15 Contoh Seni Bangunan Indonesia dan Penjelasannya

Contoh seni bangunan Indonesia diantaranya ada rumah adat, monumen, gedung perkantoran, gedung pertunjukan, gereja, mesjid dan lain sebagainya. Selain itu masih banyak contoh seni bangungan atau contoh seni arsitektur yang ada di Indonesia. Setiap bangunan yang kita kunjungi atau yang kita singgahi sejatinya adalah sebuah karya seni bangunan. Namun, ada yang benar-benar mempertimbangkan segi keindahan dan estetika serta unsur-unsur seninya, adapula yang hanya memperhatikan struktur dan fungsi bangunan.

Seni bangunan merupakan bagian dari cabang-cabang seni yang merupakan perwujuduan dari hasil gagasan, ide dan pemikiran manusia dalam bentuk bangunan. Seni bangunan merupakan salah satu cabang seni rupa  dan juga merupakan cabang lain dari cabang seni rupa terapan. Merupakan bagian dalam  seni rupa terapan karena hasilnya dapat digunakan dan dimanfaatkan. Seperti kita ketahui bahwa fungsi seni terapan adalah dapat digunakan dan dimanfaatkan secara praktis dalam kehidupa sehari-hari dengan tetap memiliki nilai-nilai estetis.

Sebuah bangunan biasanya dirancang oleh seorang arsitek kemudian dieksekusi oleh para ahli bangunan. Merancang sebuah bangunan bukan hanya perihal unsur-unsur keindahan, lebih dari itu mempertimbangkan banyak sekali faktor seperti ; bahan baku, budget atau ekonomi dan struktur bangunan.

Bentuk bangunan di daerah timur Indonesia dengan daerah barat indonesia juga memiliki perbedaan yang lumayan kontras. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang telah disebutkan tadi. Atau dengan kata lain, seni budayamemiliki peranan yang besar dalam mempengaruhi seni bangunan yang ada sampai dengan saat ini. Untuk itu, hasil karya seni bangunan tidak akan lepas dari unsur-unsur kebudayaanyang membangunnya.

Kebudayaan yang dimaksud merupakan kebudayaan sekitar masyarakat, contohnya kebudayaan suku toraja, kebudayaan suku sunda, kebudayaan suku bugis, kebudayaan suku batak hingga kebudayaan suku jawa.

Sebelumnya kita telah membahas contoh seni bangunan yang ada di seluruh dunia, nah kali ini kita akan lebih spesifik membahas contoh seni bangunan indonesia yang harus kita ketahui bersama. Penasaran? Yuk simak artikel di bawah ini!

  1. Rumah Gadang, Sumatera Barat

Merupakan rumah adat dari daerah Sumatera Barat yang memiliki model panggung, berukuran besar dengan bentuk persegi panjang. Semua material rumah adat yang memiliki nama lain rumag Godang ini berasal dari alam. Bahan atau material yang digunakan untuk membuat tiang penyangga, dinding serta lantai adalah papan kayu dan bambu. Sedangkan material atapnya terbuat dari ijuk. Rumah adat ini di desain tahan gempa karena kondisi geografis provinsi sumatera barat yang rawan gempa.

  1. Rumah Limas, Sumatera Selatan

Dari namanya kita sudah dapat menebak bahwa bangunan ini berbentuk Limas. Bangunannya yang bertingkat-tingkat memiliki nilai filosofis dan maknanya tersendiri. Pengaruh adat masyarakat setempat sangat mempengaruhi pembangunan rumah adat ini. Biasanya rumah ini memiliki 5 tingkat dimana setiap tingkat melambangkan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Yakni usia, bakat, jenis, pangkat dan martabat.

  1. Rumah Kebaya, DKI Jakarta

Tidak banyak orang yang tahu mengenai nama atau sebutan untuk rumah adat dari warga betawi, DKI Jakarta. Para orangtua mungkin tahu, tapi anak-anak jaman sekarang belum tentu mengetahuinya. Selain karena tingkat pembangunan kota Jakarta yang lebih pesat ketimbang kota lain di Indonesia, hal tersebut juga dipengaruhi oleh arus globalisasi yang tidak bisa ditahan. Disebut Rumah Kebaya karena bentuk atapnya yang menyerupai kebaya. Lebih tepatnya menyerupai sebuah pelana yang dilipat-lipat. Sebenarnya, selain rumah kebaya, masyarakat Betawi juga memiliki rumah adat lainnya seperti rumah joglo dan rumah Gudang.

