Dear readers kali ini saya akan menjelaskan kembali tarian yang berasal dari Sumatera Selatan lebih tepatnya Palembang yakni Tari Bidudari. Pengertian estetika menurut para ahli memang berhubungan dengan segala jenis keindahan termasuk tari.
Pengertian Tari Bidudari
Tari Bidudari yang bisa disebut juga Tari Kebagh atau Tari Kemban Bidudari ini ialah salah satu dari banyaknya jenis jenis tarian Sumatra Selatan yang merupakan tarian tradisional yang ada di Sumatera Selatan. Lebih tepatnya diciptakan di Desa Padang Langgar atau yang saat ini lebih dikenal dengan Desa Pelang Kenidai. Tarian yang dahulu biasa dilakukan oleh para bidadari atau bidudari. Diceritakan sebelum para bidadari terbang ke kayangan merekaa menarikan tari ini.
Tarian ini tidak dipertunjukan secara asal sebab memiliki keunikan tari nusantara. Bahkan sebelum menampilkan tari ini harus melaksanakan beberapa ritual agar dapat berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir tarian. Tari ini biasa dipertunjukan untuk menyambut para petinggi atau raja di zaman dahulu. Musik pengiring untuk mengiringi tarian ini ialah musik yang khas dan menggunakan pakaian adat khas Basemah. Kekhasan tarian ini ialah gerakan seperti terbang dengan tangan yang melambai-lambai.
Sejarah Tari Bidudari atau Kebagh
Tarian yang pada awalnnya bernama Tari Semban Bidodari ini ditaksir muncul sekitar abad ke-14 di daerah Basemah Libagh, akan tetapi di kemudian hari lebih berkembang dan terkenal di Kota Pagaralam. Sejarah tarian ini dikaitkan erat oleh penduduk Basemah dengan legenda Puyang Serunting Sakti, seorang pendekar sakti mandraguna yang lebih terkenal dengan sebutan “si pahit lidah”.
Pada zaman dahulu kala, Puyang Serunting Sakti memiliki istri seorang bidadari yang bernama Puyang Bidadari Bungsu datang di acara pernikahan yang megah di daerah Basemah. Di acara itu, Puyang Serunti Sakti dan sang istri dihidangi berbagai tarian oleh tuan rumah. Istrinya pun diundang untuk ikut menari akhirnya Puyang Bidadari Bungsu menerima ajakan untuk ikut menari di acara itu. Dengan syarat ia harus menggunakan selendang bidadari punyanya yang disembunyikan oleh sang suami.
Pada akhirnya ia pun mendapatkan selendangnya kembali dan ikut menari di hadapan semua para tamu. Ia begitu fasih dalam menari sehingga semua orang terpesona melihatnya. Selanjutnya tidak ada yang menduga, kaki Puyang Bidadari Bungsu sudah tidak menginjak tanah. Ia menari di udara kemudian melayang sampai mendekati kayangan yang merupakan tempat tinggalnya.
Gerakan tari
Gerakan tarian ini memiliki jenis gerak yang sangat sederhana dan membosankan. Jenisnya terbagi menjadi tiga, yakni :
- Ragam gerak cacing
- Ragam gerak sembah
- Ragam gerak kebagh
Ragam gerak cacing dimainkan di awal dan akhir tarian, awal gerakannya yaitu melambai-lambaikan tangan ke kanan dan kiri layaknya seorang burung yang mengibas-ngibaskan sayapnya sambil berlari kecil menuju ke panggung. Gerakan ini hanya penghubung tarian saja, jika para penari sudah diatas panggung gerak cacing ini tidak boleh dilakukan. Sedangkan gerak sembah dan kebagh ialah gerakan pokok dalam tarian ini.
Musik Pengiring Tari
Musik pengiring tarian ini ialah musik khas tradisi Basemah Kota Pagaralam dan tidak dapat digantikan oleh musik melayu pada biasanya. Alat musik Basemah atau biasa disebut Kromong ini terdiri dari alat musik lima kenong, satu kendang, gong dan rebab. Seiring perkembangannya alat musik ini dikolaborasikan dengan alat musik lainnya yaitu simbal, asalkan tidak mengubah notasi iringan itu.
Sekian penjelasan saya mengenai topik Tari Bidudari ini. Semoga apa yang sudah saya paparkan saat ini dapat menambahkan pengetahuan kepada reader semua akan tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan ini. Jangan lupa untuk terus update mengenai topik-topik terbaru dan terhangat lainnya yang lebih menarik di website ilmu seni ini. Salam hangat dan see you next time untuk readers semua.