Alat Musik Tradisional Jakarta dan Penjelasannya

DKI Jakarta,ibu kota negara Indonesia ini bisa dibilang sebagai pusat kota selain juga sebagai Ibu kota negara Indonesia.Orang asli Jakarta lebih dikenal dengan orang betawi yang juga memiliki alat musik Betawi, pada zaman penjajahan masa Belanda,ibu kota Jakarta mempunyai nama Sunda Kelapa,

Jakarta sendiri mempunyai magnet tersendiri untuk menarik para pendatang dari berbagai daerah. Dalam ulasan kali ini kita akan membahas mengenai alat musik tradisional dari daerah Jakarta. Alat musik khas dari daerah Ibu kota Jakarta secara umum suka digunakan dalam acara pernikahan,dan pesta adat.

Biasanya untuk penambahan melodinya juga digunakan alat musik modern yang memiliki kelebihan dan kelemahan musik modern. Apabila kita perhatikan dengan teliti,antara orkes satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan.Biasanya orkes dangdut berorientasi India,orkes gambus lebih berorientasi ke padang pasir,dan orkes Melayu lebih berorientasi ke arah Melayu.Jadi musik-musik tersebut digunakan tergantung masing-masing kebutuhannya.

1. Tanjidor

Salah satu alat musik khas betawi ini termasuk dalam bentuk orkes alat musik ritmis. Alat musik tanjidor ini pun sudah ada sejak abad ke 19,di daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat juga ada kesenian tanjidor ini,akan tetapi alat musik tanjidor di Kalimantan Selatan sudah tidak ada atau sudah punah.

Asal muasal alat musik Tanjidor ini yaitu terbentuk dari nama kelompok musik Tangsi (asrama militer nippon/jepang),pada waktu itu alat musik tanjidor ini dimainkan oleh masyarakat betawi sebagi hiburan dikala sedang bekerja.

Sampai saat ini alat musik tanjidor masih sering digunakan untuk acara pesta cap gomeh dikalangan betawi chinese. Dalam kesenian Tanjidor ini digunakan lebih dari 10 alat musik,seperti Simbal, Quarto, Trompet, Tuba, Cabasa, dll. Perlu kamu tahu juga alat musik tersebut tidak boleh digunakan untuk mengamen.Alat musik dari barat seperti trombone,klarinet,tuba tenor,trompet,simbal,drum samping juga tidak boleh digunakan untuk mengamen di Ibu kota Jakarta.

2. Gambang Kromong

Apakah kamu tahu apa itu gambang kromong ? Gambang kromong berasal dari dua kata,yaitu gambang dan kromong.Dalam aksi pertunjukannya seni gambang kromong menggunakan semua perpaduan dari semua alat musik tradisional Jakarta.Tradisi musik ini ada juga yang menyebut dengan orkes tradisi Cina Benteng.Dengan adanya musik gambang kromong ini merupakan bukti toleransi dari suku pribumi dan suku tioghoa.

Karena apabila dilihat dari alat musik yang digunakan seperti Tehyan,Sukong,dan Kongahyan yang merupakan alat musik berasal dari Tionghoa.Dengan adanya perpaduan alat musik tersebut sehingga menghasilkan alunan musik yang indah.

Penyebaran musik gambang kromong ini sudah merata ke semua wilayah yang ada di betawi dan juga sekitarnya.Kalau kamu pergi mengunjungi ke tempat-tempat yang masih ada unsur cina dan betawi kamu akan menemukan group orkes gambang kromong ini.

Musik gambang kromong dalam pementasannya biasanya menampilkan syair-syair yang membawa kegembiraan,semangat,penuh humor,terkadang juga berisi tentang sindiran agar hubungan silaturahmi tetap terjalin.

3. Keroncong Tugu

Musik yang satu ini adalh musik yang tercipta dari perpaduan antara budaya Indonesia dengan budaya portugis.Mengapa dinamakan Tugu ? Karena dahulunya alat musik ini sering dimainkan oleh masyarakat Tugu yang berada di Jakarta Utara.Lagu ini dimainkan dengan irama 4/4 ketukan,dan dimainkan oleh beberapa orang.Musik inilah yang berawal dari keroncong betawi asli yang lebih dikenal dengan nama keroncong Tugu.

4. Marawis

Alat musik ini cara memainkan nya dengan cara ditepuk,hampir sama dengan rebana.Alat musik rebana dan marawis terdapat perbedaan nya hanya dari bentuknya,kalau marawis berbentuk gempal,sedangkan rebana bentuknya pipih dan lebar.Musik marawis ini kental dengan unsur nilai agamanya,karena lagu yang dibawakan berisi puji-pujian terhadap Tuhan.

Nama alat musik marawis ini juga dipakai sebagai nama group musik,yang semua anggotanya bermain marawis.Teknik yang digunakan dalam bermain marawis yaitu teknik zapin. Anggota dalam musik marawis ini berjumlah 12-14 orang,kadang ada juga yang lebih.Hajir (gendang besar) dan tumbuk (bentuknya seperti tifa) yang merupakan alat musik tambahan dalam marawis.

Itulah macam-macam alat musik yang berasal dari DKI Jakarta, akan tetapi masih ada lagi alat musik lainnya seperti kecrek,kemong,ningnong,sukong,tehyan,gambus. Agar tetap terjaga kelestariannya kita harus tetap menjaga alat-alat musik tersebut,agar tidak punah seiring dengan muncul nya alat-alat musik modern.