Perbedaan Seni Puisi Lama dan Puisi Modern

Bagi sobat semua yang pernah belajar pendidikan bahasa Indonesia ketika anda sedang duduk di bangku sekolah tentunya pernah mendengar bahkan belajar puisi yang berhubungan dengan contoh seni sastra di Indonesia ya sobat. Atau apa ada diantara sobat semua yang sudah pernah menciptakan sebuah puisi?

Tentunya hal tersebut menjadi salah satu kebanggan tersendiri untuk anda ya sobat.  Hal ini dikarenakan puisi tersebut merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mendayagunakan bahasa sebagai medianya serta memiliki peran dan fungsi kritik sastra.  Puisi tersebut tercipta oleh seseorang

yang sudah terlatih atau memiliki keahlian tersendiri yang dipadukan dengan indra, rasa, pikiran,  dan juga yang paling penting di dalamnya adalah mengenai imajinasi misalnya karya sastra peninggalan kerajaan Sriwijaya di Indonesia yang dipaadukan dan seolah bergerak bersama dalam pembuatan karya sastra berupa puisi tersebut.

Namun meski demikain sobat, tidak semua unsur tersebut memiliki porsi atau ukuran yang sama dalam setiap puisinya, tergantung dari jenis puisi yang ada dan pembahasannya apa. Pada saat tertetu dan dalam puisi tertentu kadang kala indra lah yang paling mendominasi dalam melahirkan puisi tersebut.

Pada umumnya sobat, seni sastra sebut saja seperti puisi tersebut sobat, dibedakan menjadi Perbedaan Seni Puisi Lama dan Puisi Modern. Karena seiring perkembangan zaman , maka puisi tersebut juga tentunya mengalami perkembangan juga tentunya. Untuk mengetahui perbedaanya, berikut ini penulis akan menyajikan ulasannya secara detail untuk anda. Yuk sobat, langsung saja kita simak ulasan berikut ini. Cekidot.

1. Seni Sastra Puisi Lama

Adapun puisi lama atau puisi jenis konvensionam merupakan jenis puisi yang masih terikat oelh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan juga penyesuaian jumlah kata dalam setiap lariknya, jumalh larik dalam baitnya,

serta musikalitas puisi yang sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya adalah jenis jenis puisi lama , sebut saja seperti pantun, syair, gurindam, bidal, talibun, dan berbagai jenis sastra yang lainnya.  Selain itu sobat, ada beberapa ciri ciri dari seni sastra puisi lama tersebut, antara lain adalah sebagia berikut :

  • Sangat terikat pola atau aturan tertentu.
  • Umumnya merupakan sebuah puisi rakyat
  • Pada umumnya nama pengarangnya tidak diketahui
  • Umumnya merupakan sebuah sastra lisan
  • Disampaikan dari mulut ke mulut.

Itulah sobat beberapa jenis ciri ciri dari seni sastra puisi tersebut yang bisa anda jadikan sebagai refrrensi.

2. Seni Sastra Puisi Moderen

Selain seni sastra puisi lama, maka ada pula seni sastra puisi baru. Seni sastra puisi baru tersebut disebut juga dengan seni sastra puisi modern. Puisi modern tersebut merupaka jenis puisi inkonvensional yang sudah tidak terikat oleh

aturan-aturan yang mengikatnya seperti yang ada pada puisi yang lama, sehingga puisi modern ini cenderung lebih bebas.  Puisi modern ini sendiri berkembang dari puisi lama yang telah berkembang dan mendapat pengaruh dari luar,

yang mana puisi tersebut tidak terikat oleh aturan irama, jumlah baris, ayau jumlah kata. Namun meski demikain puisi modern ini tetap mengandung ritme dan musikalitas tersendiri. Berikut ini adalah ciri-ciri dari puisi modern tersebut, antara lain :

  • Diketahui nama pengarangnya
  • Perkembangan secara lisan dan tulisan
  • Lebih banyak menggunakan sajak pantun dan syair

Itulah sobat ulasan mengenai perbedaan seni sastra puisi lama dan modern yang bisa anda jadikan sebagai rerfensi dan menambah wawasan anda. Semoga bermanfaat bagi anda. Salam puisi.