Contoh Seni Sastra di Indonesia

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa sastra merupakan jenis karya seni yang mengandung tulisan. Dengan kata lain, jenis karya seni yang penerapannya pada suatu tulisan adalah suatu jenis karya sastra. Nah, lalu bagaimana untuk contoh itu sendiri?

Ada berbagai hal contoh yang dikelompokan menjadi tiga bagian atau tiga jenis yaitu Puisi, Drama, dan Prosa. Namun, dari ketiga kategori tersebut, juga dipilah menjadi beberapa contoh dari seni sastra lainnya.

Baca juga:

Berikut ini adalah beberapa contoh seni yang perlu kita ketahui bersama dalam ilmu pengetahuan kesenian.

Puisi

Puisi merupakan coontoh seni sastra yang pertama. Diketahui juga kalau puisi merupakan contoh jenis sastra yang paling pertama. Maka dari itu, dapat dikatakan kalau puisi merupakan jenis karya sastra yang pertama kali muncul sebelum jenis karya sastra lainnya. (Baca juga: Pengertian Seni Menurut Para Ahli)

Contoh dari seni sastra berupa puisi ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu puisi lama dan puisi baru. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan contoh dari seni sastra yang muncul pertama kali dari contoh dari seni sastra lainnya. Nah, umumnya, puisi lama ini berisikan beberapa kalimat dalam satu bait yang menyampaikan suatu pesan kepada pembaca. Maka dari itu, kebanyakan contoh seni sastra puisi lama ini berisikan beberapa kalimat singkat, padat, namun bermakna. (Baca juga: Cara dan Tips Menjadi Sutradara)

a. Pantun

Contoh dari seni sastra puisi lama yang pertama adalah pantun. Pantun merupakan jenis puisi lama yang berisikan dua atau empat kalimat dengan sajak a b a b. Atau, dengan kata lain bahwa di setiap akhir kalimat biasanya memiliki pelafalan yang sama. Berikut ini adalah contoh dari pantun:

Baca juga:

Ada badik sedang dipandu
Ada kuku malah dibadik
Kalau adik lagi rindu
Ada aku dihati adik

b. Mantra

Mantra merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa kata dan dipercayai memiliki makna yang bersifat gaib atau mistis. Mantra merupakan contoh seni sastra dari puisi yang paling lama alias tua pada masyarakat Melayu. Namun, konon mantra ini bukan dipercayai sebagai jenis karya seni sastra, melainkan dipercayai sebagai kepercayaan dan adat istiadat di suatu tempat.

Ada pun beberapa jenis mantra yang perlu kita ketahui bersama, yang di antaranya adalah mantra pagar diri, mantra pakar diri, mantra pakasih, mantra pengobatan, dan mantra tundik. (Baca juga: Seni Komunikasi Efektif)

2. Puisi Baru

Puisi baru merupakan contoh dari seni sastra yang kedua dari jenis karya sastra berupa puisi. Puisi baru ini sudah mengalami perkembangan atau modernisasi, yang mana jenis karya sastra satu ini mulai mengalami inovasi dalam pembuatannya.

Berikut ini adalah contoh dari seni sastra dari puisi baru. (Baca juga: Kebudayaan Suku Toraja)

a. Balada

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahwa balada merupakan contoh dari seni sastra yang berisikan tentang cerita rakyat atau masyarakat sekitar. Kebanyakan, puisi balada ini menceritakan kisah haru biru para masyarakat yang tertindas atau mengalami masalah karena beberapa kondisi tertentu. Umumnya, balada ini bukan hanya dijadikan puisi, melainkan juga pernah dinyanyikan dan didramakan.

Penyair pada masa reformasi yang dikenal sering membuat puisi Balada adalah WS Rendra yang mana puisinya adalah yang berjudul “Balada Orang-Orang Tercinta”. (Baca juga: Contoh Kerajinan Tangan)

Dalam puisi balada tersebut mengisahkan beberapa masyarakat yang mengalami penindasan di masa reformasi. Penyair WS Rendra mencoba mengutarakan perasaan masyarakat melalui puisi baladanya.

b. Himne

Puisi himne merupakan contoh seni sastra yang berupa puisi modern atau puisi baru. Puisi himne ini berisikan atau mengisahkan tentang pahlawan, Tuhan, alam, yang mana puisi tersebut mengagungkan dan memberikan pujian kepada ketiga hal tersebut.

Baca juga:

Drama

Drama merupakan jenis karya sastra yang kedua dari ketiga jenis karya sastra. Drama merupakan karya seni sastra yang berupa kisah dengan penyampaiannya melalui beberapa dialog atau percakapan antar tokoh.

