Histori
Tarian tradisional Indonesia yang berasal dari daerah pandahan kabupaten tapin. Tari tirik lalan ini merupakan sebuah jenis tari hiburan, tarian ini digali dari sebuah bagandut pada tahun 1970 – an yang berasal dari daerah pandahan kabupaten tapin. Seni tari ini termasuk kedalam jenis tarian yang romantik,
tarian ini menggambarkan unsur seni peran dalam seni teater tentang kisah seorang suami yang ingin merantau ke tanah jawa untuk mencari penghidupan yang lbih layak lagi dari pada kehidupannya pada saat itu, akan tetapi sang istri rupanya tidak mengijinkan sang suami untuk pergi merantau, sebab sang suami pergi tidak tentu entah kemana dan berapa lama lagi dia akan kembali.
San istri pun rupanya tampak begitu sedih, karena akan ditinggalkan oleh sang suami. Sang suami dengan bujuk dan rayu yang memberikan pengertian kepada itrinya untuk memberinya izin untuk pergi mencari kehiduan yang layak. Dan pada akhirnya sang istri memberikan izin kepada suaminya untuk pergi merantau.
Pertunjukan
Tarian ini ditampilkan dalam acara acara hiburan sebagai fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan masyarakat dalam memperingati hari hari besar baik lokal maupun nasional atau memperingati perayaan lainnya. Tari baksa kembang termasuk kedalam jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton banjar, yang ditarikan oleh putri putri keraton.
Lambat laun tarian ini dipertunjukn untuk menghibur keluarga keraton dan untuk menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran. Setelah tarian ini dapat diterima dan menyatu dengan masyarakat di tanah banjar, berfungsi sebagai seni tari untuk menyambut tamu pejabat pejabat negara dalam sebuah perayaan perayaan hari besar daerah maupun hari besar nasional.
Tari Pendamping
Di samping itu pula tarian baksa kembang dipertunjukan pada perayaan pengantin banjar atau hajatan misalnya tuan rumah mengadakan selamatan. Tarian ini memakai hand properties yaitu sepasang kembang bogan yang terdiri dari sepasang kembang mawar, melati, kantil dan kenanga.
Kembang bogan ini akan dihadihkan kepada tamu pejabat dan istrinya, setelah tarian ini selesai ditarikan maka rangkaian kembang ini akan deberikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggamabrkan tentang para putri putri remaja yang cantik sedang bermain main di sebuah taman bunga kemudian mereka mengambil bunga tersebut lalu merangkainya mnejadi rangkaian bunga bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bermain sambil bergembira ria sambil menari nari dengan gemulainya.
Tari baksa kembang memakai mahkota bernama gajah gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota tersebut dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda yang bernama halilipan ikut serta menghiasi mahkota tersebut.
Tari baksa kembang biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil misalnya satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya. Dan tarian ini akan diiringi sebuah atau seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu ayakan dan jangklong atau kembang muni.
Tarian baksa kembang ini di dalam masyarakat banjar mempunyai beberapa versi tersendiri, ini terjadi karena setiap keurunan mempunyai gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian baksa kembang, seperti lagurah, tapung tali, kijik, jumanang.
Pada tahun 1990 an, taman budaya kalimantan selatan berinisiatif untuk mengumpulkan para pelatih pelatih tari baksa kembang dari segala versi untuk menjadikan satu tarian baksa kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka diadakan workshoup tari baksa kembang dengan melibatkan para peserta yang mewakili dari setiap daerah yang ada di kabupaten dan kota di selruh daerah kalimantan selatan.
Walaupun masih ada yang menarikan tarian baksa kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari kalimantan selatan harus menarikan tarian yang sudah dibakukan.
Demikian ulasan yang dapat saya sampaikan mengenai tari tirik lalan dan penjelasannya semoga dapat membantu dan menambah wawasan kita semua. terima kasih.