  1. Masjid Istiqlal, DKI Jakarta

Masih berada di daerah DKI Jakarta, masjid ini pertama kali di bangun pada masa pemerintahan Ir. Soekarno yaitu pada tahun 1951. Masjid ini dirancang oleg Frederich Silaban yang merupakan seorang arsitek beragama Kristen Protestan dengan gaya arsitektur Internasional. Biaya pembangunan masjid ini disebut-sebut mencapai nilai $7 Milyar atau detara dengan US$ 12 Juta. Istiqlal merupakan bahasa arab yang memiliki arti atau makna ‘Merdeka’. 

  1. Monas, DKI Jakarta

Monas merupakan singkatan dari Monumen Nasional dan terlatak di Ibukota, Jakarta, tepatnya di Lapangan Merdeka. Mulai di bangun pada tahun 1961 dan selesai pada tahun 1975 atau memakan waktu 14 tahun masa pembangunan. Dirancang oleh Frederich Silaban yang juga merancang masjid istiqlal. Terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia pada setiap sudut halaman luar yang mengelilingi monas. Yang jika dilihat secara kronologis menceritakan atau menggambarkan masa penjajahan Belanda.

  1. Gereja Katedral, DKI Jakarta

Gereja dengan nama resmi De Kerk van Onze Lieve Vrouw ten Hemelopneming ini merupakan sebuag Gereja yang selesai dibangun pada tahun 1901. Gaya arsitektur gereja yang dirancang oleh Pastor Antonius Djikmans ini adalah Neo-Gothic. Sebelumnya, terdapat Gerja Katedral sebelum ini, yang diresmikan pada tahun 1810, namun sayangnya gereja itu terbakar pada tahun 1890 sehingga dibangunlah kembali Gereja katedral yang kita kenal saat ini.

  1. Gedung Sate, Bandung

Ciri khas gedung yang terdapat di Kota Bandung ini adalah ornamen tusuk sate pada menaranya. Dikenal sebagai salah satu landmark kota bandung dan masyarakat Jawa Barat. Bangunan yang memiliki gaya arsitetur New Indies, rasionalisme Belanda ini lebih dulu dikenal dengan nama Gouvernments Bedrijven (GB). Mulai dibangun pada tahun 1920 dan selesai pada tahun 1924. Perancang bangunan ini dilakukan oleh Arsitek bernama J.Gerber beserta kelompoknya. Gaya arsitekturnya yang mengarah pada gaya arsitektur Indo-Eropa ini disebut-sebut sebagai salah satu bangunan yang mempesona dan anggun serta berhasil menuai decak kagum dari berbagai kalangan arsitek dan ahli bangunan.

  1. Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang

Terletak di kota Semarang, Jawa Tengah, bangunan ini berdiri dengan begitu agung dan megah. Ir. H. Ahmad Fanani yang menjadi arsitk untuk mesjid ini memilih perpaduan gaya arsitektur Jawa – Islam – Romawi. Mulai di bangun pertama kali pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Atap bangunan ini berbentuk Limas seperti kebanyakan bangunan jawa pada umumnya. Gaya Romawi disentuhkan pada 25 pilar yang terletak dipelataran masjid. Pilar-pilar bergaya romawi itu dihiasi oleh aneka macam kaligrafi. Selain difungsikan sebagai tempat ibadah, masjid agung jawa tengah ini juga ditujukan sebagai tempat wisata religi.

  1. Lawang Sewu, Semarang

Bangunan yang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia ini dahulunya merupakan sebuah gedung perkantoran naripada Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Pertama kali dibangun pada tahun 1904 Dan selesai pada tahun 1907. Kini lawang sewu yang dirancang oleh arsitek bernama C. Citroen ini berubah status menjadi sebuah museum. Disebut lawang swu karena jumlah pintu pada bangunan ini jumlahnya sangat banyak, meski sebenarnya tidak mencapai seribu buah.

