Komunikasi formal merupakan satu di antara jenis komunikasi yang berdasarkan perilakunya. Pada umumnya, komunikasi formal ini muncul di situasi rapat, konferensi, seminar, dan sebagainya yang sifatnya formal. Tak hanya itu, komunikasi formal ini merupakan jenis komunikasi yang dilihat dari status kedudukannya. Seperti halnya seorang murid yang berbicara dengan gurunya atau seorang karyawan yang sedang berbicara dengan pimpinan perusahaanya. (Baca juga: Kebudayaan Suku Bugis)
Perlu diketahui juga bahwa dalam suatu percakapan akan terjadi seni berkomunikasi. Sehingga, ketika kita memahami seni komunikasi yang baik, maka dapat dipastikan kita bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak memunculkan konflik. (Baca juga: Pengaruh Perfilman dalam Seni Budaya)
Berikut ini kita akan memberikan beberapa contoh komunikasi formal sesuai dengan kedudukan, situasi, dan kondisi pada suatu komunikasi berlangsung. (Baca juga: Teknik Dasar Menjahit)
Komunikasi Formal Menurut Status Kedudukan
Komunikasi formal yang terjadi dibedakan dari status kedudukuan seseorang atau suatu individu yang menentukan gaya berbicara dan bahasa pada seseorang atau individu yang terlibat dalam suatu proses komunikasi. Komunikasi formal menurut status kedudukan ini berikut ini adalah contohnya.
Baca juga:
1. Komunikasi Formal Murid Kepada Guru
Komunikasi yang terjadi dari murid kepada gurunya tentunya bersifat formal atau santun. Sehingga tidak sembarangan bahasa dalam komunikasi yang disampaikan oleh seorang murid kepada gurunya. Hal ini menunjukan bahwa status kedudukan murid lebih rendah dibandingkan dengan status kedudukan gurunya. (Baca juga: Kebudayaan Suku Jawa)
Seperti halnya ketika seorang murid yang bertanya mengenai pelajaran kepada gurunya,
“Pak guru, untuk pelajaran Matematika apakah ada PR untuk kita kerjakan?”
Bahasa komunikasi yang disampaikan oleh murid kepada gurunya ini merupakan komunikasi formal yang disampaikan dengan sopan dan baku. (Baca juga: Teknik dasar Anyaman)
2. Komunikasi Formal Karyawan Kepada Pimpinan Perusahaan
Komunikasi formal dari karyawan kepada pimpinan perusahaan ini juga berlaku dalam komunikasi formal alias komunikasi yang sopan dan baku. Sama halnya dengan seorang murid kepada gurunya.
“Pak, mohon maaf sebelumnya, bahwa saya besok mohon ijin untuk tidak masuk kerja karena harus mengambil rapor anak saya.”
Komunikasi tersebut merupakan komunikasi formal yang disampaikan dari seorang karyawan kepada pimpinan perusahaan. Dengan bahasa yang baku dan sopan, karyawan menyampaikan pesannya kepada pimpinan perusahaannya. Sehingga terjadilah komunikasi formal antara karyawan kepada pimpinannya. (Baca juga: Pengertian Seni Menurut Para Ahli)
3. Komunikasi Formal Anggota Kepada Pemimpin Organisasi
Pada umumnya, komunikasi formal antara anggota kepada pemimpin organisasi ini berlaku pada suatu instansi atau lembaga pemerintahan yang umumnya menggunakan bahasa baku dan formal dalam menyampaikan pesan dan isi komunikasinya. Umumnya, anggota menggunakan bahasa baku dan formal kepada pemimpin organisasi.
“Pak, tadi ada undangan dari bapak Gubernur untuk menghadiri rapat, ini undangannya.”
Itu adalah contoh dari komunikasi formal yang terjadi pada anggota organisasi kepada pemimpin organisasi. Bahwa anggota organisasi ini memiliki status kedudukan lebih rendah dibandingkan dengan pemimpin organisasi tersebut. Sehingga, dengan demikian terjadilah komunikasi formal pada anggota organisasi tersebut.
4. Komunikasi Formal Seseorang yang Lebih Tua
Komunikasi formal selanjutnya juga berlaku bagi kita yang sedang berbicara kepada orang yang lebih tua dari kita. Hal ini disebabkan karena kita belum mengenal orang tersebut. Jadi, walaupun kita belum mengetahui usia mereka, tapi untuk lebih sopannya, kita harus menggunakan komunikasi formal agar tidak terjadi pelecehan status.
“Maaf Pak, numpang tanya, kalau Jalan Anjasmoro itu di mana ya Pak?”
Hal tersebut terjadi adanya komunikasi formal antara kita kepada orang yang belum kita kenal sebelumnya. Jadi, orang yang lebih tua pun kita harus menghormatinya dengan cara menggunakan bahasa yang formal hingga terbentuk komunikasi formal yang muncul. (Baca juga: Cara dan Tips Menjadi Sutradara)
5. Komunikasi Formal Sekretaris Kepada Ketua
Komunikasi jenis sebenarnya sama halnya dengan yang terjadi pada komunikasi antara anggota kepada pimpinan organisasi. Di sini seorang sekretaris merupakan orang yang memiliki status kedudukan lebih rendah dibandingkan dengan seorang ketua.
