Bentuk Bentuk Sastra Indonesia dan Penjelasannya

Bentuk-bentuk Sastra sangatlah beragam, mulai dari Puisi, Prosa hingga drama hingga mungkin sesuatu yang tidak kalian sangka, yaitu mantra. Sastra sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya tulisan atau karangan. Beberapa para ahli juga mengungkapkan bahwa karya sastra adalah bentuk lain dalam pengungkapan ide, gagasan ataupun cerita pengarang dalam bentuk tulisan. Lebih dalamnya, sastra dapat dikatakan sebagai segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan keindahan yang ditulis dengan bahasa yang indah.

Seni sastra sendiri merupakan sebuah seni yang mengungkapkan gagasan atau ide penulis melalui tulisan. Sehingga seni sastra dapat juga dikatakan sebagai media penyampaian informasi. Untuk itu seni sastra sangat terikat dengan unsur-unsur komunikasi. Dan penting sekali belajar bagaimana sebuah seni komunikasi efektif dalam sebuah seni sastra. Seni Sastra juga merupakan salah satu cabang seni yang didalamnya terdapat segala bentuk lisan ataupun tulisan yang mengandung unsur keindahan, estetika dan bersifat imajinatif. Perbedaan seni dan keindahan sendiri pernah kita bahas di artikel sebelumnya.

Sebuah Karya sastra bisa sangat berbeda satu sama lain. Tergantung bagaimana cara penulis menyampaikan ide-idenya. Dan tergantung dalam bentuk apa ide-ide / karangan itu disampaikan. Sehingga jenis-jenis seni sastra dapat beragam bentuknya. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai Ragam dan bentuk dari sastra. bentuk-bentuk sastra di kelompokan menjadi tiga bentuk umum, yaitu :

1. Puisi

Puisi merupakan bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma dan jumlah baris serta biasanya ditandai oleh bahasa yang padat. Bentuk karya sastra yang satu ini juga dipengaruhi oleh jaman. Sehingga salah satu contoh seni sastra ini dapat digolongkan kembali atas puisi lama dan puisi baru. Atau, jika dapat digolongkan secara garis besarnya. Terdapat 4 Jenis Pusi, yaitu :

  • Puisi Lama
  • Puisi Baru
  • Puisi Bebas
  • Puisi Kontemporer

Puisi Lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan yang dimaksdud meliputi : Jumlah kata dalam 1 baris, Jumlah baris dalam 1 bait, Persajakan (Rima), Banyak suku kata tiap baris dan Irama. Bentuk dari jenis puisi lama ini juga beragam. Yakni :

  • Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
  • Pantun adalah puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8 -12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
  • Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris.
  • Gurindam merupakan jenis puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris dan bersajak a-a-a-a.

Sedangkan puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan, dan merupkan perkembangan dari puisi lama yang telah mendapat banyak berubah. Puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

2. Prosa

Sama halnya dengan jenis karya sastra lainnya, prosa juga merupakan sebuah tulisan. Lebih tepatnya tulisan bebas. Bebas disini maksudnya adalah bahwa prosa tidak terikat dengan aturan-aturan layaknya puisi. Dan tetap memiliki unsur-unsur sastra layaknya karya sastra dalam bentuk lain. Kata-kata yang terdapat di dalam prosa memiliki makna yang sebenarnya atau biasa disebut denotative. Kalaupun terdapat kata kiasan dalam sebuah prosa, maka dapat dikatakan bahwa hal tersebut berfungsi untuk memperindah tulisan. Prosa juga dpengaruhi oleh waktu atau jaman layaknya puisi. Untuk itu Jenis Prosa terbagi menjadi 2 jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.

Prosa Lama adalah pada dasarnya merupakan sebuah karya sastra yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Pada jaman dahulu kala, karena belum ditemukannya alat untuk menulis, prosa lama disampaikan atau diceritakan dari mulut ke mulut. Dan kebanyakan cerita yang disampaikan sifatnya menghibur, tidak menggunakan struktur kalimat dan bersifat kedaerah. Artinya juga sangat terikat dengan kebudayaan yang ada disekitar. Contohnya sebuah karya sastra dengan kebudayaan jawa yang kental.

