Perbedaan Seni dan Keindahan Estetika

 Asal kata seni adalah dari bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, persembahan, atau pelayanan. Kata seni berhubungan dengan kegiatan agama yang pada akhirnya disebut sebagai kesenian. Lalu menurut Padmapusphita, seni asal katanya adalah genie dalam bahasa Belanda dan genius dalam bahasa latin. Arti keduanya adalah kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.

Seni sangat luas dalam lingkup dan bermacam-macam fasetnya. Seperti orang buta yang ingin melihat gajah, sering terjadi perbedaan pandangan tentang seni karena tidak lengkap dan tidak komprehensif. Orang buta yang meraba belalai, pasti akan menyebut gajah itu panjang. Orang buta yang menyentuh badan besarnya, akan menyebut gajah itu berbadan besar. Begitu pula ketika yang disentuh adalah ekornya, bisa jadi gajah disebut sebagai binatang yang berbulu di ujung dan berbadan panjang serta tipis.

Artikel terkait:

Bagi kita yang tidak buta gambaran-gambaran gajah itu jelas aneh dan konyol. Maka begitu pula untuk menjadi seseorang yang tidak buta seni perlu diketahui beberapa definisi seni, dan kita akan mendapatkan jumlah itu dengan gambar yang lebih luas seni. Definisi seni sering dikatakan orang disebutkan bahwa “seni adalah segala macam keindahan yang dibuat oleh manusia”. Berdasarkan definisi ini seni adalah Produk keindahan, di mana manusia berusaha menciptakansesuatu yang indah dan dapat membawa kesenangan.

Jika memperhatikan bentuk seni tradisional, keindahan seni dapat jelas terlihat; seperti seni karawitan adalah campuran suara atau suara yang indah, kayu ukiran di rumah yang berfungsi sebagai hiasan serta menambah pemandangan semakin menarik. Tetapi ketika kita menghadapi seni modern, tidak mustahil bahwa kita akan berhadapan dengan sesuatu yang sama sekali tidak indah dan menyenangkan.

Jadi, seni memiliki banyak persepsi dari setiap peradaban manusia sesuai dengan pengalaman lingkungan yang membentuk. Oleh karena itu tidak heran pengertian seni ini cukup banyak. Bahkan kita sendiri pun mendefinisikan apa itu sesuai dengan pengalaman yang kita dapat. Tapi, semua definisi seni ini bertolak pada karya dan penciptaan yang dihasilkan oleh manusia.

2. Keindahan

Menurut asal katanya, “keindahan” dalam perkataan bahasa Inggris: beautiful (dalam bahasa Perancis beau, sedang Italia dan Spanyol bello yang berasal dari kata Latin bellum. Akar katanya adalah bonum yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi bonellum dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis bellum. Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (kendahan) dan the beautifull (benda atau hal yang indah). Dalam pembahasan filsafat, kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja.

Artikel terkait:

Selain itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:

  1. Keindahan dalam arti yang luas.Keindahan dalam arti yang luas, merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani, yang di dalamnya tercakup pula ide kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah
  2. Keindahan dalam arti estetis murni.Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya symmetria ntuk keindahan berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan ‘harmonia’ untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi: – keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual. Keindahan dalam arti estetika murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
  3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.

    Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna secara kasat mata.

Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).

Ciri-ciri pokok tersebut oleh ahli pikir yang menyatakan bahwa keindahan tersusun dari Berbagai keselarasan dan perlawanan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Seorang filsuf seni dewasa ini dari Inggris bernama Herbert Read dalam (The Meaning of Art) merumuskan definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dari hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among our sense-perceptions).

Sebagian filsuf lain menghubungkan pengertian keindahan dengan ide kesenangan (pleasure). Misalnya kaum Sofis di Atena (abad 5 sebelum Masehi) memberikan batasan keindahan sebgai sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran (that which is pleasant to sight or hearing). Sedang filsuf Abad Tengah yang terkenal Thomas Aquinas (1225-1274) merumuskan keindahan sebagai id quod visum placet (sesuatu yang menyenangkan bila dilihat).

Artikel terkait:

Keindahan dapat mengundang keharuan, betapa tidak setiap yang indah memiliki ketertiban, setiap yang tertib penuhdengan informasi, sesuatu yang penuh dengan informasi akan memilikispectrum yang luas untuk berkomunikasin dengan manusia melaluisensibilitas yang dimilikinya. Dalam diri manusia telah terakumulasisejumlah memori dari yang manis sampai pahit, asin sampai hambar,panas sampai dingin, susah sampai senang, santai sampai serius, takutsampai berani, memuaskan sampai mengecewakan, menyelamatkansampai mencelakakan dan space-space lainnya berdasarkan spectrumpengalaman hidupnya.

Keindahan bagi masing-masing orang terkadangapresiasinya tergantung pada pribadi yang bersangkutan sebab sesuatudapat dikatakan indah namun orang lain menganggapnya tidak indah, demikian pula sebaliknya. Apresiasi pesona seni tak hanya bagaimana menangkap makna atau pesan yang disampaikan oleh karya seni, akantetapi lebih jauh lagi adalah menghayati dan mengambil manfaat darimakna yang terserap.

Untuk dapat mengapresiasikan karya senidiperlukan sejumlah perangkat lunak yang telah diinstalkan terlebihdahulu didalam jiwa pengapresiasi. Diantaranya adalah kepekaan analisisdan sintesis dari sensibilitas, intelektualitas dan moralitas, yang dapatmengukur keindahan, kebenaran, dan kebaikan. Sumber inspirasi karyaseni berada pada keindahan alam dan budaya manusia, sedangkan senihanya merupakan upaya seniman untuk mengapresiasikan hasil tiruannya.

Realitas karya seni secara umum tampil berupapemikiran, tutur kata, tulisan, perilaku, karya seni yang bersifatmaterial seperti lukisan, ukiran, pahatan, bangunan, dan karya-karyaseni yang bersifat dinamik seperti music, holografi, tiruan air terjun,tiruan air mancur, panggung pentas lakon, sandiwara, drama, sinetrontermasuk pentas olaraga.