Tari Kuda Gepang Binian dan Penjelasannya

Masih membahas seputar budaya dan kesenian yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan atau Banjarmasin ya sobat, karena seperti yang sudah kita ketahui bersama, selain memiliki kekayaan alam yang berlimpah, namun provinsi Kalimantan Selatan itu sendiri juga merupakan salah satu daerah yang kaya akan budaya.

Salah satu contoh budaya daerah yang bisa kita pelajari dari daerah Banjarmasin tersebut adalah mengenai jenis tariannya. Salah satu tari yang berasal dari Banjarmasin tersebut adalah tari Kuda gepang Binian. Mungkin buat anda tarian yang satu ini memang tidak se populer tarian yang lainnya yang berasal dari Banjarmasin juga.

Namun tarian Kuda gepang Binian ini cukup bersejarah bagi daerah Banjarmasin tersebut. Lantas, untuk mengetahui lebih ringkasnya mengenai tari Kuda gepang Binian tersebut, yuk sobat langsung saja kita simak ulasan berikut ini.

Sejarah Singkat Tarian Kuda Gepang Binian

Menurut catatan sejarah yang ada, tari Kuda Gepang Binian berasan dari seorang raja yang terdapat di raja bandar ( Lambung Mangkurat ) yang terkenal sangat sakti. Pada suatu hari raja Lambung Mangkurat tersebut berlayar ke tanah Jawa untuk menemui kerajaan Majapahit dengan menggunakan kapal Prabaykasa, dan bertemulah ia dengan Gajah Mada yang kemudiann diantarkan ketemu raja Majapahit tersebut dengan mengugunakan kudah gagah berwarna putih.

Singkat cerita, raja Lambung Mangkurat tersebut menuji kekuatan dari kuda putih tersebut hingga kuda itu lumpuh ketika ia menungganginya. Namun dengan kesaktian raja Lambung Mangkurat tersebut, ia memeluk kuda putih tersebut dan semakin dipeluk semakin kecil pula ukuran kuda putih tersebut sampai pada akhirnya ia mengapitnya di bagian ketiaknya. Sejak saat itulah muncul tari Kuda Gepang Binian ini, dan selalu dijepit oleh orang yan sedang melakukan pertunjukan tersebut.

Gerakan Tarian  Kuda Gepang Binian

Pada umumnya, contoh seni tari yang satu ini selalu dibawakan secara berpasangan oleh mereka yang melakukan pertunjukan tarian  Kuda Gepang Binian tersebut. Tarian ini sering sekali dibawakan pada saat acara perkawinan masyarakat Banjar, yaitu Bausung Penganten, dimana pasangan pengantin akan duduk di dua pundak yang bertindak sebagai kuda Gepang Binian tersebut.

Setelah sampai di tempat pengantin perempuan, maka para pembawa tari Kuda Gepang Binian tersebut akan bertidak seolah pagar ayu pada acara tersebut dengan berbaris dan membukan jalan bagi sang pengantin.

Kostum yang Digunakan

Sesuai dengan namanya, tentunya tari Kuda Gepang Binian ini menggunakan property kuda yang diapitkan di ketiaknya pada saat pertunjukan akan dimulai.  Kuda ini cenderung tipis sehingga ringan pada saat digerakkan oleh sang penari.

Untuk kostum atasannya menggunakan baju tari yang khas dari Banjar serta dilengkapi dengan sabuk yamng ukurannya agak lebar yang dipadukan dengan sarung pendek namun mengguankan celana di dalamnya. Selain itu tidak lupa juga mereka menggunakan mahkota di kepalanya dengan berbagai hiasan tertentu.

Perkembagan Tari Kuda Gepang Binian

Sering perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju, maka tari Kuda Gepang Binian yang satu ini sudah jarang sekali kita lihat karena memang sudah jarang digelar pada saat ada acara perkawinana tau acara yang lainnya  di masyarakat Banjar sendiri, sehingga seolah tak terlihat lagi.

Semoga setelah membaca ulasan di atas maka rasa cinta anda terhadap negeri kita dan keberagaman budaya yang ada di dalamnya juga. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel kali ini. Salam hangat dan salam budaya Indonesia.