Banyak sekali contoh dari prosa lama yang dapat kita pelajar. Biasanya, prosa lama terbit sebelum abad ke-19. Contohnya, seni sastra sumbawa lawas ataupun seni sastra jawa lama yang pastinya banyak sekali. Bukan hanya dipengaruhi oleh kebudayaan, tapi seni sastra juga erat kaitannya dengan kehidupan beragama. Contohnya dapat dilihat dari seni sastra peninggalam islam, ataupun karya sastra peninggalan hindu buddha. Prosa lama sendiri memiliki bentuk-bentuk yang berbeda yaitu :

  • Hikayat merupakan sebuah tulisan fiksi atau karangan dan biasanya tidak masuk akal. Biasanya kisah yang diceritakan merupakan cerita dari kehidupan pada dewa-dewi, cerita kerjaan dimana ada pangeran atau seroang raja.
  • Sejarah merupakan tulisan yang menceritakan peristiwa-peristwa tertentu. Sejarah harus bersifat aktual, atau benar-benar sesuai dengan kejadian yang terjadi sebenarnya. Terdapat dua jenis sejarah yakni sejarah lama dan sejarah baru. salah satu contoh sejarah adalah sejarah kuda lumping.
  • Kisah adalah tulisan-tulisan pendek yang menceritakan tentang cerita perjalanan ataupun petualangan orang-orang pada jaman dahulu.
  • Dongeng merupakan khayalan-khayalan masyarakat pada zaman dahulu. Terdapat beberapa bentuk diantaranya mitos, legenda, fabel ataupun sage.
  • Pandir biasanya mengisahkan tentang cerita dari orang-orang yang bodoh dan memiliki nasib yang sial. Sifatnya untuk hiburan karena kerap menampilkan hal hal yang lucu.

Sedangkan prosa baru adalah salah satu bentuk karya sastra yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Kehadiran prosa baru ini tidak lain karena prosa lama dianggap sudah tidak mengikuti perkembangan jaman atau bisa disebut tidak modern. Jenis prosa baru diantaranya:

  • Roman adalah tulisan mengenai kidah hidup seorang dari lahir hingga ia meninggal dan atau bagaimana ia mengakhiri hidupnya secara keseluruhan.
  • Novel adalah sebuah cerita panjang mengenai kehidupan. Biasanya bersifat fiktif atau karangan. Tapi bisa juga berdasarkan kisah nyata.
  • Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Biasanya menceritakan sebagian kecil dari kosah pelaku utamanya. Konflik yang dihadirkan mengubah sikap pemeran utama. Dan hal tersebut yang membedakan cerpen dengan novel.
  • Riwayat merupakan kisah hidup seorang yang terkenal atau menginspirasi orang banyak.
  • Kritik merupakan bentuk tulisan yang sifatnya memberi alasan atau menilai ataupun menjudge karya seseorang.
  • Resensi adalah bentuk tulisan yang merangkum atau mengulas suatu karya. Karya yang dimaksud beragam. Baik buku, seni, musik, film ataupun karya lainnya. Resensi ini berisi sudut pandang seseorang mengenai penilaiannya pada sebuah karya.
  • Esai merupakan tulisan yang berisi sudut pandang atau opini tentang suatu hal yang menjadi topic atau isu dalam tulisan tersebut.

3. Drama

Bentuk terakhir dari sastra adalah Drama. Drama sendiri merupakan salah satu dari cabang-cabang seni dalam seni pertunjukan dan merupakan salah satu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang panjang dan bebas. Drama dibuat dengan tujuan untuk menceritakan kembali suatu kisah kepada penontonnya melalui sebauh lakuan dialog atau percakapan para pemerannya. Drama sering kali disalah artikan sebagai teater. Padahal kedunya memiliki perbedaan.

Perbedaan seni teater dan drama salah satunya dapat dibedakan dari penggunaan istilahnya. Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (Akting) yang dipentaskan. Sedangkan teater merupakan secara bahasa atau dalam artian yang lebih sempit, teater berarti sebuah gedung pertunjukan atau auditorium.

Unsur-unsur pementasan drama yang kita ketahui meliputi :

  • Tokoh atau penokohan
  • Dialog
  • Alur
  • Latar

Drama sendiri memiliki berbagai macam jenis, yakni :

  • Drama Tragedi yaitu drama yang isi ceritanya mengangkat kesusahan dan kesulitan hidup para tokoh di dalamnya.
  • Drama Komedi merupakan drama yang banyak mengandur unsur humor ataupun candaan yang menghibur para penontonya.
  • Tragedi/komedi merupakan drama kombinasi antara tragedi dan komedia yang berarti jalan ceritanya mengandur kedua unsur tersebut. Dibawakan silih berganti.
  • Musikal yaitu drama yang diiringi oleh musik sebagai pelengkap pementasan seninya.

Demikian bentuk-bentuk sastra yang ternyata sangat banyak bentuknya. Perlu diketahui bahwa dewasa ini, seni sastra termasuk kedalam salah satu sub sektor indutri kreatif yakni dibidang penerbitan dan percetakan. Semoga kedepannya kita dapat menganalisis dan mengapresiasi karya sastra sesuai dengan bentuknya. Mengingat peran dan fungsi kritik sastra yang sangat penting. Dan juga memperoleh manfaat belajar seni bagi kehidupan sehari-hari.