta kelahiran, perkawinan, keberuntungan panen, dan sebagainya.
- Instrumen sangat sederhana, terdiri dari tifa, kendang atau instrumen yang hanya dipukul-pukul secara tetap, bahkan tanpa memperhatian dinamika.
- Tata rias masih sederhana, bahkan biasa berakulturasi dengan alam sekitar
- Tari ini bersifat sakral, tarian ini untuk keperluan upacara keagamaan/kepercayaan
- Tarian primitif dasar geraknya adalah maksud atau kehendak hati, dan pernyataan kolektif
Tari Tobe adalah salah satu tarian tradisional Papua. Tari Tobe atau sering disebut tari perang berasal dari suku Asmat. Zaman dulu Tari Tobe diakukan saat ada perintah perang dari kepala suku, sekarang Tari Tobe ditampikan untuk menyambut tamu.
b. Tari Rakyat
Tari tradisional kerakyatan lahir dan berkembang di kalangan masyarakat luas. Oleh karena itu konsep koreografi, iringan musik, dan busananya cenderung sederhana. Tari rakyat sering ditampilkan sebagai tarian pergaulan pada saat perayaan suatu momen.
Tari Jaipong merupakan bagian dari kebudayaan suku sunda. Kebanyakan masyarakat tahu tari jaipong berasal dari Bandung padahal tarian ini diciptakan oleh H Suanda dan berkembang di Karawang sebelum akhirnya merambah ke kota Bandung. Hingga kini tari Jaipong masih digemari dan tetap lestari, manfaat tari Jaipong bagi suku Sunda lebih dari sekedar hiburan tapi merupakan ciri khas budaya tanah priangan.
c. Tari Klasik
Tari tradisional klasik berkembang di kalangan bangsawan istana ata priyayi. Konsep koreografi dan aturannya sudah baku dan biasanya tidak boleh diubah. Ciri khas tari klasik adalah gerakannya yang anggun dibalut dengan busana yang cenderung mewah. Biasanya tari klasik ditampilkan untuk menyambu tamu kehormatan.
Tari topeng Klana berkembang dari Kraton Kasepuhan Cirebon. Tari ini menggambarkan sosok bertabiat buruk, pemarah, serakah dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu. Pada pementasan tari topeng Cirebon penarinya disebut Dalang.
2. Tari Kreasi Baru
Mungkin kamu pernah menampilkan tari kreasimu sendiri dengan diiringi lagu favoritmu atau kamu bukan penari tapi menyukai penampilan tari jenis ini. Tari kreasi baru atau tari non tradisional adalah jenis tari yang lepas dari aturan dan standar tari baku. Cabang tari ini memberikan ruang yang lebih bebas untuk mengekspresian diri sesuai dengan kreasi koreogafernya namun tetap memperhatikan unsur-unsur keindahan seni tari.
• Tari Modern
Dibagi menjadi dua yaitu tari baru dan tari kreasi tradisi. Tari baru artinya tarian yang diciptakan masih baru dan konsepnya keluar atau lepas dari unsur tradisi. Sedangkan tari kreasi tradisi artinya tarian baru yang sengaja diciptakan tanpa meninggalkan unsur tradisinya. Street dance adalah contoh tari kreasi baru. Berasal dari New York Amerika Serikat Street dance baru masuk ke Indonesia pada tahun 1990an. Tarian ini erat sekali kaitannya dengan budaya Hip Hop.
Tari Gitek Balen merupakan tari kreasi baru karya Drs. Abdurachem. Tarian ini terinspirasi dari pola tabuhan didalam gamelan ajeng Betawi. Gitek balen mengungkapkan kelincahan dan kedinamisan tari menggambarkan kedinamisan gadis-gadis yang menginjak dewasa.
• Tari Kontemporer
Gerakan tari kontemporer simbolik terikat dengan koreografi, bercerita dengan unik, dan penuh penafsiran. Seringkali di perlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu, dari yang sederhana hingga yang menggunakan musik digital.