  1. Monumen Simpanglima Gumul, Kediri

Bangunan yang menyerupai Arc de Triomphe, Paris ini merupakan Landmark kota Kediri. Dibangun pada tahun 2003 dan selesai pada tahun 2008 ini bergaya romawi layaknya Arc de Tromphe di Paris. Meski begitu, yang membedakan keduanya adalah relief-relief di sisi monumen yang menggambarkan tentang sejarah Kediri pun dengan kesenian dan kebudayaannya.

  1. Tongkonan Toraja, Sulawesi Selatan

Rumah Tongkonan ini merupakan rumah adat bagi suku Toraja yang mendiami wilayah sulawesi selatan. Keunikan daripada arsitetur ini membuatnya terkenal hingga kepenjuru dunia. Seperti rumah adat pada umumnya, Tongkonan ini pun merupakan bangunan panggung. Tiang-tiang penyangga lantai, dinding dan rangka atapnya tidak ditanamkan ke tanah, namun ditumpukan atau ditimpakan pada batu yang dipahat dengan ukuran besar dan bentuknya persegi. Rumah ini pada masanya difungsikan sebagai rumah tinggal masyarakat Toraja. Bentuk atapnya yang khas berbentuk menyerupai tanduk kerbau.

  1. Rumah Lamin, Kalimatan Timur

Yang menjadi ciri khas dan keunikan dari bangunan ini adalah strutur dan ukuran bangunannya. Rumah adat yang terletak di Kalimantar Timur ini memiliki ukuran yang sangat besar bahkan dapat menampung hingga seratus orang di dalamnya. Meski rumah panggung, tapi daya tampungnya sangat besar. Selain itu terdapat ukiran-ukiran etnik pada badan bangunanya. Mitosnya, ukiran-ukiran tersebut dapat menjaga keluarga yang tinggal di dalamnya.

  1. Rumah Baileo, Maluku

Nama Baileo berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Bangunan ini memang tidak difungsikan sebagai tempat tinggal atau hunian masyarakat maluku. Namun sebagai Balai atau tempat berlangsungnya beberapa acara atau adat penting masyarakat setempat. Disesuaikan dengan fungsinya, maka desain bangunan ini didesain sedemikian rupa agar dapat digunakan untuk acara-acara besar yang memuat banyak orang di dalamnya.

  1. Gapura Candi Bentar, Bali

Rumah adat bali mencerminkan nilai-nilai masyarakat setempat yang mayoritas memiliki kepercayaan dari ajaran agama hindu. Dinamakan Gapura candi bentar karena memang memiliki dua buah bangunan candi yang diletakan sejajar, dimana bangunan tersebut menjadi gerbang utama dalam suku bali. Fungsi candi tersebut sebagai gerbang keluar masuk arena rumah dan halaman. Dinamakan candi karena gerbang tersebut memiliki ukiran yang secara selintas terlihat seperti candi.

  1. Rumah Honai, Papua

Diantara semua rumah adat yang telah disinggung tadi, mungkin rumah adat papua ini adalah rumah adat yang paling berbeda dari segi bentuk bangunan dan arsitekturnya. Rumah Honai ini diperuntukan bagi para Papua Dewasa yang atapnya berbentuk kerucut. Materialnya merupakan bahan-bahan alami yang didapatkan 100% dari alam.

Itulah beberapa contoh seni bangunan indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke. Dari penjelasan di atas kita dapat menangkap betapa kayanya bangsa ini dengan seni dan budaya. Maka jaga dan lestarikanlah seni budaya yang ada agar tidak hilang tergerus jaman. Selain seni bangunan alangkah lebih baiknya kita juga ikut belajar dan mengenal tentang tokoh seni rupa indonesia, yang tentu saja merupakan bagian yang tidak dihilangkan dari penciptaan sebuah karya seni rupa Dari contoh bangunan di atas kita dapat menilai bahwa seni bangunan juga tidak luput dari faktor-faktor sosial. Semoga kita dapat memetik manfaat belajar seni dari artikel di atas dan senantiasa mengapresiasi hasil karya seni dalam bentuk apapun.