Pengertian Improvisasi dalam Teater – Jenis dan Fungsinya

Pengertian Improvisasi dalam Teater , Rendra (1993:70) mengatakan bahwa improvisasi merupakan ciptaan spontan ketika seorang aktor bermain peran. Ada juga yang berpendapat bahwa improvisasi adalah penciptaan seketika, tanpa persiapan, atau rencana (Panuti Sudjiman, 1990:37).

Definisi atau Pengertian Improvisasi dalam Teater  demikian juga dikuatkan oleh pendapat lain bahwa improvisasi merupakan aktivitas drama yang dihasilkan secara spontan melalui situasi (Ruth Beall Heining, 1993: 184). (Baca juga: Pengaruh Perfilman pada Seni Budaya)

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa improvasi merupakan satu di antara aktivitas teater atau drama yang muncul karena adanya spontanitas dengan menggunakan daya kreativitas dan imajinasi seorang pemain teater. Hal tersebut pun dapat berhasil tergantung dari kepekaan suatu pemain yang berupa rangsangan atau situasi dari lawan main suatu peran.

Dapat dikatakan juga bahwa improvisasi merupakan suatu bagian dari pelatihan teater dalam pembentukan dan pengembangan dasar dalam pelatihan teater, yang pelatihan-pelatihan tersebut termasuk dalam olah tubuh, olah vokal, olah rasa, olah pikir, dan beberapa teori teater lainnya yang berkaita. Sehingga beberapa pelatihan tersebut perlu diperhatikan dan dipelajari dalam ilmu drama atau teater sebagai seorang pemain.

Baca juga:

Jenis Improvisasi Improvisasi

Adapun beberapa jenis improvisasi menurut WS Rendra yang perlu Anda ketahui sebagai seorang pemain atau aktor.

1. Impovisasi Solo

Jenis improvisasi solo merupakan satu di antara jenis lain yang improvisasinya tanpa menggunakan naskah bahkan sutradara. Di sini kita akan benar-benar sendiri dalam berperan. Bisa disebut bahwa improvisasi ini merupakan seorang pemain monolog alias ia menyurtradarai sendiri, dan main sendiri tanpa adanya lawan main. Namun perbedaannya terletak pada bahwa improvisasi solo ini dilakukan tanpa persiapan apapun alias spontanitas. Dengan demikian, seorang pemain yang menerapkan improvisasi solo ini harus peka terhadap situasi dan keadaan sekitarnya untuk menampilkan suatu peran dalam improvisasi solo.  (Baca juga: Pengertian Seni Menurut Para Ahli)

Memang, hal ini sangat sulit dilakukan oleh beberapa pemain, namun pelatihan menggunakan metode improvisasi solo ini dapat membawa kepekaan pada seorang pemain terhadap situasi sekitar. Selain itu, mental juga perlu ada pada di sini. Dengan kata lain, bahwa improvisasi solo ini merupakan suatu improvisasi yang hanya mempersiapkan mental saja. Apakah dia percaya diri dan tidak demam panggung saat menggunakan improvisasi solo ini atau tidak. Karena ia akan bermain sendiri, benar-benar sendiri tanpa adanya lawan main, sutradara, dan naskah. Di sinilah pemain teater diuji kehebatan dan kepekaannya. (Baca juga: Cara dan Tips Menjadi Sutradara)

2. Improvisasi Perabotan

Improvisasi jenis ini merupakan spontanitas yang menggunakan obyek sekitar. Itu sebabnya kenapa jenis improvisasi ini disebut sebagai improvisasi perabotan, karena pemain akan dituntut menggunakan benda-benda sekitar dalam bermain teater. Jika di depannya ada batu, maka mau tidak mau bagaimana caranya ia dapat berimprovisasi dengan batu itu. Entah dia berbicara dengan batu, entah dia berbicara tentang batu, atau bahkan dia sedang menggunakan batu sebagai subyek. Itu semua terserah dari seorang pemain teater dalam bermain improvisasi perabotan.

Dengan demikian, seorang pemain di sini tanpa adanya naskah dan sutradara juga lawan main, pemain harus bisa menggunakan obyek di sekitarnya sebagai lawan main atau obyek dalam improvisasinya. Sehingga pemain di sini diperlukan pikiran yang kosong dan dapat berkonsentrasi.

Baca juga:

Nah, di sini membuktikan bahwa ada beberapa pemain teater yang menggunakan obyek sekitar panggung sebagai tambahan obyek dan permainan drama mereka dalam berimprovisasi.

