Seni rupa adalah seni yang mengutamakan nilai estetika dan keindahan suatu karya. Karya seni rupa merupakan sesuatu yang dapat dilihat dan diraba. Contoh karya seni rupa yang sudah kita kenal sejak dahulu adalah lukisan, kaligrafi, patung, arsitektur, dan seni kriya. Jika dikelompokkan berdasarkan bentuk dan wujudnya, karya seni rupa dibagi menjadi seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi.
Seni rupa 2 dimensi adalah seni rupa yang dibatasi oleh panjang dan lebar. Berbeda dengan seni rupa 2 dimensi, karya seni rupa 3 dimensi tak hanya dibatasi oleh panjang dan lebar, tetapi juga kedalaman. Kali ini, kita akan membahas secara rinci jenis karya seni rupa 3 dimensi yang dapat dilihat dari segi fungsinya.
Baca juga:
- Seni Rupa
- Cabang Seni Rupa
- Museum Seni Rupa dan Keramik
- Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi
- Teknik Dasar Anyaman
Seni kriya merupakan salah satu jenis karya seni rupa 3 dimensi yang juga merupakan kombinasi seni rupa terapan dan seni rupa murni. Mengapa seperti itu? Seni kriya dibuat tidak hanya untuk sebuah fungsi, tetapi juga memandang nilai estetika dari karya yang dibuat. Secara singkat, seni kriya dapat diartikan sebagai seni kerajinan tangan. Orang yang membuat seni kriya benar-benar mengandalkan keahlian tangannya agar karya yang diciptakannya memiliki fungsi dan elok saat dilihat.
Istilah seni kriya mungkin terdengar elit, karena pada kenyataannya seni kriya itu memang sesuatu yang bisa dianggap mewah. Biasanya, hasil seni kriya sering kita temukan di tempat-tempat yang berhubungan dengan pariwisata, misalnya saja di lobby hotel atau rumah makan. Kita bisa menemukan kursi, meja, atau guci yang tidak hanya dipakai sesuai fungsinya, tetapi juga untuk kebutuhan memanjakan mata para pengunjungnya.
Selain di kedua tempat tersebut, seni kriya juga dapat dilihat pada rumah-rumah yang memakai gaya Jawa atau Bali. Seni kriya yang dipakai pada rumah-rumah dengan gaya tersebut biasanya terletak pada ukiran pintu, tembok, atau langit-langit rumah. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa contoh seni kriya 3 dimensi.
Baca juga:
- Motif Seni Ukir Nusantara
- Fungsi Seni Kriya
- Seni Rupa 3 Dimensi
- Perbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan
- Fungsi Seni Rupa Terapan
1. Anyaman
Kegiatan dalam seni yang satu ini adalah mengatur bahan dasar saling tindih atau menyilang. Bahan-bahan yang dipakai biasanya adalah bahan yang ringan, mudah dipindahkan, dan lentur (mudah dibentuk). Bahan dasar yang dipakai dalam kerajinan ini sangat beragam, bisa dari daun, bilahan bambu, kayu rotan, atau bisa juga bahan sintetis.
Tetapi, jika ingin anyaman dalam bentuk 3 dimensi yang ketahanannya baik, yang umum dipakai adalah bambu, rotan, dan bahan sintetis. Hasil anyaman 3 dimensi dari bambu pada umumnya berupa perabotan rumah tangga, tetapi seiring perkembangan zaman, kreativitas anyaman bambu kini merambah ke dunia fashion.
Perabotan rumah tangga yang dibuat dari bahan bambu sudah kita kenal, apalagi bagi kita yang pernah melihat dapur di pedesaan, maka kita akan banyak menjumpai perabotan rumah tangga yang dibuat dari bilahan bambu. Contohnya :
- Nyiru
- Tempat nasi
- Tudung saji
- Topi petani
- Tempat alat-alat sembahyang
Lain dengan pedesaan, di perkotaan hasil anyaman bambu diolah menjadi lebih kreatif lagi dan bahkan menjadi tren. Hasil anyaman bambu zaman sekarang bisa berupa :
- Tas
- Topi
- Dompet
- Tudung lampu
- Hiasan dinding.
Selain bilahan bambu, rotan bisa menjadi alternatif dalam pembuatan kerajinan 3 dimensi. Rotan merupakan tumbuhan menjalar, panjang, dan tumbuh liar di hutan. Kelenturan rotan sangat mendukung untuk dapat dijadikan anyaman yang memiliki fungsi pakai, tahan lama, dan juga indah. Hasil anyaman rotan masih banyak kita jumpai di masa sekarang ini. Contohnya kursi, meja, keranjang, dan bahkan ada yang lebih kreatif lagi, yaitu sandal dan sepatu.
