Mempelajari berbagai macam kebudayaan suku asmat dan suku bangsa lainnya yang ada di bumi nusantara ini tak lengkap rasanya bila tidak mengulas dan membahas salah satu suku yang berada di Ibu kota Indonesia, Jakarta. Tanpa banyak disebutkan mungkin kita sudah mengenal atau minimal mengetahui namanya yakni suku betawi. Suku betawi merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia dan menetap diwilayah jakarta.
Suku betawi sangat populer dan dikenal karena sering sekali menjadi bahan cerita dalam sinetron sinetron maupun acara di berbagai stasiun tv sejak lama. Bahkan salah satu sinetron terkenal tahun 90an mengangkat kisah utuh dari masyarakat betawi melalui judulnya “Si Doel Anak Sekolahan”. Beberapa bentuk kehidupan suku betawi dapat tergambar jelas didalam sinetron Indonesia pertama yang ditayangkan di televisi tersebut.
Menurut wikipedia, beberapa pihak berpendapat bahwa Suku Betawi merupakan suku yang berasal dari hasil perkawinan antar etnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, sejumlah kelompok orang yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia pada masa penjajahan Indonesia.
Melihat fakta tersebut, maka apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta. Sama halnya dengan kebudayaan suku bali dan suku suku lainnnya di Indonesia. Suku betawi juga memiliki kebudayaan tersendiri seperti dijelaskan pada ulasan di bawah ini.
- Bahasa yang digunakan.
Secara umum bahasa yang biasa digunakan didalam kehidupan sehari hari masyarakat betawi merupakan percampuran antara bahasa betawi dengan dialek melayu jakarta yang merupakan cerminan dari unsur unsur kebudayaan betawi. Kebudayaan betawi secara umum merupakan hasil asimilasi budaya yang berasal dari berbagai berbagai daerah di Indonesia maupun kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
Bahasa yang digunakan suku betawi sehari hari merupakan bahasa Indonesia dengan dialek betawi. Dialek betawi sendiri dibagi menjadi dua yakni dialek betawi tengah dan dialek betawi pinggir. Dialek betawi tengah umumnya berbunyi “e” dan dialek betawi pinggir berbunyi “a”. Dialek betawi tengah seringkali disebut sebagai dialet betawi asli karena beras dari pusat dimana jakarta bermula.
- Kesenian suku betawi.
Sama halnya seperti kebudayaan suku sunda dan suku bangsa lainnya, suku betawi juga memiliki kesenian kesenian khas yang berkembang menjadi sebuah seni budaya. Kesenian tersebut dapat dilihat dan dinikmati sampai sekarang baik melalui kelompok seni maupun dalam kegiatan peringatan tertentu. Kesenian betawi terdiri dari beberapa cabang cabang seni seperti seni musik, seni tari, dan seni pertunjukan berupa drama.
Dari bidang seni musik, suku betawi memiliki berbagai macam seni khas yang merupakan asimilasi dari beberapa seni yang masuk ke betawi. Beberapa seni di betawi diantaranya seni gambang kromong yang merupakan seni musik dari Tionghoa, rebana yang merupakan seni musik dari Arab, orkes samrah yang berasal dari melayu, keroncong tugu yang merupakan perpaduan seni portugis dan arab, tanjidor dari belanda. Suku betawi juga memiliki lagu daerah yang berjudul “kicir kicir.”
Selain seni musik, suku betawi juga memiliki kesenian dari cabang seni pertunjukan yang sangat terkenal yakni lenong. Lenong merupakan seni drama yang menceritakan kehidupan sehari hari dan diiringi oleh musik serta lawakan lawakan. Dalam pementasannya, lenong seringkali memberikan ruang untuk berinteraksi langsung dengan penonton. Selain lenong, suku betawi juga memiliki beberapa tari tarian traditional seperti tari topeng, tari yapong, cokek, tali silat, dan lain lain.
- Rumah adat dan senjata traditional.
Suku betawi sebagai suku bangsa di Indonesia juga memiliki rumah adat yang menjadi ciri khasnya. Namun saat ini rumah adat dari suku betawi sudah tidak lagi digunakan sebagai rumah sehari hari karena banyaknya pengaruh modernisasi di jakarta. Rumah adat betawi memiliki nama rumah kebaya dan mungkin saat ini hanya dapat ditemukan di musem. Selain rumah adat, masyarakat betawi juga mempunyai senjata traditional yang bernama bendo atau golok dengan sarung kayu.
- Prilaku dan sifat sehari hari
Banyak yang beranggapan bahwa masyarakat betawi jarang yang berhasil atau sukses baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal anggapan tersebu sudah lama ditinggalkan karena sekarang ini sudah banyak contoh tokoh betawi yang sukses dan memimpin jakarta pada masanya. Sifat positif yang dimiliki oleh masyarakat betawi asli antara lain jiwa sosial yang sangat tinggi walaupun terkadang telalu tendensius dan berlebihan.
Dalam berkehidupan sehari – hari, orang betawi sangat menjunjung tinggi nilai nilai agama yagn diajarkan oleh orang tua dan masyarakat betawi sangat menghargai pluralisme karena mereka terbiasa hidup ditengah masyarakat yang beragam. Selain itu, orang betawi asli juga sangat menghargai budaya yang diwariskan kepada mereka meskipun saat ini sudah tertutup oleh budaya asing yang berkembang di jakarta.
Beberapa kebudayaan suku betawi yang masih bisa kita temui diatas dapat menjadi pelajaran salah satu budaya yang muncul dari asimilasi budaya lain meskipun sudah tidak banyak lagi orang betawi asli yang memahami kebudayaan suku mereka sendiri karena pengaruh jaman dan budaya luar yang sangat kuat di Jakarta.