Tari Setan Bercanda adalah contoh seni tari kontemporer yang berasal dari Bali diciptakan oleh I Wayan Dibia. Menggambarkan sekelompok setan yang menari-nari di tengah malam untuk menyebarkan wabah penyakit, tarian ini diiringi dengan musik yang sangat sederhana dari batu-batuan, pecahan bambu dan sepasang gangsa dari gamelan angklung.
Tari Berdasarkan Fungsi Tari
Pada dasarnya semua cabang seni memiliki fungsi di masyarakat, begitupun seni tari. Pada masyarakat tertentu seni tari bukan sekedar sarana hiburan atau ekspresi semata, fungsi seni tari memiliki peranan yang vital sebagai bagian dari kehidupan beragama dan lambang tradisi yang sakral.
1. Tari Upacara
Pada umumnya tari upacara bersifat sakral dan magis. Tari upacara dapat dibedakan sebagai sarana upacara keagamaan dan upacara penting yang menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat.
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tari upacara dari Kasunanan Surakarta. Dalam Kebudayaan suku Jawa tarian ini dianggap sakral dan ditampilkan saat penobatan serta peringatan kenaikan tahta Sunan Surakarta.
2. Tari Pergaulan
Tarian ini merupakan wujud suka cita warga desa dalam menyambut panen, bersih desa, atau acara lainnya yang berhubungan dengan berlangsungnya pertemuan antara kaum muda/laki-laki dan mudi/putri. Pertunjukan tari-tarian pergaulan cukup diandalkan sebagai cara promosi wisata suatu daerah.
Tari Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan yang berasal dari Deli Serdang. Menceriatakn muda mudi yang tengah mencari jodoh. Sebelum bernama Serampang Dua Belas tarian ini bernama Tari Pulau Sari sesuai dengan judul lagu yang mengirinya.
3. Tari Teatrikal
Ciri tarian jenis ini adalah bahwa tarian ini merupakan bentuk pertunjukan yang dikemas secara lengkap antara unsur seni rupa, musik teater, dan tari. Pertunjukan digarap komunikasi dengan penonton, sehingga kesan teatrikal Nampak. Unsur cerita dapat digunakan sebagai media untuk improvisasi di atas panggung. Masalah lain yang dapat difungsikan adalah unsur dialog atau komunikasi dengan penonton. Oleh sebab itu pertunjukan ini sangat digemari di kalangan masyarakat luas terutama masyarakat luas.
Seni tari Buncis ini juga biasa disebut juga seni tari Golek Gendong berasal dari Banyumas. Tari Buncis ini menggunakan media golek atau boneka yang seolah-olah menggendong penari lainnya.
4.Tari Rekreasi (Hiburan)
Seni tari dapat berfungsi sebagai sarana hiburan karena memiliki banyak variasi sehingga tidak membosankan bagi peminatnya. Tema-tema yang diusung dalam seni tari ditampilkan dalam bentuk yang menarik. Begitupun dengan musik pengiring, kostum, dan tata pangggung yang mendukung sebuah sajian tari menjadi satu paket hiburan yang menyenangkan. Tari rantak kudo adalah kesenian khas Kerinci, Jambi. Disebut rantak kudo karena gerakan utamanya menghentak-hentak seperti kuda. Tarian ini dimainkan dengan iringan musik gendang dan nyanyian yang liriknya berisi pantun.
5. Tari Edukasi
Selain sebagai sarana hiburan dan ekspresi, seni tari juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan. Seni tari bagi siswa khususnya di tahap Taman Kanak-Kanak diharapkan dapat menjadi bagian dari pendidikan yang membentuk karakter siswa, sedangkan bagi siswa di jenjang yang lebih tinggi seni tari menjadi salah satu pilihan yang baik bagi siswa dalam mengisi waktu luang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah rasa empati seseorang.
Tari Tani diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1957. Tarian ini menggambarkan tahapan kegiatan bertani dari mulai mengolah tanah, menanam dan merawat padi, mengusir burung, memanem sampai dengan mengetam padi.