Contoh dari seni sastra dalam bentuk drama ini dikategorikan menjadi dua hal yaitu berdasarkan penyajian kisahnya dan sarana penyampaiannya. Berikut ini adalah penjelasan dari contoh dari seni sastra dalam bentuk drama. (Baca juga: Kebudayaan Suku Bugis)

1. Penyajian Kisah

Drama yang dibedakan atau dikategorikan berdasarkan penyajian kisahnya adalah drama yang metode penyajian kisahnya berbeda dari situasi dan kondisi dalam suatu cerita. Berikut ini adalah contoh seni sastra drama yang dibedakan berdasarkan penyajian kisah.

a. Tragedi

Drama tragedi merupakan genre drama yang isinya tentang kisah menyedihkan. Pada umumnya, dalam drama tragedi ini memiliki tokoh yang memiliki kualitas tinggi, namun nasibnya sangat menyedihkan sehingga memberikan suatu konflik dalam suatu cerita tersebut. (Baca juga: Teknik Dasar Menjahit)

Drama tragedi berasal dari Yunani kuno yang umumnya dipentaskan dan dipertunjukan dalam acara keagamaan. Nah, penulis drama tragedi Yunani kuno yang cukup terkenal ini di antaranya adalah Sofokles, Aiskhilos, dan Euripides.

Seiring berkembangnya zaman, drama tragedi kuno mulai berkembang cukup pesat yang mulai merasakan modernisasi. Tokoh atau pelaku dalam drama tragedi modern yang cukup terkenal adalah William Shakespeare. Ialah yang menyebarluaskan teori-teori drama tragedi modern ke seluruh saentro. (Baca juga: Kebudayaan Suku Jawa)

b. Komedi

Berbeda halnya dengan drama tragedi yang ceritanya bersifat melankolis. Untuk drama komedia ini lebih memiliki fungsi sebagai penghibur lara saja. Walaupun drama komedi ini disusun dengan adanya naskah dan alur cerita yang beralur. Contoh dari drama komedi ini di antaranya adalah Lenong, Ludruk, Ketoprak Humor, dan lain sebagainya. (Baca juga: Teknik dasar Anyaman)

Kalau kamu pernah nonton Opera Van Java, nah itulah yang masuk ke dalam pertunjukan drama komedi. Umumnya, drama komedi ini dibuat tetap dengan konsep cerita, namun lebih sering ditambahi improvisasi sebagai unsur humornya.

2. Sarana

Untuk contoh dari seni sastra bagian drama berdasarkan sarana ini ditentukan dan didasari oleh sarana penyampaiannya. Nah, pada kategori ini, drama dapat disampaikan melalui media langsung ada pula yang disampaikan melalui media elktronik.

Baca juga:

Berikut ini adalah contoh dari seni sastra drama yang didasari saran atau media penyampaiannya.

a. Panggung

Drama panggung merupakan drama yang disampaikan dengan sarana panggung sebagai medianya. Drama panggung ini bisa kita lihat seperti Opera contohnya. Bahwa drama panggung ini merupakan jenis drama yang paling lama di antara jenis drama lainnya. Karena, memang pada dasarnya drama pada zaman dahulu disampaikan berawal dari panggung. Maka dari itu, drama disebut juga sebagai teater yang diambil dari kata theatre yang berarti panggung. (Baca juga: Tokoh seni Rupa Indonesia)

b. Radio

Berbeda halnya dengan drama radio yang mana kita menikmati drama tidak dengan visual, melainkan hanya melalui audio saja. Namun, seiring berkembangnya zaman, drama radio sudah mulai menyusut alias hampir tidak pernah ada lagi drama radio. Dulunya, Warkop DKI, Benyamin S, dan pelawak lainnya kerap kali menyuguhkan drama radio di Radio Republik Indonesia. Namun kini, tidak ada penggantinya lagi untuk mengisinya.

c. Televisi

Drama televisi merupakan drama yang paling modern. Seperti yang kita lihat pada akhir-akhir ini, bahwa sinetron-sinetron di layar kaca televisi mulai merambah ke berbagai stasiun televisi. Namun, sayangnya drama televisi ini terkontaminasi oleh permintaan dan kebijakan industri pertelevisian yang mementingkan pasar semata tanpa memperhatikan nilai-nilai dalam ceritanya. (Baca juga: Prinsip-Prinsip Seni Rupa)

Prosa

Prosa merupakan contoh genre karya sastra yang ketiga setelah drama dan puisi. Prosa ini merupakan karya sastra murni. Dikatakan murni karena hanya mengandung tulisan saja tanpa adanya pertunjukan. Namun, seiring perkembangan dunia sastra, prosa pun mulai dipertunjukan hingga munculnya teori ekranisasi dan dekranisasi.

