Ngarak posong memiliki filosopi yang bermakna, tentang proses manusia menuju jalan yang benar dan mengarah kepada peningkatan keimanan seseorang. Kesenian yang dibungkus kearifan lokal ini, dalam setiap penampilannya selalu mendapat respon positif dan juga mampu membuat penonton menari. Asal muasal cerita tercipta kesenian “Ngarak Posong” berawal saat panen belut. Dimana, sebagian warga desa di Kecamatan […]
Tag: tradisi
Dulmuluk berawal dari Kitab Kejayaan Kerajaan Melayu yang selesai ditulis pada 2 Juli 1845, yang berjudul Syair Abdul Muluk. Ada dua pendapat oleh penulis kitab ini, yaitu Raja Ali Haji bin Raja Achmad dari Pulau Penyengat oleh Indra Sakti (Riau)-versi DR. Philipus Pieter Voorda Van Eysinga (seorang hakim di Batavia) dan versi Von de wall […]
Upacara adat sedekah bumi dilaksanakan pada cawu ke-4 (bulan Oktober) pada setiap tahunnya. Tradisi ini dilaksanakan hampir di seluruh desa-desa di Cirebon, misalnya yang masih kuat untuk melaksanakan tradisi ini adalah Desa Astana Gunung Jati yang termasuk ke dalam Kecamatan Gunung Jati sekarang. Untuk pelaksana adat juga didukung oleh para pemuka masyarakat dan juga tokoh […]
Tradisi Tedak Siten atau Mudun Lemah dilakukan saat seorang anak berusia 7 lapan yaitu saat berusi 7 sampai menginjak bulan ke delapan. Orang Jawa menyebutnya ”Mudun Lemah”. Karena pada ssat anak berusia ini anak mulai menapakkan kakinya pertama kali di tanah yaitu dengan cara belajar duduk dan berjalan jalan. Untuk alat-alat yang diperlukan dalam prosesi […]
Suku Bugis merupakan suku bangsa Indonesia yang mendiami sebagian besar wilayah di Sulawesi Sealatan. Suku Bugis dikenal sebagai suku perantau yang banyak meninggalkan wilayah aslinya untuk menyebar ke daerah-daerah lain. Salah satu nilai kebudayaan suku Bugis yang paling tua adalah adat dalam mempertahankan harga diri. Masyarakat Bugis bisa melakukan segala hal untuk mempertahankan harga dirinya. […]