4 Contoh Seni Arsitektur yang Ada di Indonesia

Setelah mengetahui pengertian arsitektur menurut para ahli, kali ini kita akan mengetahui contoh seni arsitektur yang ada di Indonesia. Arsitektur di Indonesia sendiri dipengaruhi oleh keanekaragaman budaya, sejarah, geografi Indonesia sendiri. Para pedangang luar negeri dan penajajahan yang dialami Indonesia turut mempengaruhi kerasitekturan di negara kepulauan ini. Sejumlah budaya luar seperti India, Tiongkok, dan Arab turut mempengaruhi arsitektur Indonesia. Pengaruh Eropa juga turut ikut andil dalam mepengaruhi seni merancang bangunan di Indonesia. Untuk selanjtnya, berikut disajikan beberapa contoh bangunan arsitektur yang ada di indonesia.

1. Candi Prambanan

Candi yang dikenal juga sebagai candi Roro Jonggrang ini adalah komplek candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Desain arsitektur bangunan ini berpedoman kepada kitab Wastu Sastra. Denah candi Prambanan mengikuti pola mandala, sedangkan bentuk candi dibuat tinggi menjulan layaknya candi Hindu pada umumnya. Prambanan sendiri mempunyai nama asli Siwagrha yang berarti “rumah Siwa”. Penamaan tersebut sesuai dengan bentuk candi yang mirip dengan bentuk rumah Siwa, yakni berbentuk gunung suci Mahameru yang diyakini merupakan tempat bersemayamnya para dewa. seluruh bagian komplek candi Prambanan mengikuti pola alam semesta yang termaktub dalam ajaran kosmologi Hindu.

Komplek Candi Prambanan juga mempunyai tingkatan zona candi, mulai yang terendah hingga yang tertinggi. Zona ini ditentukan berdasarkan konsep Hindu yang juga hampir sama dengan konsep Buddha. Zona candi sendiri terdiri atas tiga zona, yaitu:

  1. Bhurloka. Zona ini terletak di halaman terluar candi serta kaki-kaki candi. Zona ini dilambangkan sebagai ranah terendah makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, makhluk halus, dan iblis. Di zona ini, manusiadianggap masih mengikuti hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang salah.
  2. Bwahloka. Zona ini terletak di halaman tengah dan tubuh candi. Zona ini dilambangkan sebagai alam tengah, tempat di mana orang suci, resi, petapa, dan dewata rendahan berada. Alam ini merupakan alam di mana manusia mulai bisa melihat cahaya kebenaran.
  3. Swahloka. Zona ini terletak di halaman dalam dan atap candi yang berhiaskan ratna atau permata. Zona ini dilambangkan sebagai ranah tertinggi sekaligus tempat para dewa bersemayam. Zona ini juga disebut sebagai swargaloka.

2. Candi Borobudur

Contoh seni arsitektur yang ada di Indonesia selanjtnya adalah Candi Borobudur. Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini terdiri atas teras yang berbentuk bujur sangkar dan memiliki tiga pelataran yang melingkar. Dinding candi ini dihiasi dengan 2.672 panel relief dan juga terdapat 504 arca Buddha. Candi Borobudur dinyatakan sebagai candi dengan relief terbanyak dan terlengkap di dunia.

Candi Borobudur sendiri terbuat dari batu andesit yang disatukan dengan sistem interlock (saling mengunci) layaknya balok lego yang dapat menyatu tanpa perlu adanya perekat. Candi Borobudur juga dilengkapi drainase yang baik untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah banjir dan genangan, 100 pancuran telah dipasang di tiap sudut candi, dimana setiap pancuran mempunyai rancangan dan bentuk yang unik, yaitu kepala raksasa kala atau makara.