Nah, prosa sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu prosa lama dan prosa baru yang mana akan kita jelaskan sebagai berikut: (Baca juga: Pengertian Improvisasi dalam Teater)

1. Prosa Lama

Sama halnya dengan puisi, bahwa prosa lama ini cenderung memiliki bahasa yang baku alias kuno. Di Indonesia sendiri, bahasa yang digunakan pada prosa lama kebanyakan menggunakan bahasa Melayu yang merupakan bahasa ibu Indonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh dan jenis dari prosa lama. (Baca juga: Cabang Seni Rupa Terapan)

a. Hikayat

Hikayat meruapakan jenis dari prosa lama yang isinya menceritakan tentang seorang tokoh atau lebih dari kecil hingga dewasa bahkan di kematiannya. Hikayat lebih menceritakan dari sisi kehidupan sang tokoh yang mana cerita tersebut dapat kita maknai dan kita ambil dari sisi moralnya. Contoh dari hikayat adalah Layar Terkembang karya Armijn Pane, Bumi Manusia karya Pramodya Ananta Toer, dan lain sebagainya. (Baca juga: Cabang Seni Musik)

b. Sejarah (Tambo)

Tambo merupakan jenis prosa lama yang mendedikasikan dirinya sebagai kisah yang hanya menceritakan sejarah yaitu peristiwa-peristiwa masa lampau. Walaupun tambo merupakan prosa lama yang hanya menceritakan sejarah saja, namun tambo juga menambahkan unsur kehidupan lain seperti percintaan, kekeluargaan, dan pertemanan sebagai bumbu dalam cerita agar tidak terkesan kaku dan dilihat seperti buku pelajaran.

Buku G 30 S PKI adalah salah satu contoh buku Tambo yang mana menceritakan kisah 30 September pada masa itu bersamaan dengan bumbu cerita percintaan dan pertemanan. (Baca juga: Contoh Komunikasi Formal)

c. Dongeng

Dongeng merupakan prosa lama yang sering diceritakan ke anak-anak sebagai bahan pelajaran kehidupan mereka. Dalam dongeng ini, lebih memberikan nilai-nilai pada kisah tersebut, dibandingkan estetika cerita. Karena memang dongeng dibuat untuk konsumsi anak-anak yang cenderung kompleks dan sederhana.

Jenis-jenis dongeng di antaranya adalah mitos yang menceritakan hal-hal mistis, legenda yang menceritakan asal-usul suatu tempat, fable yang menceritakan hewan, sage yang menceritakan kepahlawanan, dan jenaka atau pandir yang menceritakan kejenakaan dari suatu tokoh.

2. Prosa Baru

Prosa baru ini merupakan karangan bebas dari seorang cerpenis atau penulis yang mulai berkembang dan mengikuti zaman. Akhir-akhir ini, banyak para penulis yang mulai mengikuti perindustrian karya agar tulisan-tulisan mereka laku terjual di kalangan masyarakat.

Contoh seni sastra dalam bentuk prosa baru adalah sebagai berikut.

a. Roman

Roman merupakan karangan bebas yang menceritakan seorang tokoh dari kelahirannya hingga kematiannya. Roman ini lebih cenderung menggunakan alur kompleks atau alur maju karena hanya menceritakan dari sisi satu tokoh saja.

Contoh roman adalah Siti Nurbaya yang menceritakan tentang kesedihan Siti Nurbaya tentang perkawinan paksa karena adat istiadat.

b. Novel

Seperti halnya roman, yang mana novel merupakan karangan bebas dalam bentuk cerita panjang, namun bedanya bahwa novel tidak menceritakan satu tokoh saja, melainkan menceritakan sesuatu yang saling berkesinambungan.

Contoh novel adalah Demian karya Herman Hesse, Dua Tanda Kurung karya Handoko F Zainsam, Bumi Manusia karya Pram, dan lain sebagainya.

c. Cerpen

Berbeda lagi dengan cerpen, yang merupakan karangan bebas namun sedikit ceritanya. Maka dari itu, kebanyakan orang mengatakan bahwa cerpen adalah cerita sekali duduk, alias dibaca hanya dengan sekali duduk saja.

Itulah 15 contoh seni sastra yang perlu kita ketahui sebagai bahan pengetahuan dan wawasan kita di bidang kesenian. Masih banyak lagi contoh lainnya yang berjalan seiring berkembangnya dunia seni dan sastra.