3. Improvisasi Sepasang

Improvisasi sepasang ini bisa disebut juga sebagai improvisasi dengan pasangan alias di sini akan melibatkan lawan main sebagai bahan improvisasi pemain teater. Namun, di sini keduanya bisa menjadi obyek alias kedua-duanya juga berimprovisasi. Jadi, bagaimana caranya mereka dapat menyatukan pikiran hingga membentuk suatu spontanitas yang harmonis dan terpadu hingga membentuk suatu rangkaian cerita dalam improvisasi. (Baca juga: Seni Komunikasi Efektif)

Pelatihan improvisasi sepasang ini akan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan improvisasi lainnya. Karena, bagaimana caranya kedua pemain bisa menyatukan pemikiran dan persepsi dalam berimprovisasi. Karena pada umumnya setiap kepala akan memiliki pemikiran sendiri-sendiri. Di sinilah tantangan pemain bisa menyatukan pemikiran. Maka dari itu diperlukannya olah pikir dalam improvisasi sepasang ini.

4. Improvisasi Rangkaian Cerita

Improvisasi rangkaian cerita ini bukan dengan naskah yang sudah jadi dengan percakapan dan dialog yang mereka gunakan dalam berdrama, melainkan mereka hanya dimodali cukup dengan alur, polt, atau konsep cerita. Improvisasi rangkaian cerita ini bisa dilakukan sendiri atau bahkan dengan pemain lainnya, juga bisa dilakukan dengan sutradara, atau tanpa sutradara. Namun, perlu diingat, bahwa sutradara tidak bertugas untuk mengarahkan pemain, dia hanya memberikan konsep cerita atau alur cerita saja. (Baca juga: Kebudayaan Suku Toraja)

Setelah pemain teater mendapatkan suatu konsep cerita dari sutradara, maka pemain bisa berpikir bagaimana cara cerita bisa dibentuk menjadi padu dan teralur sesuai keinginan sutradara. Di sini pemain ditantang untuk berimprovisasi membentuk suatu cerita hanya dengan modal alur dan plot saja.

5. Improvisasi Bunyi

Improvisasi bunyi ini biasa disebut sebagai improvisasi musik, karena di sini pemain teater hanya mengandalkan bunyi atau suara musik. Suara musik atau bunyi tersebut akan dijadikan obyek dalam permainan cerita pemain teater. Kebanyakan yang menggunakan improvisasi bunyi ini adalah pemain-pemain lenong, ludruk, dan ketoprak sebagai selingan cerita. (Baca juga: Contoh Kerajinan Tangan)

Improvisasi bunyi ini hanya melibatkan pemain dan bunyi atau suara yang masuk ke telinga mereka. Maka mereka perlu peka terhadap suara dan kondisi sekitar yang bisa dijadikan obyek untuk membentuk suatu cerita.

Itulah beberapa jenis improvisasi menurut WS Rendra sebagai pelatihan pemain dalam berteater atau berdrama.

Baca juga:

Fungsi Improvisasi

Seorang pemain teater dituntut untuk bisa melakukan improvisasi sebagai bentuk minimalisisr kesalahan. Karena adapun beberapa fungsi dari improvisasi itu sendiri dalam suatu drama atau teater. Berikut ini fungsi-fungsinya:

1. Lupa Dialog

Di sini, fungsi dari improvisasi sangat diperlukan ketika seorang pemain melakukan kesalahan seperti lupa dialog. Ketika ada lawa main yang sedang lupa dialog, biasanya pemain satu akan berimprovisasi dengan pemikirannya, dan berusaha mengarahkan lawan main yang lupa dialog tadi untuk berdialog sesuai dengan naskah. (Baca juga: Kebudayaan Suku Bugis)

2. Kecelakaan Panggung

Ada kalanya improvisasi ini diperlukan ketika adanya kecelakaan panggung seperti pemain yang tiba-tiba terjatuh dan harus segera dipergikan keluar panggung. Maka pemain lain akan berpikir untuk bagaimana caranya cerita tetap berjalan namun tetap bisa membawa pemain yang jatuh tadi untuk keluar panggung.

3. Intermezzo

Umumnya, improvisasi ini sebagai pemceah suasana alias suatu dialog atau ocehan pemain yang senagaja dikeluarkan sebagai pemecah suasana. Biasanya improvisasai yang demikian ini digunakan pada ludruk, lenong, dan lain sebagainya. (Baca juga: Teknik Dasar Menjahit)

Sehingga, Pengertian Improvisasi dalam Teater  dapat dikatakan bahwa suatu drama atau teater ini bisa dimainkan dengan menggunakan teks naskah atau juga bisa dilakukan tanpa teks alias spontanitas. Nah, kebanyakan permainan teater ini sangat mengandalkan adanya improvisasi atau spontanitas sebagaimana fungsi-fungsi improvisasi dalam tetaer tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa setiap pemain boleh saja menggunakan improvisasinya dalam suatu drama, tapi jangan terlalu berlebihan hingga cerita menjadi keluar jalur. Hal ini sangat diharamkan bagi seorang pemain yang akan merusak jalannya cerita. (Baca juga: Kebudayaan Suku Jawa)

Itulah beberapa ulasan mengenai Pengertian Improvisasi dalam Teater yang mungkin dapat Anda manfaatkan sebagai pemain teater. Yang mana pengetahuan tersebut dapat Anda terapkan sebagai pemain teater yang handal dan baik.