Tari Berdasarkan Tema/ Isi
Berdasarkan Tema/ Isi dapat dibagi menjadi empat, yaitu tari erotis, mimitis dan totemistis, heroik, dan dramatik.
1. Tari erotis
Penekanan dalam tari erotis adalah tema yang diangkat mengandung unsur tingkah laku yang menggambarkan hubungan antara pria dan wanita, jantan dan betina (hubungan asmara). Tari ini memang sengaja menampilkan daya tarik seksual misalnya pelukisan berdandan, goyang pinggul, kerlingan mata, dan sebagainya.
2. Tari Mimitis dan Totemimitis
Ditinjau dari tema gerakannya, tari terdiri dari dua jenis yaitu: Mimitis atau pantomime meniru gerak orang, Totemitis atau meniru gerak binatang. Pada dasarnya, gaya ekspresi penari dapat terwujud karena adanya keinginan untuk meniru gerak alam sekitar seperti gerak alam sehari-hari, gerak binatang dan sebagainya. Gerakan-gerakan ini diungkapkan secara jelas dan sadar untuk mencapai ekspresi yang menyerupai keadaan yang ditirunya.
3. Tari Heroik
Tarian ini mempunyai sifat gagah, angkuh, berwibawa, berani, jantan, keperwiraan yang rupanya selalu dikagumi orang karena mempunyai daya tarik kuat. Tari heroik biasanya mengambil cerita-cerita berkisar pada kegagahan atau kemenangan, misalnya beksa Lawung, Tarunajaya, Hanuman Obong, Karno Tanding, Rama-Rahwana, Gathutkoco Kiprah dan sebagainya.
4. Tari Dramatik
Tarian ini lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau wayang yang sifatnya lebih mengarah pada pengungkapan sebuah cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, cerita fiksi/imajinatif, ataupun berbau kenangan historis. Tarian dramatik ini ada yang mementingkan gerak tarianya, ada yang mementingkan dialognya, ada yang berdialog tembang serta ada juga yang mementingkan dialognya, ada yang berdialog tembang serta ada juga yang mementingkan unsur ceritanya. Dari masing-masing tari tersebut mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan satu dengan lainya.
Contoh:
- Wayang Orang (Menitik beratkan faktor cerita)
- Wayang Topeng (Khusu cerita panji)
- Langen driyan (Menitik beratkan pada faktor tembang)
- Langen Manrawanara (Menitik beratkan pada faktor tembang)
- Drama tari: Samagita Pancasona (Menitik beratkan pada faktor gerak)
Tari berdasarkan bentuk Penyajiannya
Bentuk penyajian tari di Indonesia dapat dibedakan menjadi:
1. Tari tunggal
Tari tunggal adalah bentuk tari yang komposisi gerakannya sudah di atur untuk ditampilkan secara tunggal atau satu penari. Contoh tari tunggal : Tari Remo (Jawa Timur),Ttari Gambir Anom (Jawa Tengah), Tari Margapati (Bali), dan lain – lain.
2. Tari berpasangan
Tari berpasangan adalah bentuk tari yang dibawakan oleh dua orang penari atau lebih laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dan perempuan dengan gerakan saling melengkapi. Contoh tari berpasangan : Tari Karonsih (Jawa Tengah), Tari Oleg Tambulilingan (Bali), tari Serampang Dua Belas (Sumatera), dan lain-lain.
3. Tari Kelompok
Bentuk tarian yang dibawakan oleh 3 orang atau lebih. Contoh tari kelompok: Tari Saman (Aceh), Tari Baris (Bali), dan lain-lain.
4. Drama tari atau Sendra Tari
Drama tari merupakan penampilan tari yang memiliki alur cerita dan penokohan baik yang diikuti dengan dialog maupun tanpa dialog. Contoh sendra tari : Jaka tarub, Calon Arang, Kecak, dan lain-lain.