Candi ini juga dibangun di atas bukit, bukan di atas tanah datar laiknya candi Jawa pada umumnya. Meski begitu, pembuatan candi ini tetap sama dengan candi Jawa pada umumnya. Borobudur juga tidak mempunyai tempat-tempat khusus untuk pemujaan seperti candi-candi lain yang ada di Jawa. Candi Borobudur ini hanya mempunyai lorong-lorong yang panjang dan sempit serta dibatasi dinding yang mengelilingi candi setiap tingkat demi tingkat. Lorong-lorong tersebut konon dijadikan oleh umat Buddha sebagai tempat upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Secara umum, desain candi Borobudur mirip dengan struktur piramida berundak yang sudah ada di Indoneesia sejak zaman prasejarah.

3. Masjid Gedhe Kauman

Masjid ini dibangun atas prakarsa Hamengku Buwono I yang bekerja sama dengan Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat dan Kyai Wiryokusumo selaku arsitek. Masjid ini didirikan pada 29 Mei 1770 Masehi dan merupakan salah satu contoh karya seni rupa dan terapan dibidang arsitektur bernafaskan Islam. Letak masjid ini terletak di sebelah barat komplek Alun-Alun Keraton Yogyakarta.

Kompleks masjid ini dikelilingi oleh suatu dinding yang tinggi. Pintu utamanya terletak di sebelah timur dan didesain dengan konstruksi semar tinadu. Arsitektur bangunan utamanya berbentuk tajug persegi empat yang tertutup dan bertumpang tiga. Pintu utama ruangan ini terletak di sebelah timur dan utara. Di bagian dalam sebelah barat terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari kayu dan memiliki mihrab serta maksura yang merupakan bangunan berbentuk mirip dengan sebuah sangkar. Pada zaman dahulu, mimbar ini hanya bisa digunakan oleh Sultan Hamengku Buwono I saja. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang tidak mempunyai menara dan juga kubah.

Lantai di ruang utama dibuat lebih tinggi dibanding lantai di serambi masjid. sementara itu, lantai serambi masjid juga lebih tinggi dibanding halaman masjid. Di sisi utara, timur, dan selatan serambi terdapat kolam kecil. Kolam ini dahulu pernah dipakai mencuci kaki orang yang hendak masuk ke masjid.

4. Museum Tsunami Aceh

Museum ini didirikan oleh walikota Bandung dan tokoh seni rupa Indonesia di bidang arsitektur, Ridwan Kamil pada tahun 2009 silam. Museum ini dibangun untuk memperingati persitiwa tsunami Aceh pada 2004 silam. Selain itu, museum ini juga didirikan sebagai pusat pendidikan sekaligus tempat pengungsian jika tsunami terjadi lagi.

Bangunan seluas 2.500 m² ini memiliki dinding lengkung yang ditutupi oleh relief geometris. Di dalamnya terdapat lorong sempit dan gelap diantara dua dinding air yang tinggi. Lorong tersebut dibuat agar pengunjung bisa merasakan suasana dan kepanikan saat tsunami melanda. Dinding museum dihiasi dengan gambar orang-orang yang tengah menari Saman. Tari Saman sendiri merupakan simbol dari kekuatan, kedisiplinan, dan religiusitas suku Aceh. Dinding di ruang terdalam Museum Tsunami Aceh juga dicantumkan nama-nama korban tsunami Aceh, baik yang selamat maupun yang meninggal.

Atap gedung museum dirancang sedemikian rupa hingga berbentuk mirip dengan ombak. Sementara itu, Lantai dasarnya juga didesain sedemikian rupa hingga bentuknya menyerupai atap rumah panggung khas Aceh yang selamat dari terjangan tsunami. Museum ini memamerkan simulasi elektronik peristiwa tsunami Aceh 2004, foto-foto para korban, serta kisah-kisah dari korban yang selamat.

Demikian 4 contoh seni arsitektur yang ada di Indonesia. Semoga bisa menambah wawasan di bidang arsitektur yang merupakan salah satu cabang seni rupa ini. Terima kasih.