Seni lukis merupakan salah satu dari sekian banyak cabang-cabang seni rupa. Seni lukis sendiri adalah seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan sebagainya dengan cara melukis. Dengan cara melukis, seorang seniman akan menghasilkan sebuah seni yang dinamakan seni lukis.
Melukis sendiri adalah sebuah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan sering kali dilukiskan diatas kanvas, akan tetapi pada saat sekarang ini medianya bisa berupa kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisadianggap sebagai media lukisan, alat yang digunakan dalam melukispun beragam asalkan dapat memberikan imaji tertentu sesuai dengan media yang digunakan.
Artikel terkait:
- sejarah dan teknik dasar airbrush
- seni rupa terapan
- museum seni rupa dan keramik
- fungsiseni rupa terapan
- seni rupa 3 dimensi
Seni Lukis Aliran Romantisme adalah merupakan salah satu aliran yang dikenal paling tua dalam sejarah dunia seni lukis. Kemunculan dari seni lukis aliran ini adalah pada abad 18 akhir, yang dalam konsep pembuatannya lebih menekankan pada tingkat emosi yang tinggi atau perasaan dati setiap yang sedang dirasakan yang dimiliki oleh manusia atau sang pelukis khususnya. Seniman atau pelukis yang menorehkan karyanya dalam aliran romantisme ini memiliki pikiran yang sangat dalam, yang tidak terduga hasil indahnya lukisan itu, karenanya dia dapat mampu memperlihatkan emosi dan perasaannya dalam hasil akhir setiap lukisannya. Seni lukis romantisme dahulunya berkembang dengan baik di Perancis yang memang disana sebagai Negara asal muasal munculnya kata romantisme itu sendiri. Sementara itu, dalam sejarah seni rupa modern Indonesia tercatat pula sebagai negara yang memiliki pelukis yang namanya besar dengan aliran ini.
Seni Lukis Aliran Romantisme itu merupakan salah satu dari aliran seni rupa yang didalamnya menyajikan nilai-nilai fantastis, irasional, indah, dan terluhat seperti kenyataan seperti aslinya, bahkan lebih indah. Biasanya lukisan dengan aliran romantisme ini mengisahkan cerita romantis atau dramatis. Apalagi dengan permainan warna yang nampak lebih meriah, sedikit objek, pengaturan gelap terang yang sesuai, penjiwaan tokohbpelukis yang tertuang, dan adanya objek berupa pria yang gagah atau wanita yang lembut. Adapun tokoh-tokoh yang menganut aliran romantisme ini antara lain adalah Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
Aliran Romantisme dikenal dengan aliran tertua. Yang lebih menekankan tingkat emosi dan perasaan serta jiwa pelukis, yang ditorehkan dalam lukisannya sehingga menjadikan karyanya menjadi sebuah karya lukis yang terlihat lebih indah dari keadaan yang nyata adanya, dan dapat menjadikan penikmat seni atau siapapun yang melihat, menjadi terbawa dalam suasana yang tertuang dalam lukisan itu.
Adapun ciri-ciri yang lainnya, yaitu merupakan lukisan yang mengandung cerita yang dahsyat dan penuh penjiwaan, penuh gerak dan dinamis, warna yang dituangkan bersifat kontras dan meriah, pengaturan komposisinya juga dinamis, mengandung didalamnya kegetiran dan menyentuh perasaan, keindahannya melebihi dari pada kenyataan. Aliran romantisme biasanya lebih condong pada alam. Aliran romantisme lebih melukiskan keadaan alam seperti pepohonan atau lautan. Berikut merupakan tiga hal yang mempengaruhi sebuah lukisan romantisme :
- Kemurungan
Aliran romantisme ini juga mengekspresikan perasaan murung dan sedih yang mendalam seperti pada keadaan hujan, kehancuran, atau pemakaman.
- Eksotik
Seperti judulnya yang romantis, lukisan beraliran romantisme ini, pada dasarnya sangat elok dan menggambarkan eksotisme yang sangat indah dan menakjubkan.
- Konservativ
Lukisan dengan aliran romantisme sebenarnya dibuat untuk menunjukkan dan memperlihatkan keindahan dan nilai-nilai di masa lalu sehingga, lukisan aliran romantisme ini sangat memfokuskan untuk menghidupkan kembali kepada penikmat seni khususnya, supaya nilai-nilai masyarakat di masa lalu tidak hilang dengan adanya perubahan zaman yang semakin maju.
Untuk bisa menjadi seorang penulis dengan aliran romantisme, tidaklah semudah mencoretkan kuas pada garis lurus, tetapi butuh waktu yang lama untuk dapat menguasai dari tehnik-tehnik pembuatan lukisan, permainan warna, serta penguasaan jiwa, perasaan, dan tingkat emosi. Supaya di hasil akhir pembuatan seni lukis dengan aliran romantisme ini menjadi lebih hidup dan membawa suasana yang ada. Bahkan lebih indah dari keadaan dalam kenyataan. Kuncinya sangatlah mudah, yaitu terus mencoba dan berlatih, memperbaiki kesalahan dalam setiap poercobaan. Pasti akan menuai hasil yang sangat memuaskan.