Baca juga:
- Seni Rupa Terapan
- Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi
- Lukisan Termahal di Dunia
- Seni Lukis
- Sejarah dan Teknik Dasar Air Brush
2. Kerajinan Keramik
Jenis karya seni rupa 3 dimensi yang satu ini dulunya terbuat dari tanah liat yang harus diproses dengan cara dibakar, contohnya gerabah dan genteng. Tetapi dengan majunya teknologi, bahan dasar keramik digabung dengan logam kimia tertentu, sehingga membentuk bahan dasar yang baru. Sifat keramik bisa kita lihat dengan jelas, sifatnya mudah pecah, kaku, dan keras. Karya seni keramik biasanya terlihat mengkilap dan cenderung mahal.
Kerajinan keramik di Indonesia cukup mudah ditemui. Kerajinan keramik tersebut bisa kita lihat di daerah Purwakarta, Malang, dan Minahasa. Bentuk-bentuk karya keramik di 3 daerah itu sangat beragam. Di Minahasa, tepatnya di Desa Pulutan, bentuk kerajinan keramik di desa ini adalah beragam jenis pot, pajangan, dan wadah. Selain Minahasa, daerah Purwakarta juga terkenal dengan kerajinan keramiknya.
Beragam bentuk kerajinan keramik dibuat di daerah ini, mulai dari yang berfungsi sebagai pajangan hingga perabotan rumah tangga. Masih di dalam Pulau Jawa, ada daerah yang juga eksis karena kerajinan keramiknya, tepatnya daerah Dinoyo, Malang. Pada awalnya, keramik daerah Dinoyo menggunakan bahan dasar tanah liat. Seiring dengan berjalannya waktu, dan masuknya budaya Cina, kerajinan keramik di daerah ini memakai kombinasi bahan porselen.
3. Kriya Logam
Seni kriya logam di negeri kita ini merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang sudah mendarah daging. Sejak zaman dahulu, khususnya zaman pemerintahan yang masih berbentuk kerajaan, kriya jenis ini sudah banyak dipakai. Misalnya saja senjata untuk penjagaan kerajaan atau saat berperang, semuanya terbuat dari logam. Contoh senjata tersebut adalah keris, pedang, tombak, dan tameng. Ada juga alat-alat musik yang dibuat dari logam, seperti gong dan gamelan. Perabotan rumah tangga pun ada beberapa yang berbahan dasar logam.
Pada saat ini pun, penggunaan seni kriya logam sangatlah eksis. Tekstur yang padat dan kuat, membuat logam dipilih sebagai bahan dasar yang cocok untuk peralatan rumah tangga. Contoh peralatan dapur yang dimaksud adalah sendok, garpu, panci, wajan, dan pisau. Keberadaan hasil kriya logam tersebut sangat dibutuhkan di setiap rumah tangga.
Baca juga:
4. Seni Patung
Patung, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, adalah tiruan bentuk hewan, manusia, atau sebagainya dengan cara dipahat pada batu, kayu, atau bahan lainnya. Jenis seni rupa 3 dimensi ini memang sengaja dibuat untuk kebutuhan estetika, lebih tepatnya pembuatan sebuah mahakarya.
Seni pahatan ini juga merupakan warisan budaya di Indonesia. Contoh seni patung yang bersejarah di Indonesia adalah patung Martha Christina Tiahahu di Maluku dan patung Dewa Wisnu di kawasan wisata Jimbaran, Bali.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, patung umumnya berbahan dasar kayu atau batu. Patung yang dibuat dari kayu banyak digunakan sebagai cinderamata. Patung kayu bisa dibuat berukuran kecil, medium, atau besar, tetapi jarang ada patung kayu yang besarnya seperti mahakarya patung batu. Jenis patung yang terbuat dari kayu pada proses akhir pembuatannya tidak diwarnai, hanya diberi pelitur saja, tetapi saat ini sudah banyak patung kayu yang sudah mengaplikasikan teknik cat warna.
Berikutnya adalah patung batu yang keberadaanya sudah tidak diragukan lagi. Sejak zaman dahulu kala pun, patung yang terbuat dari batu nyata ada dalam kehidupan kita. Sebagian besar seni patung di Indonesia memiliki sejarahnya sendiri.
Selain 2 patung yang sudah disebutkan diatas, masih banyak patung bersejarah lainya, seperti Arca Dewa Ganesha, Arca Dewi Durga, dan Arca Bhairawa. Selain difungsikan sebagai mahakarya, beberapa seni patung dibuat sebagai media pemujaan, contohnya di negeri India dan di provinsi Bali.
Itulah beberapa jenis karya 3 dimensi beserta contoh-contohnya. Kiranya artikel ini berguna bagi pembaca yang butuh referensi tentang materi seni rupa.