“Pak, saya minta tanda tangan bapak sebagai surat persutujuan cutinya Rais besok.”
Hal tersebut merupakan jenis komuniasi formal yang diperngaruhi oleh status kedudukan atau jabatan yang dimiliki oleh seseorang, yaitu seorang sekretaris.
6. Komunikasi Formal Kepada Orang yang Lebih Kaya
Terkadang, status kedudukan pun juga ditentukan dari status sosial seseorang. Maka timbullah perbedaan status yang dapat memunculkan komunikasi formal orang miskin kepada orang yang lebih kaya. “Maaf Pak, Saya tidak sengaja menabrak Anda.”
Komunikasi tersebut merupakan komunikasi formal yang santun kepada orang yang lebih kaya dari orang tersebut. Maka dapat dikatakn juga bahwa komunikasi formal ini akan terjadi karena perbedaan harta yang dimiliki.
7. Komunikasi Formal Anak Kepada Ayahnya
Biasanya di keluarga bangsawan, seorang anak akan menggunakan bahasa formal kepada Ayahnya dalam berkomunikasi. Nah, sehingga muncullah komunikasi formal dari seorang anak kepada ayahnya. Padahal untuk komunikasi seorang anak kepada ayahnya ini bisa menggunakan bahasa informal asalkan tetap santun kepada Ayahnya sebagai orang yang lebih tua darinya.
Kesimpulannya, bahwa seseorang yang memiliki status kedudukan lebih rendah, maka dia akan menggunakan bahasa formal hingga memunculkan komunikasi formal kepada orang yang memiliki status kedudukan lebih tinggi darinya. (Baca juga: Seni Komunikasi Efektif)
Komunikasi Formal Menurut Situasi
Untuk komunikasi formal menurut situasi ini sebenarnya sama halnya dengan komunikasi formal yang terjadi karena status kedudukannya. Namun, perbedaannya terletak pada situasi dan kondisi pada suatu ruang atau keadaan. Berikut ini adalah komunikasi formal menurut situasi dan kondisi yang terjadi.
1. Komunikasi Formal pada Situasi Rapat
Pada situasi rapat merupakan situasi yang penting dan formal. Sehingga muncullah komunikasi formal dalam situasi rapat tersebut. Dalam situasi rapat, seseorang akan dianggap orang yang tidak memiliki sopan santun ketika ia menggunakan bahasa yang non formal dan dianggap orang yang suka bercanda. “Saya setuju dengan pendapat Anda.”
Hal itu merupakan suatu kesepakatan yang disampaikan dengan menggunakan komubnikasi formal. Sehingga dapat dikatakan bahwa kesepakatan tersebut menggunakan bahasa yang lugas dan baku. (Baca juga: Kebudayaan Suku Toraja)
2. Komunikasi Formal pada Situasi Sidang
Dalam situasi siding, merupakan situasi yang penting dan serius. Dalam menggugat terdakwa dan tersangka, merupakan suatu hal yang cukup serius dalam penyampaiannya. Sehingga seseorang yang berada dalam situasi tersebut, maka haruslah menggunakan komunikasi yang formal dengan bahasanya yang baku dan formal. “Saya keberatan Pak Hakim!”
Hal itu menunjukkan ketidaksepakatan seseorang dalam menyampaikan pendapatnya dengan menggunakan komunikasi yang berbahasa formal. Walaupun menggunakan tanda seru dan merupakan kalimat seruan, namun orang tersebut tetap menggunakan bahasa yang formal dan baku sebagai bentuk keseriusan dirinya dalam situasi tersebut.
3. Komunikasi Formal pada Situasi Konferensi
Dalam situasi konferensi merupakan situasi yang formal dan tertata. Karena situasi dalam konferensi ini merupakan situasi atau suatu acara yang sudah tertata rapi oleh jadwal atau rundown yang sudah disusun. Dengan demikian, muncullah komunikasi formal dalam situas konferensi. (Baca juga: Contoh Kerajinan Tangan)
Sehingga, dapat dikatakan bahwa komunikasi formal merupakan jenis komunikasi yang terjadi pada situasi yang penting dan serius. Dengan adanya situasi yang penting dan serius ini membuat orang menggunakan bahasa formalnya dalam berkomunikasi.
Itulah beberapa contoh komunikasi formal yang terjadi sesuai dengan kondisi masing-masing. Hal tersebut sering terjadi atau bahkan sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Dengan adanya komunikasi formal, maka kita bisa saling menghargai dan menghormati orang lain. Kita akan saling menghormati kepada orang yang lebih tua, dan saling menghargai orang yang lebih muda dari kita.
Baca juga: